google-site-verification=ydrwj_TcX7EKVuIoCDu-3scwDwIHaXOT828Be0zpAR8 MANUSIA PEMBELAJAR: December 2021

Monday 27 December 2021

JADILAH TERANG DALAM KEGELAPAN

PESTA KANAK-KANAK YESUS   Bacaan Pertama:1 Yohanes 1:5-2:2 Darah Yesus Kristus menyucikan kita dari segala dosa. Saudara-saudara terkasih, inilah berita yang telah kami dengar dari Yesus Kristus, dan yang kami sampaikan kepada kamu: Allah adalah terang, dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan. Jika kita katakan bahwa kita beroleh persekutuan dengan Dia namun kita hidup di dalam kegelapan, kita berdusta, dan kita tidak melakukan kebenaran. Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, anak-Nya itu, menyucikan kita dari segala dosa. Jika kita berkata bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri, dan kebenaran tidak ada di dalam kita. Jika kita mengaku dosa kita, maka Allah adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. Jika kita berkata bahwa bahwa kita tidak berbuat dosa, maka kita membuat Allah menjadi pendusta, dan firman-Nya tidak ada di dalam kita. Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa; namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus yang adil. Dialah pendamaian untuk segala dosa kita; malahan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia. Demikianlah Sabda Tuhan U. Syukur Kepada Allah.   Mazmur Tanggapan Mazmur: 124:2-3.4-5.7b-8 Ref. Jiwa kita terluput seperti burung terlepas dari jerat penangkap. 1. Jika bukan Tuhan yang memihak kepada kita, ketika manusia bangkit melawan kita, maka mereka telah menelan kita hidup-hidup, ketika amarah mereka menyala-nyala terhadap kita. 2.  Maka air telah menghanyutkan kita, dan sungai telah mengalir menimbus kita; telah mengalir melanda kita air yang meluap-luap itu. 3. Jerat itu telah putus, dan kita pun terluput! Pertolongan kita dalam nama Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi. Bait Pengantar Injil: Alleluya Ref : Allelyua, Allelyua, Alleluya Ayat: Allah, Tuhan kami, Engkau kami puji dan kami muliakan. Kepada-Mu barisan para martir berkurban dengan mempertaruhkan nyawa. Bacaan Injil Selasa 28 Desember 2021: Matius 2:13-18 Herodes menyuruh agar semua anak laki-laki di Betlehem dan sekitarnya dibunuh. Setelah orang-orang majus yang mengunjungi bayi Yesus di Betlehem itu pulang, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi. Malaikat itu berkata, “Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya! Larilah ke Mesir, dan tinggallah di sana sampai Aku berfirman kepadamu, karena Raja Herodes akan mencari Anak itu untuk dibunuh.” Maka Yusuf pun bangunlah. Malam itu juga diambilnya Anak itu serta ibu-Nya, lalu menyingkir ke Mesir, dan tinggal di sana sampai Herodes mati. Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan lewat nabi-Nya, ‘Dari Mesir Kupanggil Anak-Ku’. Ketika Herodes tahu, bahwa ia telah diperdayakan oleh orang-orang majus itu, sangat marahlah ia. Lalu ia menyuruh membunuh semua anak di Betlehem dan sekitarnya, yaitu anak-anak yang berumur dua tahun ke bawah, sesuai dengan waktu yang dapat diketahuinya dari orang-orang majus itu. Dengan demikian genaplah firman yang disampaikan oleh Nabi Yeremia: Terdengarlah suara di Rama, tangis dan ratap yang amat memilukan; Rahel menangisi anak-anaknya, dan ia tidak mau dihibur, sebab mereka tidak ada lagi. Demikianlah Injil Tuhan. U. Terpujilah Kristus.   RENUNGAN MENJADI TERANG DALAM KEGELAPAN Bapak, Ibu, Kaum muda, remaja dan anak-anak yang terkasih, Syalom, damai sejahtera Tuhan kita Yesus Kristus beserta kita sekalian. Kalu kita mempelajari sejarah Jerman, ada sebuah peristiwa yang dikenal dengan istilah holocoust atau Shoah. Holocoust adalaj peristiwa  pembunuhan massal terhadap orang-orang Yahudi di Eropa selama Perang Dunia II oleh Nazi Jerman dibawah kepemimpinan Adolf Hitler. Sepanjang kepemimpinan Hitler dinyatakan bahwa Nazi telah membunuh sekitar sebelas juta jiwa, dewasa dan terutama anak-anak.  