google-site-verification=ydrwj_TcX7EKVuIoCDu-3scwDwIHaXOT828Be0zpAR8 MANUSIA PEMBELAJAR: 2022

Monday 10 October 2022

JADILAH PEMBAWA KESELAMATAN - Renugan Harian

RENUNGAN HARIAN KATOLIK RABU, 12 OKTOBER 2022   Doa Pembuka Allah Bapa yang Mahakasih, kasih-Mu tak henti-hentinya Kau curahkan dalam hidup kami. Setelah beristirahat semalaman, kami Kau beri kesempatan kembali untuk menikmati nafas kehidupan dan memberi kesempatan kepada kami untuk semakin mampu mewujudkan diri sebagai anak-anak-Mu. Kami bersyukur atas ssemua itu. Semoga pada hari ini, dengan berbekal firman yang akan kami dengarkan dan renungkan, kami sungguh mampu menjadi pribadi yang konsisten, memiliki integritas, jujur, terbuka sehingga kami mampu mewujudkan pengabdian hidup kami bagi kebahagiaan sesama, meningkatkan keluruhan martabat manusia dan kesejahteraan semesta. Demi Kritus, Tuhan dan Pengantara kami, sepanjang segala masa. Amin.   Bacaan Pertama, Galatia 5: 18-25 Akan tetapi jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat. Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu? seperti yang telah kubuat dahulu? bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu. Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh, Mazmur Tanggapan Ref: Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku. 1.       Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat Tuhan, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. 2.       Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil. 3.       Bukan demikian orang fasik: mereka seperti sekam yang ditiupkan angin. sebab Tuhan mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.   Bait Pengantar Injil Ref: Alleluya, Alleluya, Alleluya   Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan; Aku mengenal mereka, dan mereka mengenal Aku.   Bacaan Injil, Lukas 11:42-46 Tetapi celakalah kamu, hai orang-orang Farisi, sebab kamu membayar persepuluhan dari selasih, inggu dan segala jenis sayuran, tetapi kamu mengabaikan keadilan dan kasih Allah. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan. Celakalah kamu, hai orang-orang Farisi, sebab kamu suka duduk di tempat terdepan di rumah ibadat dan suka menerima penghormatan di pasar. Celakalah kamu, sebab kamu sama seperti kubur yang tidak memakai tanda; orang-orang yang berjalan di atasnya, tidak mengetahuinya." Seorang dari antara ahli-ahli Taurat itu menjawab dan berkata kepada-Nya: "Guru, dengan berkata demikian, Engkau menghina kami juga." Tetapi Ia menjawab: "Celakalah kamu juga, hai ahli-ahli Taurat, sebab kamu meletakkan beban-beban yang tak terpikul pada orang, tetapi kamu sendiri tidak menyentuh beban itu dengan satu jaripun.     RENUNGAN Bapak, Ibu, Kaum Muda, dan anak-anak yang terkasih dalam Kristus. Selamat pagi, salam sejahtera untuk kita semua.   Munafik. Sebuah istilah yang tidak asing bagi kita semua. Dalam beberapa bahasa, kata ”munafik” yang diambil dari kata Yunani hypokrites berarti aktor yang biasanya memakai topeng. Mereka bisa merasa sedih, marah, dan benci. Banyak yang menjadi korban dari kemunafikan ini, menjadi menderita dan sangat sedih. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia munafik diartikan sebagai upaya berpura-pura percaya atau setia dan sebagainya kepada agama atau lainnya. Namun, dalam hatinya tidak demikian. Mereka yang disebut munafik adalah orang yang selalu mengatakan sesuatu yang tidak sesuai dengan perbuatnnya serta bermuka dua. Orang munafik sering kali suka memamerkan keadilbenaran, suka mengkritik, memiliki maksud tersembunyi, suka mencari kesalahan orang lain, berpura-pura mengasihi, suka bohong dan tidak tulus. Dalam bacaan Injil hari ini, Lukas menyajikan Yesus yang menghujat mereka. Orang-orang Farisi dan Ahli Taurat dihujat Yesus dengan kata “Celakalah…”. Mengapa Yesus megatakan kepda mereka “Celakalah….?” Mereka adalah orang-orang yang mengerti hukum, mengerti bagaimana harus berdoa, tetapi mereka justru mengabaikan keadilan dan kasih Allah. Mereka dalah orang-orang yang emnganggap dirinya paling benar, paling suci, paling taat pada Taurat atau hukum, tetapi mereka mengabaikan kasih. Mereka mudah menghakimi orang lain, namun tidak mampu melihat bagaimana sikap dan hidup mereka. Dalam pandangan Yesus, mereka adalah orang-orang yang suka membebani orang lain tetapi tidak mau menyangganya sendiri.   Dalam bacaan pertama, Paulus menegaskan bahwa hanya hidup yang mengikuti roh yang bisa membawa kepada Kristus. Dengan hidup dipimpin oleh roh, kita tidak terikat oleh Taurat, kita tidak terbelenggu oleh kedagingan melainkan jutru telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginan kita.   Bapak, ibu, kaum muda, dan anak-anak yang terkasih dalam Kristus. Kita dipanggil menjadi pengikut Kristus untuk hidup sebagaimana dikehendaki oleh Kristus, hidup dalam Roh. Artinya hidup kita harus selalu diliputi dengan buah-buah roh yakni kasih, sukacita, damai, lemah lembut, mampu mengendalikan diri, tidak mudah marah, sabar, dan sebagainya. Sebagai murid-murid Kristus kita harus mampu menampilkan diri sebagai anak-anak Allah dalam seluruh hidup, sikap dan perilaku kita. Hidup harus semakin bermakna bukan hanya bagi diri sendiri melainkan bagi sesama dan alam semesta. Semoga firman Tuhan yang kita dengarkan dan renungkan hari ini membawa kita menjadi pewarta-pewarta kasih, pejuang kemerdekaan, dan mambawa suka cita bagi dunia. Marilah kita memohon agar kita mampu memanfaatkan kesempatan hidup kita untuk melakukan kebaikan, membiarkan hidup kita dikuasai oleh Roh Allah sehingga kehadiran kita sungguh-sungguh menjadi keselamatan bagi sesama dan alam semesta.   Marilah Berdoa. Allah Bapa yang Mahakasih. Kami bersyukur pada hari ini kami diingatkan bahwa kami adalah anak-anak-Mu, yang Kau angkat melalui Sakramen Baptis. Dengan menjadi anak-anak-Mu, kami Kau utus untuk menjadi pembawa damai, keselamatan, sukacita bagi sesama dan lingkungan hidup kami. Maka kami mohon, tanamkanlah di dalam hati kami semangat cinta dan kasih untuk mampu menjadi berkat bagi sesama dan lingkungan kami. Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami, sepanjang segala masa. Amin.       http://dlvr.it/SZpCGw http://dlvr.it/SZpXcR http://dlvr.it/SZpzFB http://dlvr.it/SZqTx7
http://dlvr.it/SZr0Q0

