google-site-verification=ydrwj_TcX7EKVuIoCDu-3scwDwIHaXOT828Be0zpAR8 MANUSIA PEMBELAJAR: April 2014

Wednesday 30 April 2014

SELAMAT JALAN PAULUS NANDYANTO


Guru kebijakan hidup bagi anak-anak Ricci

Telepon Ibu Lita Lituina berdering sekitar jam 10.10 WIB. Terdengar di telingaku suara beliau, "Ha..apa Bu...Pak Paulus meninggal....?" "Ya..ya.. saya akan ke sana sekarang ya...". Sontak terkejut aku. Gak percaya aku. Seorang pribadi yang beberpa waktu lalu aku kunjungi masih bisa bercanda, kini pergi maninggalkan kami, khusus istri dan anaknya, Theresia Arnie Astuti dan Gregorius A. Panduwicaksana. 
Paulus adalah seorang pribadi yang mampu menampilkan kesalehan dalam dirinya. Meski ia menyandang nama Paulus, dalam sejumlah hal ia tidak mewarisinya. Paulus yang "brangasan", yang bisa meledak-ledak jika ia tidak bisa menahan perasaan tidak ku temukan dalam dirinya. Ia adalah pribadi yang tenang, kalem, tulus, jujur dan apa adanya. Meski sering bertukar pikiran dan mungkin berbeda pandangan, ia tidak pernah menunjukkan bahwa berbeda harus meledak-ledak, harus emosional. Ia selalu santun dalam setiap menyampaikan pikirannya, meski pikiran itu berbeda.
Paulus adalah pribadi yang mampu menyentuh hati pribadi setiap insan yang ditemuinya.  "Pak Paulus itu guru yang tidak pernah kita lihat marah. Ia selalu tersenyum." ungkap sejumlah siswa kelas X, SMA Katolik Ricci 1.
"Lilin-Lilin Kecil, lagu yang dipopulerkan Chryse, adalah salah satu lagi pavofit yang selalu dilantunkannya saat pertama kali mengajar musik", cerita seorang siswa. Itu lah sebabnya lagu ini selalu bergaung dalam setiap ibadat penghormatan terhadap Almarhum. Lebih dari 70 siswa-siswi Ricci dan alumni menyanyikan lagu tersebut saat selesai perayaan ekaristi 30 April 2014 malam. Ekaristi dipimpin oleh Romo Suhud Budi, SX, seorang imam yang tampaknya sungguh memberi kesan tersendiri bagi Paulus Nansyanto. Setidaknya, ketika meminta perminyakan suci, beliau minta harus Romo Suhud yang memberikannya, meski ada romo lain yang dekat. Demikian pagi sebelum meninggalnya, beliau sempat mengunkapkan kepada sang  istri bahwa ia ingin misa dipimpin oleh Romo Suhud Budi, SX. 
Pagi hari pada perayaan Ekaristi kedua, yang dipimpin oleh Pastor Germano Framarin SX, dan di pemakaman Lilin-Lilin Kecil bergaung lagi. Lebih dari 300 orang mengiringinya menuju ke peristirahatan terakhir kalinya di Tanah Kusir Blok Blad 7. Sembilan Bus Blue Bird membawa pasukan Ricci, satu bus keluarga, 3 bus lain daan sejumah mobil kecil dan motor (ada sekitar 27 mobil) mengiringi perjalanan beliau menuju tanah kusir.Sungguh luar biasa kasih yang mereka berikan kepada Paulus Nandyanto. Inilah kasih Tuhan yang nyata. Bukan sekedar mengirim satusan orang yang ikut berbela rasa, Tuham memberikan jalan yang lancar menuju keperistirahatan, padahal jalan menuju Tanah Kusir terkenal macet. Tuhan juga berikan cuaca yang tidak terlalu menyengat seperti hari sebelumnya. "Terima kasih Tuhan...atas semua itu" bisikku dalam hati.
Dan akhirnya....bergaung sekali lagi di Tanah Kusir, mengiringi kepergian seorang pahlawan pendidikan. lagu Lilin-Lilin Kecil dengan diiringi sejumlah pemain gitar dan lilin bernyata. Semua menjadi satu, menunjukkan terima kasih kami kepadamu....

Selamat Jalan Paulus Nandyato... doa kami menyertaimu...
Terima kasih atas semua dharma baktimu untuk kami semua....
Ricci menyertai perjalananmu.....


RENUNGAN HARIAN 6 MEI 2023

DOA PEMBUKA Allah Bapa yang Mahakasih, kami mengucap syukur atas rahmat-Mu yang kami terima pada hari ini. Bukan saja Engkau membangunkan ...