Bagi Adolf Hitler, yang terobsesi dengan superioritas bangsa Jerman, orang-orang Yahudi adalah ras rendahan yang akan menjadi ancaman bagi kemurnian bangsanya. Ia menyalahkan orang Yahudi atas kekalahan Jerman pada Perang Dunia I, bahkan atas segala sesuatu yang salah dengan dunia. Itulah yang memotivasi dirinya untuk melakukan tindakan itu. Pada hari ini Gereja merayakan pesta kanak-kanak suci para martir. Injil hari ini mengisahkan tentang pengungsian Keluarga Kudus Nazaret ke Mesir. Ada dua tokoh yang dapat menjadi sarana permenungan kita. Pertama Herodes. Herodes adalah seorang raja orang picik dan licik. Herodes adalah orang yang dikuasai kegelapan. Ia seorang raja yang kejam, bermain kekuasaan, bahkan tak segan-segan membunuh orang-orang yang dianggap lawan atau yang dapat menancam kekuasaannya. Ingat Yohanes Pembaptis. Maka, ketika ia tahu bahwa orang Majus tidak kembali, ia panik, takut, dan marah. Ia khawatiran bahwa Yesus yang lahir itu akan menjadi ancamannya di masa yang akan datang. Oleh karena itu ia meminta para prajuritnya membunuh anak-anak yang berusia dibawah 2 tahun. Dengan membunuh mereka semua, Ia memastikan sudah membunuh Yesus. Namun ternyatanya kekuasaan Herodes tidak mampu menghentikan karya keselamatan Allah dalam diri Yesus Kristus. Kedua Yusuf, Suami Maria. Yusuf adalah pribadi yang mau mendengarkan Allah, setia akan perintah Tuhan. Dialah yang membawa terang. Sebab, apa yang diperintahkan oleh Allah kepadanya selalu dijalankan dengan kesungguhan. Ia mengimani semua yang Allah sampaikan kepadanya. Yusuf adalah teladan kita dalam hal ketaatan. Ia telah menunjukkan ketaatan yang sejati kepada Allah; ketaatan yang terus dibangun dalam hidupnya dan ketaatan yang tidak mengabaikan akal budinya. Dan karena ketaatannya ia telah menyelamatkan Yesus dari ancaman pembuhunan oleh Herodes. Bapak, Ibu, kaum muda, remaja dan anak-anak yang terkasih. Pesta kanak-kanak Yesus hari mengajak kita untuk merenungkan beberapa hal berikut: Pertama, bahwa orang yang dikuasai kegelapan, hatinya akan menjadi gelap. Mereka bertindak atas kemauan sendiri tanpa mampu mendengarkan suara atau sapaan Allah. Kegelapan menjauhkan dirinya dari Allah. Karena itu mereka akan memandang bahwa orang-orang lain yang tidak sejalan harus disingkirkan, dimusuhi bahkan jika perlu dilenyapkan. Sebaliknya orang-orang yang merjalan di jalan terang Tuhan akan mampu mendengarkan sapaan Allah. Hatinya akan terbuka, lemah lebut, sabar dan menyelamatkan. Kedua, kalau umat kristiani mau meneladan Yesus maka ia harus mau belajar dari perjalanan hidup Yesus. Perjalanan hidup tidak selalu mulus. Ia selalu berhadapan dengan kuasa kegelapan. Demikian pula hidup kita selalu berada dalam pertempuran antara kegelapan dan terang. Namun dalam perjuangan itu Allah tidak akan meninggalkan kita. Allah adalah terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan. Maka menjadi dekat dengan Allah adalah-satu-satunya cara agar kita selalu dapat berjalan di jalan terang itu. Ketiga, kita diajak untuk melindungi anak-anak dan mereka yang lemah, rentan, miskin dan terabaikan. Saat ini ada begitu banyak orang yang membutuhkan uluran tangan kita. Mereka menjadi korban bencana alam, korban keretakan keluarga, korban narkotika, human trafficking, mendapatkan pelecehan, dijadikan alat ekonomis untuk menjadi pengemis, dan lain sebagainya. Kita dipanggil untuk membantu menyelamatkan mereka agar mereka dapat memperoleh hidup selayaknya sebagai citra Allah. Semoga terang Allah selalu memenuhi hati dan hidup kita dalam menjadab panggilan hidup kita, agar kita mampu membawa terang itu dalam hidup kita, dan selalu setia kepada Allah sebagaimana telah diteladankan oleh Yusuf, suami Maria.  Amin. Berkah Dalem. Marilah berdoa. Allah Bapa yang maha kuasa. Anugerahkanlah terangmu dalam hidup kami agar terang itu meliputi dan menguasai diri kami, sehingga kami layak disebut anak-anak terang. Bimbing dan sertai kami untuk selalu setia dan terus peduli kepada mereka yang lemah, kecil, rentan, miskin. Jadikan kami alatmu untuk membantu menyelamatkan mereka sehingga bersama mereka kami boleh menikmati suka cita bersama Yesus Putra-Mu yang hidup kini dan sepanjang masa.   http://dlvr.it/SG47GS http://dlvr.it/SG4LF2 http://dlvr.it/SG4b7q http://dlvr.it/SG4wsn
http://dlvr.it/SG5MQ3