JADILAH PEMBAWA KESELAMATAN - Renugan Harian

RENUNGAN HARIAN KATOLIK RABU, 12 OKTOBER 2022   Doa Pembuka Allah Bapa yang Mahakasih, kasih-Mu tak henti-hentinya Kau curahkan dalam hidup kami. Setelah beristirahat semalaman, kami Kau beri kesempatan kembali untuk menikmati nafas kehidupan dan memberi kesempatan kepada kami untuk semakin mampu mewujudkan diri sebagai anak-anak-Mu. Kami bersyukur atas ssemua itu. Semoga pada hari ini, dengan berbekal firman yang akan kami dengarkan dan renungkan, kami sungguh mampu menjadi pribadi yang konsisten, memiliki integritas, jujur, terbuka sehingga kami mampu mewujudkan pengabdian hidup kami bagi kebahagiaan sesama, meningkatkan keluruhan martabat manusia dan kesejahteraan semesta. Demi Kritus, Tuhan dan Pengantara kami, sepanjang segala masa. Amin.   Bacaan Pertama, Galatia 5: 18-25 Akan tetapi jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat. Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu? seperti yang telah kubuat dahulu? bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu. Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh, Mazmur Tanggapan Ref: Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku. 1.       Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat Tuhan, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. 2.       Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil. 3.       Bukan demikian orang fasik: mereka seperti sekam yang ditiupkan angin. sebab Tuhan mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.   Bait Pengantar Injil Ref: Alleluya, Alleluya, Alleluya   Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan; Aku mengenal mereka, dan mereka mengenal Aku.   Bacaan Injil, Lukas 11:42-46 Tetapi celakalah kamu, hai orang-orang Farisi, sebab kamu membayar persepuluhan dari selasih, inggu dan segala jenis sayuran, tetapi kamu mengabaikan keadilan dan kasih Allah. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan. Celakalah kamu, hai orang-orang Farisi, sebab kamu suka duduk di tempat terdepan di rumah ibadat dan suka menerima penghormatan di pasar. Celakalah kamu, sebab kamu sama seperti kubur yang tidak memakai tanda; orang-orang yang berjalan di atasnya, tidak mengetahuinya." Seorang dari antara ahli-ahli Taurat itu menjawab dan berkata kepada-Nya: "Guru, dengan berkata demikian, Engkau menghina kami juga." Tetapi Ia menjawab: "Celakalah kamu juga, hai ahli-ahli Taurat, sebab kamu meletakkan beban-beban yang tak terpikul pada orang, tetapi kamu sendiri tidak menyentuh beban itu dengan satu jaripun.     RENUNGAN Bapak, Ibu, Kaum Muda, dan anak-anak yang terkasih dalam Kristus. Selamat pagi, salam sejahtera untuk kita semua.   Munafik. Sebuah istilah yang tidak asing bagi kita semua. Dalam beberapa bahasa, kata ”munafik” yang diambil dari kata Yunani hypokrites berarti aktor yang biasanya memakai topeng. Mereka bisa merasa sedih, marah, dan benci. Banyak yang menjadi korban dari kemunafikan ini, menjadi menderita dan sangat sedih. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia munafik diartikan sebagai upaya berpura-pura percaya atau setia dan sebagainya kepada agama atau lainnya. Namun, dalam hatinya tidak demikian. Mereka yang disebut munafik adalah orang yang selalu mengatakan sesuatu yang tidak sesuai dengan perbuatnnya serta bermuka dua. Orang munafik sering kali suka memamerkan keadilbenaran, suka mengkritik, memiliki maksud tersembunyi, suka mencari kesalahan orang lain, berpura-pura mengasihi, suka bohong dan tidak tulus. Dalam bacaan Injil hari ini, Lukas menyajikan Yesus yang menghujat mereka. Orang-orang Farisi dan Ahli Taurat dihujat Yesus dengan kata “Celakalah…”. Mengapa Yesus megatakan kepda mereka “Celakalah….?” Mereka adalah orang-orang yang mengerti hukum, mengerti bagaimana harus berdoa, tetapi mereka justru mengabaikan keadilan dan kasih Allah. Mereka dalah orang-orang yang emnganggap dirinya paling benar, paling suci, paling taat pada Taurat atau hukum, tetapi mereka mengabaikan kasih. Mereka mudah menghakimi orang lain, namun tidak mampu melihat bagaimana sikap dan hidup mereka. Dalam pandangan Yesus, mereka adalah orang-orang yang suka membebani orang lain tetapi tidak mau menyangganya sendiri.   Dalam bacaan pertama, Paulus menegaskan bahwa hanya hidup yang mengikuti roh yang bisa membawa kepada Kristus. Dengan hidup dipimpin oleh roh, kita tidak terikat oleh Taurat, kita tidak terbelenggu oleh kedagingan melainkan jutru telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginan kita.   Bapak, ibu, kaum muda, dan anak-anak yang terkasih dalam Kristus. Kita dipanggil menjadi pengikut Kristus untuk hidup sebagaimana dikehendaki oleh Kristus, hidup dalam Roh. Artinya hidup kita harus selalu diliputi dengan buah-buah roh yakni kasih, sukacita, damai, lemah lembut, mampu mengendalikan diri, tidak mudah marah, sabar, dan sebagainya. Sebagai murid-murid Kristus kita harus mampu menampilkan diri sebagai anak-anak Allah dalam seluruh hidup, sikap dan perilaku kita. Hidup harus semakin bermakna bukan hanya bagi diri sendiri melainkan bagi sesama dan alam semesta. Semoga firman Tuhan yang kita dengarkan dan renungkan hari ini membawa kita menjadi pewarta-pewarta kasih, pejuang kemerdekaan, dan mambawa suka cita bagi dunia. Marilah kita memohon agar kita mampu memanfaatkan kesempatan hidup kita untuk melakukan kebaikan, membiarkan hidup kita dikuasai oleh Roh Allah sehingga kehadiran kita sungguh-sungguh menjadi keselamatan bagi sesama dan alam semesta.   Marilah Berdoa. Allah Bapa yang Mahakasih. Kami bersyukur pada hari ini kami diingatkan bahwa kami adalah anak-anak-Mu, yang Kau angkat melalui Sakramen Baptis. Dengan menjadi anak-anak-Mu, kami Kau utus untuk menjadi pembawa damai, keselamatan, sukacita bagi sesama dan lingkungan hidup kami. Maka kami mohon, tanamkanlah di dalam hati kami semangat cinta dan kasih untuk mampu menjadi berkat bagi sesama dan lingkungan kami. Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami, sepanjang segala masa. Amin.       http://dlvr.it/SZpCGw http://dlvr.it/SZpXcR http://dlvr.it/SZpzFB
http://dlvr.it/SZqTx7

