27 NOVEMBER 2016
Lingkaran Adven |
Pada hari ini Gereja Katolik memasuki masa
Adven yang pertama. Kata “Adven” berasal dari kata Latin ‘adventus‘ (bahasa Yunani-nya parousia), artinya ‘kedatangan’. Perhatian
uama kita pada masa Adven adalah kedatangan Mesias, yaitu Yesus Kristus. Kita mempersiapkan
diri untuk menyambut kedatangan Mesias. Oleh karena itu doa- doa penyembahan
dan bacaan Kitab Suci tidak saja mempersiapkan kita secara rohani akan
kedatangan-Nya (untuk memperingati kedatangan-Nya yang pertama) tetapi juga
mempersiapkan kedatangan-Nya yang kedua.
Makna Adven
Katekismus Gereja Katolik menjelaskan tentang
makna Adven sebagai berikut:
KGK 524
Ketika Gereja merayakan liturgi Adven setiap tahunnya, ia menghadirkan kembali
pengharapan di jaman dahulu akan kedatangan Mesias, sebab dengan mengambil
bagian di dalam masa penantian yang panjang terhadap kedatangan pertama Sang
Penyelamat, umat beriman memperbaharui kerinduan yang sungguh akan
kedatangan-Nya yang kedua. Dengan merayakan kelahiran sang perintis [Yohanes
Pembaptis] dan kematiannya, Gereja mempersatukan kehendaknya: “Ia harus makin
besar, tetapi aku harus makin kecil.”(Yoh 3:30)
Masa Adven merupakan masa Gereja menantikan
kelahiran Kristus/ penjelmaan-Nya menjadi manusia. Sebagaimana dinyatakan pada
kutipan di atas, bahwa Adven merupakan masa pengharapan akan kedatangan Mesias.
Pada masa ini Gereja secara bersama-sama memperbaharui kerinduan yang suingguh
akan kedatangan Kristus yang kedua. Maka pada masa penantian ini diwarnai pertobatan
(menyerupai masa Prapaska), sebagai mana pertobatan yang diserukan oleh Yohanes
Pembaptis. Dia mengajak kita agar kita layak menyambut Kristus Sang Penyelamat.
Karena adven merupakan masa pertobatan, maka ciri- ciri perayaan masa Adven
adalah tenang dan sederhana, tidak semeriah masa biasa, sebab penekanannya
adalah pertobatan yang diwarnai oleh pengharapan akan kedatangan Tuhan.
Renungan hari ini.
“Sebab itu, hendaklah kamu selalu siap siaga, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga." (Mat 24: 42) . dari kutipan ini kita dapat menarik beberapa pesan.
Pertama, hendaklah kamu selalu bersiap-siap. Sikap keaspadaan, siap setiap saat adalah tindakan yang diharapkan pada setiap orang. Kita tidak boleh lengah, karena kelengahan sedetikpun akan membawa kita pada kehancuran/kematian.
Kedua, Tuhan datang pada saat yang tak terduga. Ada korelasi dengan yang pertama. Kita harus bersiap-siaga, selalu berjaga karena Tuhan datang pada saat yang taak teerduga. Rencana Tuhan tidak sama dengan rencana manusia. Tuhan mempunyai rencana sendiri terkait kedatangan-Nya. Tidak ada kata “nanti” atau besok (tar-suk), atau kita sibuk mencari tahu kapan waktu kedatangan Tuhan dengan pelbagai macam perhitungan manusia. Tuhan hanya minta kita siap sedia saat Tuhan datang. “Marilah kita hidup dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan, jangan dalam percabulan dan hawa nafsu,jangan dalam perselisihan dan iri hati. Tetapi kenakanlah Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata terang (Roma 13:13-14a)
Renungan hari ini.
“Sebab itu, hendaklah kamu selalu siap siaga, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga." (Mat 24: 42) . dari kutipan ini kita dapat menarik beberapa pesan.
Pertama, hendaklah kamu selalu bersiap-siap. Sikap keaspadaan, siap setiap saat adalah tindakan yang diharapkan pada setiap orang. Kita tidak boleh lengah, karena kelengahan sedetikpun akan membawa kita pada kehancuran/kematian.
Kedua, Tuhan datang pada saat yang tak terduga. Ada korelasi dengan yang pertama. Kita harus bersiap-siaga, selalu berjaga karena Tuhan datang pada saat yang taak teerduga. Rencana Tuhan tidak sama dengan rencana manusia. Tuhan mempunyai rencana sendiri terkait kedatangan-Nya. Tidak ada kata “nanti” atau besok (tar-suk), atau kita sibuk mencari tahu kapan waktu kedatangan Tuhan dengan pelbagai macam perhitungan manusia. Tuhan hanya minta kita siap sedia saat Tuhan datang. “Marilah kita hidup dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan, jangan dalam percabulan dan hawa nafsu,jangan dalam perselisihan dan iri hati. Tetapi kenakanlah Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata terang (Roma 13:13-14a)
Ketiga, Tuhan yang kita nantikan adalah Yang
menghendaki kehidupan yang damai , sejahtera dan bahagia bagi setiap orang.
“Maka mereka akan menempa pedang-pedangnya menjadi mata bajak dan
tombak-tombaknya menjadi pisau pemangkas. Bangsa yang satu tidak akan lagi
mengangkat pedang terhadap bangsa yang lain, dan mereka
tidak akan lagi berlatih perang.” ( Yes 2:4) Dengan demikian, pelbagai macam konflik yang timbul atau
persengketaan yang dicari cari , bukanlah kondisi yang diharapkan pada
kedatangan Tuhan.
Maka marilah kita manfaatkan masa ini dengan membangun sikap siap sedia
menunggu kedatangan Tuhan, baik yang berjarak dekat maupun yang berjarak lebih
jauh, dituntut dari setiap orang beriman . Marilah kita bersungguh sungguh
mempersiapkan diri supaya ketika saat itu sungguh tiba kita didapati
dalam keadaan siap siaga.
Sumber:
https://jennysetyowati.blogspot.co.id/2016/11/renungan-harian-minggu-27-november-2016.html