JADILAH TERANG DALAM KEGELAPAN

PESTA KANAK-KANAK YESUS   Bacaan Pertama:1 Yohanes 1:5-2:2 Darah Yesus Kristus menyucikan kita dari segala dosa. Saudara-saudara terkasih, inilah berita yang telah kami dengar dari Yesus Kristus, dan yang kami sampaikan kepada kamu: Allah adalah terang, dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan. Jika kita katakan bahwa kita beroleh persekutuan dengan Dia namun kita hidup di dalam kegelapan, kita berdusta, dan kita tidak melakukan kebenaran. Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, anak-Nya itu, menyucikan kita dari segala dosa. Jika kita berkata bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri, dan kebenaran tidak ada di dalam kita. Jika kita mengaku dosa kita, maka Allah adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. Jika kita berkata bahwa bahwa kita tidak berbuat dosa, maka kita membuat Allah menjadi pendusta, dan firman-Nya tidak ada di dalam kita. Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa; namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus yang adil. Dialah pendamaian untuk segala dosa kita; malahan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia. Demikianlah Sabda Tuhan U. Syukur Kepada Allah.   Mazmur Tanggapan Mazmur: 124:2-3.4-5.7b-8 Ref. Jiwa kita terluput seperti burung terlepas dari jerat penangkap. 1. Jika bukan Tuhan yang memihak kepada kita, ketika manusia bangkit melawan kita, maka mereka telah menelan kita hidup-hidup, ketika amarah mereka menyala-nyala terhadap kita. 2.  Maka air telah menghanyutkan kita, dan sungai telah mengalir menimbus kita; telah mengalir melanda kita air yang meluap-luap itu. 3. Jerat itu telah putus, dan kita pun terluput! Pertolongan kita dalam nama Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi. Bait Pengantar Injil: Alleluya Ref : Allelyua, Allelyua, Alleluya Ayat: Allah, Tuhan kami, Engkau kami puji dan kami muliakan. Kepada-Mu barisan para martir berkurban dengan mempertaruhkan nyawa. Bacaan Injil Selasa 28 Desember 2021: Matius 2:13-18 Herodes menyuruh agar semua anak laki-laki di Betlehem dan sekitarnya dibunuh. Setelah orang-orang majus yang mengunjungi bayi Yesus di Betlehem itu pulang, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi. Malaikat itu berkata, “Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya! Larilah ke Mesir, dan tinggallah di sana sampai Aku berfirman kepadamu, karena Raja Herodes akan mencari Anak itu untuk dibunuh.” Maka Yusuf pun bangunlah. Malam itu juga diambilnya Anak itu serta ibu-Nya, lalu menyingkir ke Mesir, dan tinggal di sana sampai Herodes mati. Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan lewat nabi-Nya, ‘Dari Mesir Kupanggil Anak-Ku’. Ketika Herodes tahu, bahwa ia telah diperdayakan oleh orang-orang majus itu, sangat marahlah ia. Lalu ia menyuruh membunuh semua anak di Betlehem dan sekitarnya, yaitu anak-anak yang berumur dua tahun ke bawah, sesuai dengan waktu yang dapat diketahuinya dari orang-orang majus itu. Dengan demikian genaplah firman yang disampaikan oleh Nabi Yeremia: Terdengarlah suara di Rama, tangis dan ratap yang amat memilukan; Rahel menangisi anak-anaknya, dan ia tidak mau dihibur, sebab mereka tidak ada lagi. Demikianlah Injil Tuhan. U. Terpujilah Kristus.   RENUNGAN MENJADI TERANG DALAM KEGELAPAN Bapak, Ibu, Kaum muda, remaja dan anak-anak yang terkasih, Syalom, damai sejahtera Tuhan kita Yesus Kristus beserta kita sekalian. Kalu kita mempelajari sejarah Jerman, ada sebuah peristiwa yang dikenal dengan istilah holocoust atau Shoah. Holocoust adalaj peristiwa  pembunuhan massal terhadap orang-orang Yahudi di Eropa selama Perang Dunia II oleh Nazi Jerman dibawah kepemimpinan Adolf Hitler. Sepanjang kepemimpinan Hitler dinyatakan bahwa Nazi telah membunuh sekitar sebelas juta jiwa, dewasa dan terutama anak-anak.  Bagi Adolf Hitler, yang terobsesi dengan superioritas bangsa Jerman, orang-orang Yahudi adalah ras rendahan yang akan menjadi ancaman bagi kemurnian bangsanya. Ia menyalahkan orang Yahudi atas kekalahan Jerman pada Perang Dunia I, bahkan atas segala sesuatu yang salah dengan dunia. Itulah yang memotivasi dirinya untuk melakukan tindakan itu. Pada hari ini Gereja merayakan pesta kanak-kanak suci para martir. Injil hari ini mengisahkan tentang pengungsian Keluarga Kudus Nazaret ke Mesir. Ada dua tokoh yang dapat menjadi sarana permenungan kita. Pertama Herodes. Herodes adalah seorang raja orang picik dan licik. Herodes adalah orang yang dikuasai kegelapan. Ia seorang raja yang kejam, bermain kekuasaan, bahkan tak segan-segan membunuh orang-orang yang dianggap lawan atau yang dapat menancam kekuasaannya. Ingat Yohanes Pembaptis. Maka, ketika ia tahu bahwa orang Majus tidak kembali, ia panik, takut, dan marah. Ia khawatiran bahwa Yesus yang lahir itu akan menjadi ancamannya di masa yang akan datang. Oleh karena itu ia meminta para prajuritnya membunuh anak-anak yang berusia dibawah 2 tahun. Dengan membunuh mereka semua, Ia memastikan sudah membunuh Yesus. Namun ternyatanya kekuasaan Herodes tidak mampu menghentikan karya keselamatan Allah dalam diri Yesus Kristus. Kedua Yusuf, Suami Maria. Yusuf adalah pribadi yang mau mendengarkan Allah, setia akan perintah Tuhan. Dialah yang membawa terang. Sebab, apa yang diperintahkan oleh Allah kepadanya selalu dijalankan dengan kesungguhan. Ia mengimani semua yang Allah sampaikan kepadanya. Yusuf adalah teladan kita dalam hal ketaatan. Ia telah menunjukkan ketaatan yang sejati kepada Allah; ketaatan yang terus dibangun dalam hidupnya dan ketaatan yang tidak mengabaikan akal budinya. Dan karena ketaatannya ia telah menyelamatkan Yesus dari ancaman pembuhunan oleh Herodes. Bapak, Ibu, kaum muda, remaja dan anak-anak yang terkasih. Pesta kanak-kanak Yesus hari mengajak kita untuk merenungkan beberapa hal berikut: Pertama, bahwa orang yang dikuasai kegelapan, hatinya akan menjadi gelap. Mereka bertindak atas kemauan sendiri tanpa mampu mendengarkan suara atau sapaan Allah. Kegelapan menjauhkan dirinya dari Allah. Karena itu mereka akan memandang bahwa orang-orang lain yang tidak sejalan harus disingkirkan, dimusuhi bahkan jika perlu dilenyapkan. Sebaliknya orang-orang yang merjalan di jalan terang Tuhan akan mampu mendengarkan sapaan Allah. Hatinya akan terbuka, lemah lebut, sabar dan menyelamatkan. Kedua, kalau umat kristiani mau meneladan Yesus maka ia harus mau belajar dari perjalanan hidup Yesus. Perjalanan hidup tidak selalu mulus. Ia selalu berhadapan dengan kuasa kegelapan. Demikian pula hidup kita selalu berada dalam pertempuran antara kegelapan dan terang. Namun dalam perjuangan itu Allah tidak akan meninggalkan kita. Allah adalah terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan. Maka menjadi dekat dengan Allah adalah-satu-satunya cara agar kita selalu dapat berjalan di jalan terang itu. Ketiga, kita diajak untuk melindungi anak-anak dan mereka yang lemah, rentan, miskin dan terabaikan. Saat ini ada begitu banyak orang yang membutuhkan uluran tangan kita. Mereka menjadi korban bencana alam, korban keretakan keluarga, korban narkotika, human trafficking, mendapatkan pelecehan, dijadikan alat ekonomis untuk menjadi pengemis, dan lain sebagainya. Kita dipanggil untuk membantu menyelamatkan mereka agar mereka dapat memperoleh hidup selayaknya sebagai citra Allah. Semoga terang Allah selalu memenuhi hati dan hidup kita dalam menjadab panggilan hidup kita, agar kita mampu membawa terang itu dalam hidup kita, dan selalu setia kepada Allah sebagaimana telah diteladankan oleh Yusuf, suami Maria.  Amin. Berkah Dalem. Marilah berdoa. Allah Bapa yang maha kuasa. Anugerahkanlah terangmu dalam hidup kami agar terang itu meliputi dan menguasai diri kami, sehingga kami layak disebut anak-anak terang. Bimbing dan sertai kami untuk selalu setia dan terus peduli kepada mereka yang lemah, kecil, rentan, miskin. Jadikan kami alatmu untuk membantu menyelamatkan mereka sehingga bersama mereka kami boleh menikmati suka cita bersama Yesus Putra-Mu yang hidup kini dan sepanjang masa.   http://dlvr.it/SG47GS http://dlvr.it/SG4LF2 http://dlvr.it/SG4b7q
http://dlvr.it/SG4wsn