JADILAH PEMBAWA KESELAMATAN - Renugan Harian

RENUNGAN HARIAN KATOLIK RABU, 12 OKTOBER 2022   Doa Pembuka Allah Bapa yang Mahakasih, kasih-Mu tak henti-hentinya Kau curahkan dalam hidup kami. Setelah beristirahat semalaman, kami Kau beri kesempatan kembali untuk menikmati nafas kehidupan dan memberi kesempatan kepada kami untuk semakin mampu mewujudkan diri sebagai anak-anak-Mu. Kami bersyukur atas ssemua itu. Semoga pada hari ini, dengan berbekal firman yang akan kami dengarkan dan renungkan, kami sungguh mampu menjadi pribadi yang konsisten, memiliki integritas, jujur, terbuka sehingga kami mampu mewujudkan pengabdian hidup kami bagi kebahagiaan sesama, meningkatkan keluruhan martabat manusia dan kesejahteraan semesta. Demi Kritus, Tuhan dan Pengantara kami, sepanjang segala masa. Amin.   Bacaan Pertama, Galatia 5: 18-25 Akan tetapi jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat. Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu? seperti yang telah kubuat dahulu? bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu. Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh, Mazmur Tanggapan Ref: Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku. 1.       Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat Tuhan, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. 2.       Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil. 3.       Bukan demikian orang fasik: mereka seperti sekam yang ditiupkan angin. sebab Tuhan mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.   Bait Pengantar Injil Ref: Alleluya, Alleluya, Alleluya   Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan; Aku mengenal mereka, dan mereka mengenal Aku.   Bacaan Injil, Lukas 11:42-46 Tetapi celakalah kamu, hai orang-orang Farisi, sebab kamu membayar persepuluhan dari selasih, inggu dan segala jenis sayuran, tetapi kamu mengabaikan keadilan dan kasih Allah. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan. Celakalah kamu, hai orang-orang Farisi, sebab kamu suka duduk di tempat terdepan di rumah ibadat dan suka menerima penghormatan di pasar. Celakalah kamu, sebab kamu sama seperti kubur yang tidak memakai tanda; orang-orang yang berjalan di atasnya, tidak mengetahuinya." Seorang dari antara ahli-ahli Taurat itu menjawab dan berkata kepada-Nya: "Guru, dengan berkata demikian, Engkau menghina kami juga." Tetapi Ia menjawab: "Celakalah kamu juga, hai ahli-ahli Taurat, sebab kamu meletakkan beban-beban yang tak terpikul pada orang, tetapi kamu sendiri tidak menyentuh beban itu dengan satu jaripun.     RENUNGAN Bapak, Ibu, Kaum Muda, dan anak-anak yang terkasih dalam Kristus. Selamat pagi, salam sejahtera untuk kita semua.   Munafik. Sebuah istilah yang tidak asing bagi kita semua. Dalam beberapa bahasa, kata ”munafik” yang diambil dari kata Yunani hypokrites berarti aktor yang biasanya memakai topeng. Mereka bisa merasa sedih, marah, dan benci. Banyak yang menjadi korban dari kemunafikan ini, menjadi menderita dan sangat sedih. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia munafik diartikan sebagai upaya berpura-pura percaya atau setia dan sebagainya kepada agama atau lainnya. Namun, dalam hatinya tidak demikian. Mereka yang disebut munafik adalah orang yang selalu mengatakan sesuatu yang tidak sesuai dengan perbuatnnya serta bermuka dua. Orang munafik sering kali suka memamerkan keadilbenaran, suka mengkritik, memiliki maksud tersembunyi, suka mencari kesalahan orang lain, berpura-pura mengasihi, suka bohong dan tidak tulus. Dalam bacaan Injil hari ini, Lukas menyajikan Yesus yang menghujat mereka. Orang-orang Farisi dan Ahli Taurat dihujat Yesus dengan kata “Celakalah…”. Mengapa Yesus megatakan kepda mereka “Celakalah….?” Mereka adalah orang-orang yang mengerti hukum, mengerti bagaimana harus berdoa, tetapi mereka justru mengabaikan keadilan dan kasih Allah. Mereka dalah orang-orang yang emnganggap dirinya paling benar, paling suci, paling taat pada Taurat atau hukum, tetapi mereka mengabaikan kasih. Mereka mudah menghakimi orang lain, namun tidak mampu melihat bagaimana sikap dan hidup mereka. Dalam pandangan Yesus, mereka adalah orang-orang yang suka membebani orang lain tetapi tidak mau menyangganya sendiri.   Dalam bacaan pertama, Paulus menegaskan bahwa hanya hidup yang mengikuti roh yang bisa membawa kepada Kristus. Dengan hidup dipimpin oleh roh, kita tidak terikat oleh Taurat, kita tidak terbelenggu oleh kedagingan melainkan jutru telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginan kita.   Bapak, ibu, kaum muda, dan anak-anak yang terkasih dalam Kristus. Kita dipanggil menjadi pengikut Kristus untuk hidup sebagaimana dikehendaki oleh Kristus, hidup dalam Roh. Artinya hidup kita harus selalu diliputi dengan buah-buah roh yakni kasih, sukacita, damai, lemah lembut, mampu mengendalikan diri, tidak mudah marah, sabar, dan sebagainya. Sebagai murid-murid Kristus kita harus mampu menampilkan diri sebagai anak-anak Allah dalam seluruh hidup, sikap dan perilaku kita. Hidup harus semakin bermakna bukan hanya bagi diri sendiri melainkan bagi sesama dan alam semesta. Semoga firman Tuhan yang kita dengarkan dan renungkan hari ini membawa kita menjadi pewarta-pewarta kasih, pejuang kemerdekaan, dan mambawa suka cita bagi dunia. Marilah kita memohon agar kita mampu memanfaatkan kesempatan hidup kita untuk melakukan kebaikan, membiarkan hidup kita dikuasai oleh Roh Allah sehingga kehadiran kita sungguh-sungguh menjadi keselamatan bagi sesama dan alam semesta.   Marilah Berdoa. Allah Bapa yang Mahakasih. Kami bersyukur pada hari ini kami diingatkan bahwa kami adalah anak-anak-Mu, yang Kau angkat melalui Sakramen Baptis. Dengan menjadi anak-anak-Mu, kami Kau utus untuk menjadi pembawa damai, keselamatan, sukacita bagi sesama dan lingkungan hidup kami. Maka kami mohon, tanamkanlah di dalam hati kami semangat cinta dan kasih untuk mampu menjadi berkat bagi sesama dan lingkungan kami. Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami, sepanjang segala masa. Amin.       http://dlvr.it/SZpCGw http://dlvr.it/SZpXcR
http://dlvr.it/SZpzFB