Sunday 26 December 2021

JADILAH TERANG DALAM KEGELAPAN

PESTA KANAK-KANAK YESUS   Bacaan Pertama:1 Yohanes 1:5-2:2 Darah Yesus Kristus menyucikan kita dari segala dosa. Saudara-saudara terkasih, inilah berita yang telah kami dengar dari Yesus Kristus, dan yang kami sampaikan kepada kamu: Allah adalah terang, dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan. Jika kita katakan bahwa kita beroleh persekutuan dengan Dia namun kita hidup di dalam kegelapan, kita berdusta, dan kita tidak melakukan kebenaran. Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, anak-Nya itu, menyucikan kita dari segala dosa. Jika kita berkata bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri, dan kebenaran tidak ada di dalam kita. Jika kita mengaku dosa kita, maka Allah adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. Jika kita berkata bahwa bahwa kita tidak berbuat dosa, maka kita membuat Allah menjadi pendusta, dan firman-Nya tidak ada di dalam kita. Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa; namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus yang adil. Dialah pendamaian untuk segala dosa kita; malahan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia. Demikianlah Sabda Tuhan U. Syukur Kepada Allah.   Mazmur Tanggapan Mazmur: 124:2-3.4-5.7b-8 Ref. Jiwa kita terluput seperti burung terlepas dari jerat penangkap. 1. Jika bukan Tuhan yang memihak kepada kita, ketika manusia bangkit melawan kita, maka mereka telah menelan kita hidup-hidup, ketika amarah mereka menyala-nyala terhadap kita. 2.  Maka air telah menghanyutkan kita, dan sungai telah mengalir menimbus kita; telah mengalir melanda kita air yang meluap-luap itu. 3. Jerat itu telah putus, dan kita pun terluput! Pertolongan kita dalam nama Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi. Bait Pengantar Injil: Alleluya Ref : Allelyua, Allelyua, Alleluya Ayat: Allah, Tuhan kami, Engkau kami puji dan kami muliakan. Kepada-Mu barisan para martir berkurban dengan mempertaruhkan nyawa. Bacaan Injil Selasa 28 Desember 2021: Matius 2:13-18 Herodes menyuruh agar semua anak laki-laki di Betlehem dan sekitarnya dibunuh. Setelah orang-orang majus yang mengunjungi bayi Yesus di Betlehem itu pulang, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi. Malaikat itu berkata, “Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya! Larilah ke Mesir, dan tinggallah di sana sampai Aku berfirman kepadamu, karena Raja Herodes akan mencari Anak itu untuk dibunuh.” Maka Yusuf pun bangunlah. Malam itu juga diambilnya Anak itu serta ibu-Nya, lalu menyingkir ke Mesir, dan tinggal di sana sampai Herodes mati. Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan lewat nabi-Nya, ‘Dari Mesir Kupanggil Anak-Ku’. Ketika Herodes tahu, bahwa ia telah diperdayakan oleh orang-orang majus itu, sangat marahlah ia. Lalu ia menyuruh membunuh semua anak di Betlehem dan sekitarnya, yaitu anak-anak yang berumur dua tahun ke bawah, sesuai dengan waktu yang dapat diketahuinya dari orang-orang majus itu. Dengan demikian genaplah firman yang disampaikan oleh Nabi Yeremia: Terdengarlah suara di Rama, tangis dan ratap yang amat memilukan; Rahel menangisi anak-anaknya, dan ia tidak mau dihibur, sebab mereka tidak ada lagi. Demikianlah Injil Tuhan. U. Terpujilah Kristus.   RENUNGAN MENJADI TERANG DALAM KEGELAPAN Bapak, Ibu, Kaum muda, remaja dan anak-anak yang terkasih, Syalom, damai sejahtera Tuhan kita Yesus Kristus beserta kita sekalian. Kalu kita mempelajari sejarah Jerman, ada sebuah peristiwa yang dikenal dengan istilah holocoust atau Shoah. Holocoust adalaj peristiwa  pembunuhan massal terhadap orang-orang Yahudi di Eropa selama Perang Dunia II oleh Nazi Jerman dibawah kepemimpinan Adolf Hitler. Sepanjang kepemimpinan Hitler dinyatakan bahwa Nazi telah membunuh sekitar sebelas juta jiwa, dewasa dan terutama anak-anak.  Bagi Adolf Hitler, yang terobsesi dengan superioritas bangsa Jerman, orang-orang Yahudi adalah ras rendahan yang akan menjadi ancaman bagi kemurnian bangsanya. Ia menyalahkan orang Yahudi atas kekalahan Jerman pada Perang Dunia I, bahkan atas segala sesuatu yang salah dengan dunia. Itulah yang memotivasi dirinya untuk melakukan tindakan itu. Pada hari ini Gereja merayakan pesta kanak-kanak suci para martir. Injil hari ini mengisahkan tentang pengungsian Keluarga Kudus Nazaret ke Mesir. Ada dua tokoh yang dapat menjadi sarana permenungan kita. Pertama Herodes. Herodes adalah seorang raja orang picik dan licik. Herodes adalah orang yang dikuasai kegelapan. Ia seorang raja yang kejam, bermain kekuasaan, bahkan tak segan-segan membunuh orang-orang yang dianggap lawan atau yang dapat menancam kekuasaannya. Ingat Yohanes Pembaptis. Maka, ketika ia tahu bahwa orang Majus tidak kembali, ia panik, takut, dan marah. Ia khawatiran bahwa Yesus yang lahir itu akan menjadi ancamannya di masa yang akan datang. Oleh karena itu ia meminta para prajuritnya membunuh anak-anak yang berusia dibawah 2 tahun. Dengan membunuh mereka semua, Ia memastikan sudah membunuh Yesus. Namun ternyatanya kekuasaan Herodes tidak mampu menghentikan karya keselamatan Allah dalam diri Yesus Kristus. Kedua Yusuf, Suami Maria. Yusuf adalah pribadi yang mau mendengarkan Allah, setia akan perintah Tuhan. Dialah yang membawa terang. Sebab, apa yang diperintahkan oleh Allah kepadanya selalu dijalankan dengan kesungguhan. Ia mengimani semua yang Allah sampaikan kepadanya. Yusuf adalah teladan kita dalam hal ketaatan. Ia telah menunjukkan ketaatan yang sejati kepada Allah; ketaatan yang terus dibangun dalam hidupnya dan ketaatan yang tidak mengabaikan akal budinya. Dan karena ketaatannya ia telah menyelamatkan Yesus dari ancaman pembuhunan oleh Herodes. Bapak, Ibu, kaum muda, remaja dan anak-anak yang terkasih. Pesta kanak-kanak Yesus hari mengajak kita untuk merenungkan beberapa hal berikut: Pertama, bahwa orang yang dikuasai kegelapan, hatinya akan menjadi gelap. Mereka bertindak atas kemauan sendiri tanpa mampu mendengarkan suara atau sapaan Allah. Kegelapan menjauhkan dirinya dari Allah. Karena itu mereka akan memandang bahwa orang-orang lain yang tidak sejalan harus disingkirkan, dimusuhi bahkan jika perlu dilenyapkan. Sebaliknya orang-orang yang merjalan di jalan terang Tuhan akan mampu mendengarkan sapaan Allah. Hatinya akan terbuka, lemah lebut, sabar dan menyelamatkan. Kedua, kalau umat kristiani mau meneladan Yesus maka ia harus mau belajar dari perjalanan hidup Yesus. Perjalanan hidup tidak selalu mulus. Ia selalu berhadapan dengan kuasa kegelapan. Demikian pula hidup kita selalu berada dalam pertempuran antara kegelapan dan terang. Namun dalam perjuangan itu Allah tidak akan meninggalkan kita. Allah adalah terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan. Maka menjadi dekat dengan Allah adalah-satu-satunya cara agar kita selalu dapat berjalan di jalan terang itu. Ketiga, kita diajak untuk melindungi anak-anak dan mereka yang lemah, rentan, miskin dan terabaikan. Saat ini ada begitu banyak orang yang membutuhkan uluran tangan kita. Mereka menjadi korban bencana alam, korban keretakan keluarga, korban narkotika, human trafficking, mendapatkan pelecehan, dijadikan alat ekonomis untuk menjadi pengemis, dan lain sebagainya. Kita dipanggil untuk membantu menyelamatkan mereka agar mereka dapat memperoleh hidup selayaknya sebagai citra Allah. Semoga terang Allah selalu memenuhi hati dan hidup kita dalam menjadab panggilan hidup kita, agar kita mampu membawa terang itu dalam hidup kita, dan selalu setia kepada Allah sebagaimana telah diteladankan oleh Yusuf, suami Maria.  Amin. Berkah Dalem. Marilah berdoa. Allah Bapa yang maha kuasa. Anugerahkanlah terangmu dalam hidup kami agar terang itu meliputi dan menguasai diri kami, sehingga kami layak disebut anak-anak terang. Bimbing dan sertai kami untuk selalu setia dan terus peduli kepada mereka yang lemah, kecil, rentan, miskin. Jadikan kami alatmu untuk membantu menyelamatkan mereka sehingga bersama mereka kami boleh menikmati suka cita bersama Yesus Putra-Mu yang hidup kini dan sepanjang masa.   http://dlvr.it/SG47GS http://dlvr.it/SG4LF2
http://dlvr.it/SG4b7q

JADILAH TERANG DALAM KEGELAPAN

PESTA KANAK-KANAK YESUS   Bacaan Pertama:1 Yohanes 1:5-2:2 Darah Yesus Kristus menyucikan kita dari segala dosa. Saudara-saudara terkasih, inilah berita yang telah kami dengar dari Yesus Kristus, dan yang kami sampaikan kepada kamu: Allah adalah terang, dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan. Jika kita katakan bahwa kita beroleh persekutuan dengan Dia namun kita hidup di dalam kegelapan, kita berdusta, dan kita tidak melakukan kebenaran. Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, anak-Nya itu, menyucikan kita dari segala dosa. Jika kita berkata bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri, dan kebenaran tidak ada di dalam kita. Jika kita mengaku dosa kita, maka Allah adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. Jika kita berkata bahwa bahwa kita tidak berbuat dosa, maka kita membuat Allah menjadi pendusta, dan firman-Nya tidak ada di dalam kita. Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa; namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus yang adil. Dialah pendamaian untuk segala dosa kita; malahan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia. Demikianlah Sabda Tuhan U. Syukur Kepada Allah.   Mazmur Tanggapan Mazmur: 124:2-3.4-5.7b-8 Ref. Jiwa kita terluput seperti burung terlepas dari jerat penangkap. 1. Jika bukan Tuhan yang memihak kepada kita, ketika manusia bangkit melawan kita, maka mereka telah menelan kita hidup-hidup, ketika amarah mereka menyala-nyala terhadap kita. 2.  Maka air telah menghanyutkan kita, dan sungai telah mengalir menimbus kita; telah mengalir melanda kita air yang meluap-luap itu. 3. Jerat itu telah putus, dan kita pun terluput! Pertolongan kita dalam nama Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi. Bait Pengantar Injil: Alleluya Ref : Allelyua, Allelyua, Alleluya Ayat: Allah, Tuhan kami, Engkau kami puji dan kami muliakan. Kepada-Mu barisan para martir berkurban dengan mempertaruhkan nyawa. Bacaan Injil Selasa 28 Desember 2021: Matius 2:13-18 Herodes menyuruh agar semua anak laki-laki di Betlehem dan sekitarnya dibunuh. Setelah orang-orang majus yang mengunjungi bayi Yesus di Betlehem itu pulang, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi. Malaikat itu berkata, “Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya! Larilah ke Mesir, dan tinggallah di sana sampai Aku berfirman kepadamu, karena Raja Herodes akan mencari Anak itu untuk dibunuh.” Maka Yusuf pun bangunlah. Malam itu juga diambilnya Anak itu serta ibu-Nya, lalu menyingkir ke Mesir, dan tinggal di sana sampai Herodes mati. Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan lewat nabi-Nya, ‘Dari Mesir Kupanggil Anak-Ku’. Ketika Herodes tahu, bahwa ia telah diperdayakan oleh orang-orang majus itu, sangat marahlah ia. Lalu ia menyuruh membunuh semua anak di Betlehem dan sekitarnya, yaitu anak-anak yang berumur dua tahun ke bawah, sesuai dengan waktu yang dapat diketahuinya dari orang-orang majus itu. Dengan demikian genaplah firman yang disampaikan oleh Nabi Yeremia: Terdengarlah suara di Rama, tangis dan ratap yang amat memilukan; Rahel menangisi anak-anaknya, dan ia tidak mau dihibur, sebab mereka tidak ada lagi. Demikianlah Injil Tuhan. U. Terpujilah Kristus.   RENUNGAN MENJADI TERANG DALAM KEGELAPAN Bapak, Ibu, Kaum muda, remaja dan anak-anak yang terkasih, Syalom, damai sejahtera Tuhan kita Yesus Kristus beserta kita sekalian. Kalu kita mempelajari sejarah Jerman, ada sebuah peristiwa yang dikenal dengan istilah holocoust atau Shoah. Holocoust adalaj peristiwa  pembunuhan massal terhadap orang-orang Yahudi di Eropa selama Perang Dunia II oleh Nazi Jerman dibawah kepemimpinan Adolf Hitler. Sepanjang kepemimpinan Hitler dinyatakan bahwa Nazi telah membunuh sekitar sebelas juta jiwa, dewasa dan terutama anak-anak.  Bagi Adolf Hitler, yang terobsesi dengan superioritas bangsa Jerman, orang-orang Yahudi adalah ras rendahan yang akan menjadi ancaman bagi kemurnian bangsanya. Ia menyalahkan orang Yahudi atas kekalahan Jerman pada Perang Dunia I, bahkan atas segala sesuatu yang salah dengan dunia. Itulah yang memotivasi dirinya untuk melakukan tindakan itu. Pada hari ini Gereja merayakan pesta kanak-kanak suci para martir. Injil hari ini mengisahkan tentang pengungsian Keluarga Kudus Nazaret ke Mesir. Ada dua tokoh yang dapat menjadi sarana permenungan kita. Pertama Herodes. Herodes adalah seorang raja orang picik dan licik. Herodes adalah orang yang dikuasai kegelapan. Ia seorang raja yang kejam, bermain kekuasaan, bahkan tak segan-segan membunuh orang-orang yang dianggap lawan atau yang dapat menancam kekuasaannya. Ingat Yohanes Pembaptis. Maka, ketika ia tahu bahwa orang Majus tidak kembali, ia panik, takut, dan marah. Ia khawatiran bahwa Yesus yang lahir itu akan menjadi ancamannya di masa yang akan datang. Oleh karena itu ia meminta para prajuritnya membunuh anak-anak yang berusia dibawah 2 tahun. Dengan membunuh mereka semua, Ia memastikan sudah membunuh Yesus. Namun ternyatanya kekuasaan Herodes tidak mampu menghentikan karya keselamatan Allah dalam diri Yesus Kristus. Kedua Yusuf, Suami Maria. Yusuf adalah pribadi yang mau mendengarkan Allah, setia akan perintah Tuhan. Dialah yang membawa terang. Sebab, apa yang diperintahkan oleh Allah kepadanya selalu dijalankan dengan kesungguhan. Ia mengimani semua yang Allah sampaikan kepadanya. Yusuf adalah teladan kita dalam hal ketaatan. Ia telah menunjukkan ketaatan yang sejati kepada Allah; ketaatan yang terus dibangun dalam hidupnya dan ketaatan yang tidak mengabaikan akal budinya. Dan karena ketaatannya ia telah menyelamatkan Yesus dari ancaman pembuhunan oleh Herodes. Bapak, Ibu, kaum muda, remaja dan anak-anak yang terkasih. Pesta kanak-kanak Yesus hari mengajak kita untuk merenungkan beberapa hal berikut: Pertama, bahwa orang yang dikuasai kegelapan, hatinya akan menjadi gelap. Mereka bertindak atas kemauan sendiri tanpa mampu mendengarkan suara atau sapaan Allah. Kegelapan menjauhkan dirinya dari Allah. Karena itu mereka akan memandang bahwa orang-orang lain yang tidak sejalan harus disingkirkan, dimusuhi bahkan jika perlu dilenyapkan. Sebaliknya orang-orang yang merjalan di jalan terang Tuhan akan mampu mendengarkan sapaan Allah. Hatinya akan terbuka, lemah lebut, sabar dan menyelamatkan. Kedua, kalau umat kristiani mau meneladan Yesus maka ia harus mau belajar dari perjalanan hidup Yesus. Perjalanan hidup tidak selalu mulus. Ia selalu berhadapan dengan kuasa kegelapan. Demikian pula hidup kita selalu berada dalam pertempuran antara kegelapan dan terang. Namun dalam perjuangan itu Allah tidak akan meninggalkan kita. Allah adalah terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan. Maka menjadi dekat dengan Allah adalah-satu-satunya cara agar kita selalu dapat berjalan di jalan terang itu. Ketiga, kita diajak untuk melindungi anak-anak dan mereka yang lemah, rentan, miskin dan terabaikan. Saat ini ada begitu banyak orang yang membutuhkan uluran tangan kita. Mereka menjadi korban bencana alam, korban keretakan keluarga, korban narkotika, human trafficking, mendapatkan pelecehan, dijadikan alat ekonomis untuk menjadi pengemis, dan lain sebagainya. Kita dipanggil untuk membantu menyelamatkan mereka agar mereka dapat memperoleh hidup selayaknya sebagai citra Allah. Semoga terang Allah selalu memenuhi hati dan hidup kita dalam menjadab panggilan hidup kita, agar kita mampu membawa terang itu dalam hidup kita, dan selalu setia kepada Allah sebagaimana telah diteladankan oleh Yusuf, suami Maria.  Amin. Berkah Dalem. Marilah berdoa. Allah Bapa yang maha kuasa. Anugerahkanlah terangmu dalam hidup kami agar terang itu meliputi dan menguasai diri kami, sehingga kami layak disebut anak-anak terang. Bimbing dan sertai kami untuk selalu setia dan terus peduli kepada mereka yang lemah, kecil, rentan, miskin. Jadikan kami alatmu untuk membantu menyelamatkan mereka sehingga bersama mereka kami boleh menikmati suka cita bersama Yesus Putra-Mu yang hidup kini dan sepanjang masa.   http://dlvr.it/SG47GS
http://dlvr.it/SG4LF2