JADILAH PEMBAWA KESELAMATAN - Renugan Harian

RENUNGAN HARIAN KATOLIK RABU, 12 OKTOBER 2022   Doa Pembuka Allah Bapa yang Mahakasih, kasih-Mu tak henti-hentinya Kau curahkan dalam hidup kami. Setelah beristirahat semalaman, kami Kau beri kesempatan kembali untuk menikmati nafas kehidupan dan memberi kesempatan kepada kami untuk semakin mampu mewujudkan diri sebagai anak-anak-Mu. Kami bersyukur atas ssemua itu. Semoga pada hari ini, dengan berbekal firman yang akan kami dengarkan dan renungkan, kami sungguh mampu menjadi pribadi yang konsisten, memiliki integritas, jujur, terbuka sehingga kami mampu mewujudkan pengabdian hidup kami bagi kebahagiaan sesama, meningkatkan keluruhan martabat manusia dan kesejahteraan semesta. Demi Kritus, Tuhan dan Pengantara kami, sepanjang segala masa. Amin.   Bacaan Pertama, Galatia 5: 18-25 Akan tetapi jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat. Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu? seperti yang telah kubuat dahulu? bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu. Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh, Mazmur Tanggapan Ref: Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku. 1.       Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat Tuhan, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. 2.       Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil. 3.       Bukan demikian orang fasik: mereka seperti sekam yang ditiupkan angin. sebab Tuhan mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.   Bait Pengantar Injil Ref: Alleluya, Alleluya, Alleluya   Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan; Aku mengenal mereka, dan mereka mengenal Aku.   Bacaan Injil, Lukas 11:42-46 Tetapi celakalah kamu, hai orang-orang Farisi, sebab kamu membayar persepuluhan dari selasih, inggu dan segala jenis sayuran, tetapi kamu mengabaikan keadilan dan kasih Allah. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan. Celakalah kamu, hai orang-orang Farisi, sebab kamu suka duduk di tempat terdepan di rumah ibadat dan suka menerima penghormatan di pasar. Celakalah kamu, sebab kamu sama seperti kubur yang tidak memakai tanda; orang-orang yang berjalan di atasnya, tidak mengetahuinya." Seorang dari antara ahli-ahli Taurat itu menjawab dan berkata kepada-Nya: "Guru, dengan berkata demikian, Engkau menghina kami juga." Tetapi Ia menjawab: "Celakalah kamu juga, hai ahli-ahli Taurat, sebab kamu meletakkan beban-beban yang tak terpikul pada orang, tetapi kamu sendiri tidak menyentuh beban itu dengan satu jaripun.     RENUNGAN Bapak, Ibu, Kaum Muda, dan anak-anak yang terkasih dalam Kristus. Selamat pagi, salam sejahtera untuk kita semua.   Munafik. Sebuah istilah yang tidak asing bagi kita semua. Dalam beberapa bahasa, kata ”munafik” yang diambil dari kata Yunani hypokrites berarti aktor yang biasanya memakai topeng. Mereka bisa merasa sedih, marah, dan benci. Banyak yang menjadi korban dari kemunafikan ini, menjadi menderita dan sangat sedih. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia munafik diartikan sebagai upaya berpura-pura percaya atau setia dan sebagainya kepada agama atau lainnya. Namun, dalam hatinya tidak demikian. Mereka yang disebut munafik adalah orang yang selalu mengatakan sesuatu yang tidak sesuai dengan perbuatnnya serta bermuka dua. Orang munafik sering kali suka memamerkan keadilbenaran, suka mengkritik, memiliki maksud tersembunyi, suka mencari kesalahan orang lain, berpura-pura mengasihi, suka bohong dan tidak tulus. Dalam bacaan Injil hari ini, Lukas menyajikan Yesus yang menghujat mereka. Orang-orang Farisi dan Ahli Taurat dihujat Yesus dengan kata “Celakalah…”. Mengapa Yesus megatakan kepda mereka “Celakalah….?” Mereka adalah orang-orang yang mengerti hukum, mengerti bagaimana harus berdoa, tetapi mereka justru mengabaikan keadilan dan kasih Allah. Mereka dalah orang-orang yang emnganggap dirinya paling benar, paling suci, paling taat pada Taurat atau hukum, tetapi mereka mengabaikan kasih. Mereka mudah menghakimi orang lain, namun tidak mampu melihat bagaimana sikap dan hidup mereka. Dalam pandangan Yesus, mereka adalah orang-orang yang suka membebani orang lain tetapi tidak mau menyangganya sendiri.   Dalam bacaan pertama, Paulus menegaskan bahwa hanya hidup yang mengikuti roh yang bisa membawa kepada Kristus. Dengan hidup dipimpin oleh roh, kita tidak terikat oleh Taurat, kita tidak terbelenggu oleh kedagingan melainkan jutru telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginan kita.   Bapak, ibu, kaum muda, dan anak-anak yang terkasih dalam Kristus. Kita dipanggil menjadi pengikut Kristus untuk hidup sebagaimana dikehendaki oleh Kristus, hidup dalam Roh. Artinya hidup kita harus selalu diliputi dengan buah-buah roh yakni kasih, sukacita, damai, lemah lembut, mampu mengendalikan diri, tidak mudah marah, sabar, dan sebagainya. Sebagai murid-murid Kristus kita harus mampu menampilkan diri sebagai anak-anak Allah dalam seluruh hidup, sikap dan perilaku kita. Hidup harus semakin bermakna bukan hanya bagi diri sendiri melainkan bagi sesama dan alam semesta. Semoga firman Tuhan yang kita dengarkan dan renungkan hari ini membawa kita menjadi pewarta-pewarta kasih, pejuang kemerdekaan, dan mambawa suka cita bagi dunia. Marilah kita memohon agar kita mampu memanfaatkan kesempatan hidup kita untuk melakukan kebaikan, membiarkan hidup kita dikuasai oleh Roh Allah sehingga kehadiran kita sungguh-sungguh menjadi keselamatan bagi sesama dan alam semesta.   Marilah Berdoa. Allah Bapa yang Mahakasih. Kami bersyukur pada hari ini kami diingatkan bahwa kami adalah anak-anak-Mu, yang Kau angkat melalui Sakramen Baptis. Dengan menjadi anak-anak-Mu, kami Kau utus untuk menjadi pembawa damai, keselamatan, sukacita bagi sesama dan lingkungan hidup kami. Maka kami mohon, tanamkanlah di dalam hati kami semangat cinta dan kasih untuk mampu menjadi berkat bagi sesama dan lingkungan kami. Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami, sepanjang segala masa. Amin.       http://dlvr.it/SZpCGw
http://dlvr.it/SZpXcR