JADILAH TERANG DALAM KEGELAPAN

PESTA KANAK-KANAK YESUS   Bacaan Pertama:1 Yohanes 1:5-2:2 Darah Yesus Kristus menyucikan kita dari segala dosa. Saudara-saudara terkasih, inilah berita yang telah kami dengar dari Yesus Kristus, dan yang kami sampaikan kepada kamu: Allah adalah terang, dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan. Jika kita katakan bahwa kita beroleh persekutuan dengan Dia namun kita hidup di dalam kegelapan, kita berdusta, dan kita tidak melakukan kebenaran. Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, anak-Nya itu, menyucikan kita dari segala dosa. Jika kita berkata bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri, dan kebenaran tidak ada di dalam kita. Jika kita mengaku dosa kita, maka Allah adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. Jika kita berkata bahwa bahwa kita tidak berbuat dosa, maka kita membuat Allah menjadi pendusta, dan firman-Nya tidak ada di dalam kita. Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa; namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus yang adil. Dialah pendamaian untuk segala dosa kita; malahan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia. Demikianlah Sabda Tuhan U. Syukur Kepada Allah.   Mazmur Tanggapan Mazmur: 124:2-3.4-5.7b-8 Ref. Jiwa kita terluput seperti burung terlepas dari jerat penangkap. 1. Jika bukan Tuhan yang memihak kepada kita, ketika manusia bangkit melawan kita, maka mereka telah menelan kita hidup-hidup, ketika amarah mereka menyala-nyala terhadap kita. 2.  Maka air telah menghanyutkan kita, dan sungai telah mengalir menimbus kita; telah mengalir melanda kita air yang meluap-luap itu. 3. Jerat itu telah putus, dan kita pun terluput! Pertolongan kita dalam nama Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi. Bait Pengantar Injil: Alleluya Ref : Allelyua, Allelyua, Alleluya Ayat: Allah, Tuhan kami, Engkau kami puji dan kami muliakan. Kepada-Mu barisan para martir berkurban dengan mempertaruhkan nyawa. Bacaan Injil Selasa 28 Desember 2021: Matius 2:13-18 Herodes menyuruh agar semua anak laki-laki di Betlehem dan sekitarnya dibunuh. Setelah orang-orang majus yang mengunjungi bayi Yesus di Betlehem itu pulang, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi. Malaikat itu berkata, “Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya! Larilah ke Mesir, dan tinggallah di sana sampai Aku berfirman kepadamu, karena Raja Herodes akan mencari Anak itu untuk dibunuh.” Maka Yusuf pun bangunlah. Malam itu juga diambilnya Anak itu serta ibu-Nya, lalu menyingkir ke Mesir, dan tinggal di sana sampai Herodes mati. Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan lewat nabi-Nya, ‘Dari Mesir Kupanggil Anak-Ku’. Ketika Herodes tahu, bahwa ia telah diperdayakan oleh orang-orang majus itu, sangat marahlah ia. Lalu ia menyuruh membunuh semua anak di Betlehem dan sekitarnya, yaitu anak-anak yang berumur dua tahun ke bawah, sesuai dengan waktu yang dapat diketahuinya dari orang-orang majus itu. Dengan demikian genaplah firman yang disampaikan oleh Nabi Yeremia: Terdengarlah suara di Rama, tangis dan ratap yang amat memilukan; Rahel menangisi anak-anaknya, dan ia tidak mau dihibur, sebab mereka tidak ada lagi. Demikianlah Injil Tuhan. U. Terpujilah Kristus.   RENUNGAN MENJADI TERANG DALAM KEGELAPAN Bapak, Ibu, Kaum muda, remaja dan anak-anak yang terkasih, Syalom, damai sejahtera Tuhan kita Yesus Kristus beserta kita sekalian. Kalu kita mempelajari sejarah Jerman, ada sebuah peristiwa yang dikenal dengan istilah holocoust atau Shoah. Holocoust adalaj peristiwa  pembunuhan massal terhadap orang-orang Yahudi di Eropa selama Perang Dunia II oleh Nazi Jerman dibawah kepemimpinan Adolf Hitler. Sepanjang kepemimpinan Hitler dinyatakan bahwa Nazi telah membunuh sekitar sebelas juta jiwa, dewasa dan terutama anak-anak.  Bagi Adolf Hitler, yang terobsesi dengan superioritas bangsa Jerman, orang-orang Yahudi adalah ras rendahan yang akan menjadi ancaman bagi kemurnian bangsanya. Ia menyalahkan orang Yahudi atas kekalahan Jerman pada Perang Dunia I, bahkan atas segala sesuatu yang salah dengan dunia. Itulah yang memotivasi dirinya untuk melakukan tindakan itu. Pada hari ini Gereja merayakan pesta kanak-kanak suci para martir. Injil hari ini mengisahkan tentang pengungsian Keluarga Kudus Nazaret ke Mesir. Ada dua tokoh yang dapat menjadi sarana permenungan kita. Pertama Herodes. Herodes adalah seorang raja orang picik dan licik. Herodes adalah orang yang dikuasai kegelapan. Ia seorang raja yang kejam, bermain kekuasaan, bahkan tak segan-segan membunuh orang-orang yang dianggap lawan atau yang dapat menancam kekuasaannya. Ingat Yohanes Pembaptis. Maka, ketika ia tahu bahwa orang Majus tidak kembali, ia panik, takut, dan marah. Ia khawatiran bahwa Yesus yang lahir itu akan menjadi ancamannya di masa yang akan datang. Oleh karena itu ia meminta para prajuritnya membunuh anak-anak yang berusia dibawah 2 tahun. Dengan membunuh mereka semua, Ia memastikan sudah membunuh Yesus. Namun ternyatanya kekuasaan Herodes tidak mampu menghentikan karya keselamatan Allah dalam