Sunday 9 October 2022

JADILAH PEMBAWA KESELAMATAN - Renugan Harian

RENUNGAN HARIAN KATOLIK RABU, 12 OKTOBER 2022   Doa Pembuka Allah Bapa yang Mahakasih, kasih-Mu tak henti-hentinya Kau curahkan dalam hidup kami. Setelah beristirahat semalaman, kami Kau beri kesempatan kembali untuk menikmati nafas kehidupan dan memberi kesempatan kepada kami untuk semakin mampu mewujudkan diri sebagai anak-anak-Mu. Kami bersyukur atas ssemua itu. Semoga pada hari ini, dengan berbekal firman yang akan kami dengarkan dan renungkan, kami sungguh mampu menjadi pribadi yang konsisten, memiliki integritas, jujur, terbuka sehingga kami mampu mewujudkan pengabdian hidup kami bagi kebahagiaan sesama, meningkatkan keluruhan martabat manusia dan kesejahteraan semesta. Demi Kritus, Tuhan dan Pengantara kami, sepanjang segala masa. Amin.   Bacaan Pertama, Galatia 5: 18-25 Akan tetapi jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat. Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu? seperti yang telah kubuat dahulu? bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu. Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh, Mazmur Tanggapan Ref: Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku. 1.       Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat Tuhan, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. 2.       Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil. 3.       Bukan demikian orang fasik: mereka seperti sekam yang ditiupkan angin. sebab Tuhan mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.   Bait Pengantar Injil Ref: Alleluya, Alleluya, Alleluya   Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan; Aku mengenal mereka, dan mereka mengenal Aku.   Bacaan Injil, Lukas 11:42-46 Tetapi celakalah kamu, hai orang-orang Farisi, sebab kamu membayar persepuluhan dari selasih, inggu dan segala jenis sayuran, tetapi kamu mengabaikan keadilan dan kasih Allah. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan. Celakalah kamu, hai orang-orang Farisi, sebab kamu suka duduk di tempat terdepan di rumah ibadat dan suka menerima penghormatan di pasar. Celakalah kamu, sebab kamu sama seperti kubur yang tidak memakai tanda; orang-orang yang berjalan di atasnya, tidak mengetahuinya." Seorang dari antara ahli-ahli Taurat itu menjawab dan berkata kepada-Nya: "Guru, dengan berkata demikian, Engkau menghina kami juga." Tetapi Ia menjawab: "Celakalah kamu juga, hai ahli-ahli Taurat, sebab kamu meletakkan beban-beban yang tak terpikul pada orang, tetapi kamu sendiri tidak menyentuh beban itu dengan satu jaripun.     RENUNGAN Bapak, Ibu, Kaum Muda, dan anak-anak yang terkasih dalam Kristus. Selamat pagi, salam sejahtera untuk kita semua.   Munafik. Sebuah istilah yang tidak asing bagi kita semua. Dalam beberapa bahasa, kata ”munafik” yang diambil dari kata Yunani hypokrites berarti aktor yang biasanya memakai topeng. Mereka bisa merasa sedih, marah, dan benci. Banyak yang menjadi korban dari kemunafikan ini, menjadi menderita dan sangat sedih. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia munafik diartikan sebagai upaya berpura-pura percaya atau setia dan sebagainya kepada agama atau lainnya. Namun, dalam hatinya tidak demikian. Mereka yang disebut munafik adalah orang yang selalu mengatakan sesuatu yang tidak sesuai dengan perbuatnnya serta bermuka dua. Orang munafik sering kali suka memamerkan keadilbenaran, suka mengkritik, memiliki maksud tersembunyi, suka mencari kesalahan orang lain, berpura-pura mengasihi, suka bohong dan tidak tulus. Dalam bacaan Injil hari ini, Lukas menyajikan Yesus yang menghujat mereka. Orang-orang Farisi dan Ahli Taurat dihujat Yesus dengan kata “Celakalah…”. Mengapa Yesus megatakan kepda mereka “Celakalah….?” Mereka adalah orang-orang yang mengerti hukum, mengerti bagaimana harus berdoa, tetapi mereka justru mengabaikan keadilan dan kasih Allah. Mereka dalah orang-orang yang emnganggap dirinya paling benar, paling suci, paling taat pada Taurat atau hukum, tetapi mereka mengabaikan kasih. Mereka mudah menghakimi orang lain, namun tidak mampu melihat bagaimana sikap dan hidup mereka. Dalam pandangan Yesus, mereka adalah orang-orang yang suka membebani orang lain tetapi tidak mau menyangganya sendiri.   Dalam bacaan pertama, Paulus menegaskan bahwa hanya hidup yang mengikuti roh yang bisa membawa kepada Kristus. Dengan hidup dipimpin oleh roh, kita tidak terikat oleh Taurat, kita tidak terbelenggu oleh kedagingan melainkan jutru telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginan kita.   Bapak, ibu, kaum muda, dan anak-anak yang terkasih dalam Kristus. Kita dipanggil menjadi pengikut Kristus untuk hidup sebagaimana dikehendaki oleh Kristus, hidup dalam Roh. Artinya hidup kita harus selalu diliputi dengan buah-buah roh yakni kasih, sukacita, damai, lemah lembut, mampu mengendalikan diri, tidak mudah marah, sabar, dan sebagainya. Sebagai murid-murid Kristus kita harus mampu menampilkan diri sebagai anak-anak Allah dalam seluruh hidup, sikap dan perilaku kita. Hidup harus semakin bermakna bukan hanya bagi diri sendiri melainkan bagi sesama dan alam semesta. Semoga firman Tuhan yang kita dengarkan dan renungkan hari ini membawa kita menjadi pewarta-pewarta kasih, pejuang kemerdekaan, dan mambawa suka cita bagi dunia. Marilah kita memohon agar kita mampu memanfaatkan kesempatan hidup kita untuk melakukan kebaikan, membiarkan hidup kita dikuasai oleh Roh Allah sehingga kehadiran kita sungguh-sungguh menjadi keselamatan bagi sesama dan alam semesta.   Marilah Berdoa. Allah Bapa yang Mahakasih. Kami bersyukur pada hari ini kami diingatkan bahwa kami adalah anak-anak-Mu, yang Kau angkat melalui Sakramen Baptis. Dengan menjadi anak-anak-Mu, kami Kau utus untuk menjadi pembawa damai, keselamatan, sukacita bagi sesama dan lingkungan hidup kami. Maka kami mohon, tanamkanlah di dalam hati kami semangat cinta dan kasih untuk mampu menjadi berkat bagi sesama dan lingkungan kami. Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami, sepanjang segala masa. Amin.      
http://dlvr.it/SZpCGw

JADILAH PEMBAWA KESELAMATAN - Renugan Harian

RENUNGAN HARIAN KATOLIK

RABU, 12 OKTOBER 2022

 

Doa Pembuka

Allah Bapa yang Mahakasih, kasih-Mu tak henti-hentinya Kau curahkan dalam hidup kami. Setelah beristirahat semalaman, kami Kau beri kesempatan kembali untuk menikmati nafas kehidupan dan memberi kesempatan kepada kami untuk semakin mampu mewujudkan diri sebagai anak-anak-Mu. Kami bersyukur atas ssemua itu. Semoga pada hari ini, dengan berbekal firman yang akan kami dengarkan dan renungkan, kami sungguh mampu menjadi pribadi yang konsisten, memiliki integritas, jujur, terbuka sehingga kami mampu mewujudkan pengabdian hidup kami bagi kebahagiaan sesama, meningkatkan keluruhan martabat manusia dan kesejahteraan semesta. Demi Kritus, Tuhan dan Pengantara kami, sepanjang segala masa. Amin.

 

Bacaan Pertama, Galatia 5: 18-25

Akan tetapi jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat. Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu? seperti yang telah kubuat dahulu? bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.

Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,

kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.

Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh,


Mazmur Tanggapan

Ref: Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.

1.       Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat Tuhan, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.

2.       Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.

3.       Bukan demikian orang fasik: mereka seperti sekam yang ditiupkan angin. sebab Tuhan mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.

 

Bait Pengantar Injil

Ref: Alleluya, Alleluya, Alleluya

 

Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan; Aku mengenal mereka, dan mereka mengenal Aku.

 

Bacaan Injil, Lukas 11:42-46

Tetapi celakalah kamu, hai orang-orang Farisi, sebab kamu membayar persepuluhan dari selasih, inggu dan segala jenis sayuran, tetapi kamu mengabaikan keadilan dan kasih Allah. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan.

Celakalah kamu, hai orang-orang Farisi, sebab kamu suka duduk di tempat terdepan di rumah ibadat dan suka menerima penghormatan di pasar.

Celakalah kamu, sebab kamu sama seperti kubur yang tidak memakai tanda; orang-orang yang berjalan di atasnya, tidak mengetahuinya."

Seorang dari antara ahli-ahli Taurat itu menjawab dan berkata kepada-Nya: "Guru, dengan berkata demikian, Engkau menghina kami juga."

Tetapi Ia menjawab: "Celakalah kamu juga, hai ahli-ahli Taurat, sebab kamu meletakkan beban-beban yang tak terpikul pada orang, tetapi kamu sendiri tidak menyentuh beban itu dengan satu jaripun.

 

 

RENUNGAN

Bapak, Ibu, Kaum Muda, dan anak-anak yang terkasih dalam Kristus.

Selamat pagi, salam sejahtera untuk kita semua.

 

Munafik. Sebuah istilah yang tidak asing bagi kita semua.

Dalam beberapa bahasa, kata ”munafik” yang diambil dari kata Yunani hypokrites berarti aktor yang biasanya memakai topeng. Mereka bisa merasa sedih, marah, dan benci. Banyak yang menjadi korban dari kemunafikan ini, menjadi menderita dan sangat sedih. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia munafik diartikan sebagai upaya berpura-pura percaya atau setia dan sebagainya kepada agama atau lainnya. Namun, dalam hatinya tidak demikian. Mereka yang disebut munafik adalah orang yang selalu mengatakan sesuatu yang tidak sesuai dengan perbuatnnya serta bermuka dua. Orang munafik sering kali suka memamerkan keadilbenaran, suka mengkritik, memiliki maksud tersembunyi, suka mencari kesalahan orang lain, berpura-pura mengasihi, suka bohong dan tidak tulus.

Dalam bacaan Injil hari ini, Lukas menyajikan Yesus yang menghujat mereka. Orang-orang Farisi dan Ahli Taurat dihujat Yesus dengan kata “Celakalah…”. Mengapa Yesus megatakan kepda mereka “Celakalah….?” Mereka adalah orang-orang yang mengerti hukum, mengerti bagaimana harus berdoa, tetapi mereka justru mengabaikan keadilan dan kasih Allah. Mereka dalah orang-orang yang emnganggap dirinya paling benar, paling suci, paling taat pada Taurat atau hukum, tetapi mereka mengabaikan kasih. Mereka mudah menghakimi orang lain, namun tidak mampu melihat bagaimana sikap dan hidup mereka. Dalam pandangan Yesus, mereka adalah orang-orang yang suka membebani orang lain tetapi tidak mau menyangganya sendiri.

 

Dalam bacaan pertama, Paulus menegaskan bahwa hanya hidup yang mengikuti roh yang bisa membawa kepada Kristus. Dengan hidup dipimpin oleh roh, kita tidak terikat oleh Taurat, kita tidak terbelenggu oleh kedagingan melainkan jutru telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginan kita.

 

Bapak, ibu, kaum muda, dan anak-anak yang terkasih dalam Kristus.

Kita dipanggil menjadi pengikut Kristus untuk hidup sebagaimana dikehendaki oleh Kristus, hidup dalam Roh. Artinya hidup kita harus selalu diliputi dengan buah-buah roh yakni kasih, sukacita, damai, lemah lembut, mampu mengendalikan diri, tidak mudah marah, sabar, dan sebagainya. Sebagai murid-murid Kristus kita harus mampu menampilkan diri sebagai anak-anak Allah dalam seluruh hidup, sikap dan perilaku kita. Hidup harus semakin bermakna bukan hanya bagi diri sendiri melainkan bagi sesama dan alam semesta.

Semoga firman Tuhan yang kita dengarkan dan renungkan hari ini membawa kita menjadi pewarta-pewarta kasih, pejuang kemerdekaan, dan mambawa suka cita bagi dunia.

Marilah kita memohon agar kita mampu memanfaatkan kesempatan hidup kita untuk melakukan kebaikan, membiarkan hidup kita dikuasai oleh Roh Allah sehingga kehadiran kita sungguh-sungguh menjadi keselamatan bagi sesama dan alam semesta.

 

Marilah Berdoa.

Allah Bapa yang Mahakasih. Kami bersyukur pada hari ini kami diingatkan bahwa kami adalah anak-anak-Mu, yang Kau angkat melalui Sakramen Baptis. Dengan menjadi anak-anak-Mu, kami Kau utus untuk menjadi pembawa damai, keselamatan, sukacita bagi sesama dan lingkungan hidup kami. Maka kami mohon, tanamkanlah di dalam hati kami semangat cinta dan kasih untuk mampu menjadi berkat bagi sesama dan lingkungan kami. Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami, sepanjang segala masa. Amin.

 

 

 

Wednesday 5 October 2022

SUMBER DAYA MANUSIA UNGGUL INDONESIA MAJU.