diri Yesus Kristus. Kedua Yusuf, Suami Maria. Yusuf adalah pribadi yang mau mendengarkan Allah, setia akan perintah Tuhan. Dialah yang membawa terang. Sebab, apa yang diperintahkan oleh Allah kepadanya selalu dijalankan dengan kesungguhan. Ia mengimani semua yang Allah sampaikan kepadanya. Yusuf adalah teladan kita dalam hal ketaatan. Ia telah menunjukkan ketaatan yang sejati kepada Allah; ketaatan yang terus dibangun dalam hidupnya dan ketaatan yang tidak mengabaikan akal budinya. Dan karena ketaatannya ia telah menyelamatkan Yesus dari ancaman pembuhunan oleh Herodes. Bapak, Ibu, kaum muda, remaja dan anak-anak yang terkasih. Pesta kanak-kanak Yesus hari mengajak kita untuk merenungkan beberapa hal berikut: Pertama, bahwa orang yang dikuasai kegelapan, hatinya akan menjadi gelap. Mereka bertindak atas kemauan sendiri tanpa mampu mendengarkan suara atau sapaan Allah. Kegelapan menjauhkan dirinya dari Allah. Karena itu mereka akan memandang bahwa orang-orang lain yang tidak sejalan harus disingkirkan, dimusuhi bahkan jika perlu dilenyapkan. Sebaliknya orang-orang yang merjalan di jalan terang Tuhan akan mampu mendengarkan sapaan Allah. Hatinya akan terbuka, lemah lebut, sabar dan menyelamatkan. Kedua, kalau umat kristiani mau meneladan Yesus maka ia harus mau belajar dari perjalanan hidup Yesus. Perjalanan hidup tidak selalu mulus. Ia selalu berhadapan dengan kuasa kegelapan. Demikian pula hidup kita selalu berada dalam pertempuran antara kegelapan dan terang. Namun dalam perjuangan itu Allah tidak akan meninggalkan kita. Allah adalah terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan. Maka menjadi dekat dengan Allah adalah-satu-satunya cara agar kita selalu dapat berjalan di jalan terang itu. Ketiga, kita diajak untuk melindungi anak-anak dan mereka yang lemah, rentan, miskin dan terabaikan. Saat ini ada begitu banyak orang yang membutuhkan uluran tangan kita. Mereka menjadi korban bencana alam, korban keretakan keluarga, korban narkotika, human trafficking, mendapatkan pelecehan, dijadikan alat ekonomis untuk menjadi pengemis, dan lain sebagainya. Kita dipanggil untuk membantu menyelamatkan mereka agar mereka dapat memperoleh hidup selayaknya sebagai citra Allah. Semoga terang Allah selalu memenuhi hati dan hidup kita dalam menjadab panggilan hidup kita, agar kita mampu membawa terang itu dalam hidup kita, dan selalu setia kepada Allah sebagaimana telah diteladankan oleh Yusuf, suami Maria.  Amin. Berkah Dalem. Marilah berdoa. Allah Bapa yang maha kuasa. Anugerahkanlah terangmu dalam hidup kami agar terang itu meliputi dan menguasai diri kami, sehingga kami layak disebut anak-anak terang. Bimbing dan sertai kami untuk selalu setia dan terus peduli kepada mereka yang lemah, kecil, rentan, miskin. Jadikan kami alatmu untuk membantu menyelamatkan mereka sehingga bersama mereka kami boleh menikmati suka cita bersama Yesus Putra-Mu yang hidup kini dan sepanjang masa.  
http://dlvr.it/SG47GS

JADILAH TERANG DALAM KEGELAPAN

PESTA KANAK-KANAK YESUS

 

Bacaan Pertama: 1 Yohanes 1:5-2:2

Darah Yesus Kristus menyucikan kita dari segala dosa.

Saudara-saudara terkasih, inilah berita yang telah kami dengar dari Yesus Kristus, dan yang kami sampaikan kepada kamu: Allah adalah terang, dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan. Jika kita katakan bahwa kita beroleh persekutuan dengan Dia namun kita hidup di dalam kegelapan, kita berdusta, dan kita tidak melakukan kebenaran. Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, anak-Nya itu, menyucikan kita dari segala dosa. Jika kita berkata bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri, dan kebenaran tidak ada di dalam kita. Jika kita mengaku dosa kita, maka Allah adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. Jika kita berkata bahwa bahwa kita tidak berbuat dosa, maka kita membuat Allah menjadi pendusta, dan firman-Nya tidak ada di dalam kita. Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa; namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus yang adil. Dialah pendamaian untuk segala dosa kita; malahan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia.

Demikianlah Sabda Tuhan

U. Syukur Kepada Allah.

 

Mazmur Tanggapan

Mazmur: 124:2-3.4-5.7b-8

Ref. Jiwa kita terluput seperti burung terlepas dari jerat penangkap.

1. Jika bukan Tuhan yang memihak kepada kita, ketika manusia bangkit melawan kita, maka mereka telah menelan kita hidup-hidup, ketika amarah mereka menyala-nyala terhadap kita.

2.  Maka air telah menghanyutkan kita, dan sungai telah mengalir menimbus kita; telah mengalir melanda kita air yang meluap-luap itu.

3. Jerat itu telah putus, dan kita pun terluput! Pertolongan kita dalam nama Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi.

Bait Pengantar Injil: Alleluya

Ref : Allelyua, Allelyua, Alleluya

Ayat: Allah, Tuhan kami, Engkau kami puji dan kami muliakan. Kepada-Mu barisan para martir berkurban dengan mempertaruhkan nyawa.


Bacaan Injil Selasa 28 Desember 2021: Matius 2:13-18

Herodes menyuruh agar semua anak laki-laki di Betlehem dan sekitarnya dibunuh.

Setelah orang-orang majus yang mengunjungi bayi Yesus di Betlehem itu pulang, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi. Malaikat itu berkata, “Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya! Larilah ke Mesir, dan tinggallah di sana sampai Aku berfirman kepadamu, karena Raja Herodes akan mencari Anak itu untuk dibunuh.” Maka Yusuf pun bangunlah. Malam itu juga diambilnya Anak itu serta ibu-Nya, lalu menyingkir ke Mesir, dan tinggal di sana sampai Herodes mati. Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan lewat nabi-Nya, ‘Dari Mesir Kupanggil Anak-Ku’. Ketika Herodes tahu, bahwa ia telah diperdayakan oleh orang-orang majus itu, sangat marahlah ia. Lalu ia menyuruh membunuh semua anak di Betlehem dan sekitarnya, yaitu anak-anak yang berumur dua tahun ke bawah, sesuai dengan waktu yang dapat diketahuinya dari orang-orang majus itu. Dengan demikian genaplah firman yang disampaikan oleh Nabi Yeremia: Terdengarlah suara di Rama, tangis dan ratap yang amat memilukan; Rahel menangisi anak-anaknya, dan ia tidak mau dihibur, sebab mereka tidak ada lagi.

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

 

RENUNGAN

MENJADI TERANG DALAM KEGELAPAN

Bapak, Ibu, Kaum muda, remaja dan anak-anak yang terkasih, Syalom, damai sejahtera Tuhan kita Yesus Kristus beserta kita sekalian.

Kalu kita mempelajari sejarah Jerman, ada sebuah peristiwa yang dikenal dengan istilah holocoust atau Shoah. Holocoust adalaj peristiwa  pembunuhan massal terhadap orang-orang Yahudi di Eropa selama Perang Dunia II oleh Nazi Jerman dibawah kepemimpinan Adolf Hitler.

Sepanjang kepemimpinan Hitler dinyatakan bahwa Nazi telah membunuh sekitar sebelas juta jiwa, dewasa dan terutama anak-anak.  Bagi Adolf Hitler, yang terobsesi dengan superioritas bangsa Jerman, orang-orang Yahudi adalah ras rendahan yang akan menjadi ancaman bagi kemurnian bangsanya. Ia menyalahkan orang Yahudi atas kekalahan Jerman pada Perang Dunia I, bahkan atas segala sesuatu yang salah dengan dunia. Itulah yang memotivasi dirinya untuk melakukan tindakan itu.

Pada hari ini Gereja merayakan pesta kanak-kanak suci para martir. Injil hari ini mengisahkan tentang pengungsian Keluarga Kudus Nazaret ke Mesir. Ada dua tokoh yang dapat menjadi sarana permenungan kita.

Pertama Herodes.

Herodes adalah seorang raja orang picik dan licik. Herodes adalah orang yang dikuasai kegelapan. Ia seorang raja yang kejam, bermain kekuasaan, bahkan tak segan-segan membunuh orang-orang yang dianggap lawan atau yang dapat menancam kekuasaannya. Ingat Yohanes Pembaptis. Maka, ketika ia tahu bahwa orang Majus tidak kembali, ia panik, takut, dan marah. Ia khawatiran bahwa Yesus yang lahir itu akan menjadi ancamannya di masa yang akan datang. Oleh karena itu ia meminta para prajuritnya membunuh anak-anak yang berusia dibawah 2 tahun. Dengan membunuh mereka semua, Ia memastikan sudah membunuh Yesus. Namun ternyatanya kekuasaan Herodes tidak mampu menghentikan karya keselamatan Allah dalam diri Yesus Kristus.

Kedua Yusuf, Suami Maria.

Yusuf adalah pribadi yang mau mendengarkan Allah, setia akan perintah Tuhan. Dialah yang membawa terang. Sebab, apa yang diperintahkan oleh Allah kepadanya selalu dijalankan dengan kesungguhan. Ia mengimani semua yang Allah sampaikan kepadanya. Yusuf adalah teladan kita dalam hal ketaatan. Ia telah menunjukkan ketaatan yang sejati kepada Allah; ketaatan yang terus dibangun dalam hidupnya dan ketaatan yang tidak mengabaikan akal budinya. Dan karena ketaatannya ia telah menyelamatkan Yesus dari ancaman pembuhunan oleh Herodes.


Bapak, Ibu, kaum muda, remaja dan anak-anak yang terkasih.

Pesta kanak-kanak Yesus hari mengajak kita untuk merenungkan beberapa hal berikut:

Pertama, bahwa orang yang dikuasai kegelapan, hatinya akan menjadi gelap. Mereka bertindak atas kemauan sendiri tanpa mampu mendengarkan suara atau sapaan Allah. Kegelapan menjauhkan dirinya dari Allah. Karena itu mereka akan memandang bahwa orang-orang lain yang tidak sejalan harus disingkirkan, dimusuhi bahkan jika perlu dilenyapkan. Sebaliknya orang-orang yang merjalan di jalan terang Tuhan akan mampu mendengarkan sapaan Allah. Hatinya akan terbuka, lemah lebut, sabar dan menyelamatkan.

Kedua, kalau umat kristiani mau meneladan Yesus maka ia harus mau belajar dari perjalanan hidup Yesus. Perjalanan hidup tidak selalu mulus. Ia selalu berhadapan dengan kuasa kegelapan. Demikian pula hidup kita selalu berada dalam pertempuran antara kegelapan dan terang. Namun dalam perjuangan itu Allah tidak akan meninggalkan kita. Allah adalah terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan. Maka menjadi dekat dengan Allah adalah-satu-satunya cara agar kita selalu dapat berjalan di jalan terang itu.

Ketiga, kita diajak untuk melindungi anak-anak dan mereka yang lemah, rentan, miskin dan terabaikan. Saat ini ada begitu banyak orang yang membutuhkan uluran tangan kita. Mereka menjadi korban bencana alam, korban keretakan keluarga, korban narkotika, human trafficking, mendapatkan pelecehan, dijadikan alat ekonomis untuk menjadi pengemis, dan lain sebagainya. Kita dipanggil untuk membantu menyelamatkan mereka agar mereka dapat memperoleh hidup selayaknya sebagai citra Allah.

Semoga terang Allah selalu memenuhi hati dan hidup kita dalam menjadab panggilan hidup kita, agar kita mampu membawa terang itu dalam hidup kita, dan selalu setia kepada Allah sebagaimana telah diteladankan oleh Yusuf, suami Maria. 

Amin. Berkah Dalem.

Marilah berdoa.

Allah Bapa yang maha kuasa. Anugerahkanlah terangmu dalam hidup kami agar terang itu meliputi dan menguasai diri kami, sehingga kami layak disebut anak-anak terang. Bimbing dan sertai kami untuk selalu setia dan terus peduli kepada mereka yang lemah, kecil, rentan, miskin. Jadikan kami alatmu untuk membantu menyelamatkan mereka sehingga bersama mereka kami boleh menikmati suka cita bersama Yesus Putra-Mu yang hidup kini dan sepanjang masa.

 


RENUNGAN HARIAN 6 MEI 2023

DOA PEMBUKA Allah Bapa yang Mahakasih, kami mengucap syukur atas rahmat-Mu yang kami terima pada hari ini. Bukan saja Engkau membangunkan ...