PENDIDIKAN MENYIAPKAN SUMBER DAYA MANUSIA UNGGUL MENUJU INDONESIA MAJU. Tema perayaan Kemerdekaan Republik Indonesia ke-74 tahun ini adalah Sumber Daya Manusia Unggul Indonesia Maju.Tagline SDM Unggul Indonesia Maju, menggambarkan visi pemerintah dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Pembangunan SDM yang telah diprogramkan dan akan dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia ke depan menjadi pengarusutamaan strategi pembangunan bangsa Indonesia ke depan. Berhadapan dengan berbagai persaingan yang semakin ketat, tantangan yang semakin besar, dan berada dalam persaingan di tengah ketidakpastian, maka langkah strategis pembangunan SDM inilah yang selayaknya juga mendapatkan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan.Penguatan SDM menuju manusia unggul memiliki korelasi/hubungan yang erat dengan peningkatan produktivitas kerja dalam berbagai lini dan bidang.Kita berharapan, capaian pembangunan SDM tersebut akan mampu menempatkan Indonesia sejajar dengan Cina dan Amerika sebagai negara terbesar di dunia tahun 2030 mendatang.SDM unggul dapat dijadikan tonggak sejarah untuk melanjutkan program tinggal landas Indonesia menjadi salah satu negara maju dengan kekuatan ekonomi tertinggi di dunia dalam menyongsong Indonesia Emas 2045 dengan mayoritas SDM yang unggul, cerdas, kompeten, dan profesional.Untuk itu, sejak dini perlu disiapkan SDM unggul yang dapat menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dan menjadi fondasi utama pengerak kemajuan bangsa, seperti di negara-negara maju Jepang, Korea, Singapura yang tidak memiliki sumber daya alam seperti Indonesia. Akan tetapi, dapat menjadi negara maju.Menyambut gagasan, program dan upaya pemerintah mencapai tujuan tersebut apakah yang dapat kita lakukan sebagai anak-anak bangsa ini. Apakah kita harus menjadi Presiden? Menjadi Menteri? Menjadi Anggota DPR? Menjadi Pejabat Negara? Jawabannya tidak. Kita harus berbuat di mana kita berada, berbuat apa yang harus dan dapat kita perbuat, berbuat untuk menghasikan buah yang baik. Tidak selamanya bibit baik dapat menghasilkan buah yang baik. Bibit yang baik dapat menghasilkan buah yang baik juga kita tanam di tempat yang benar, dikelola dengan cara yang benar. Tuhan memberi talenta kepada masing-masing kita yang sangat luar biasa. Kita semua memiliki karunia, bakat, dan kemampuan khusus yang diberikan kepada kita oleh Bapa Surgawi kita. Ketika kita dilahirkan, kita membawa karunia, bakat, dan kemampuan ini bersama kita.Nabi Musa adalah seorang pemimpin yang hebat, namun dia membutuhkan Harun, saudara lelakinya, untuk menolong sebagai juru bicara. Beberapa dari kita adalah pemimpin seperti Musa atau pembicara yang baik seperti Harun. Beberapa dari kita dapat menyanyi dengan baik atau memainkan sebuah alat musik. Yang lain dari kita mungkin baik dalam bidang olahraga atau mampu bekerja dengan baik dengan tangan kita. Bakat-bakat lainnya yang mungkin kita miliki adalah memahami orang lain, kesabaran, keceriaan, atau kemampuan untuk mengajar orang lain.Kita sekarang sebagai pelajar. Apakah yang bisa saya lakukan sebagai pelajar?Belajarlah dengan sungguh-sungguh. Belajarlah bukan untuk mencari angka, nilai, tetapi belajarlah untuk membangun fondasi hidupmu. Belajar itu seperti orang yang membangun sebuah menara, meletakkan batu satu persatu, menata sedemikian rupa, di design sebelum mulai dibangun, dan hasilnya akan menampakkan apa dan bagaimana designnya. Membangun menara tanpa design yang baik akan menghasilkan bangunan yang bukan saja tidak menarik, tetapi juga rapuh. Demikian kalian, para siswa. Belajar secara serampangan, asal-asalan, belajar hanya mengejar hasil bukan memperhatikan proses akan membuat dirimu bukan saja tidak menarik tetapi juga akan rapuh. Maka perkayalah dirimu dengan berbagai ilmu, termasuk ilmu pengetahuan, agar bangunan dirimu menjadi kokoh, megah, menarik dan akan bermanfaat bagi sebanyak mungkin masyarakat. Perayaan kemerdekaan Republik Indonesia ke-74 menjadi saat untuk refleksi peran lembaga pendidikan dalam menyiapkan peserta didik menuju masa depan mereka. Sudahkah kita membantu anak didik kita untuk menyiapkan mereka membentuk dan membangun diri mereka masing-masing sehingga mereka nantinya siap menghadapi tantangan dan persaingan dalam hidupnya? Peran kita dalam pendidikan adalah sebagai fasilitator, motivator, informator, pembimbing, korektor, inspirator, organisator, mediator, supervisor, evaluator, dan pengelola kelas. Kita bukan MANDOR untuk mereka. Agar peran tersebut dapat kita lakukan maka kitapun butuh memperkaya diri dengan baik. Belajar bukan hanya milik peserta didik, tetapi belajar itu bagian dari identitas manusia, termasuk kita. Kita harus terus belajar untuk memahami apa yang peserta didik kita butuhkan, dan bagaimana kita dapat memberikan kepada mereka sesuai dengan dunia mereka. Hal itu tidak mudah, tetapi jika kita mau, maka tidak ada yang mustahil.Manusia unggul yang diharapkan dapat membawa Indonesia menjadi Negara maju harus kita perjuangkan bersama. Pendidikan di sekolah bukan hanya urusan guru atau urusan peserta didik, tetapi menjadi urusan bersama. Oleh karena itu, di awal Tahun Ajaran 2019 – 2020, dii Perayaan kemerdekaan Indonesia ini kita satukan seluruh potensi, energi dan harapan kita untuk secara bersama-sama, bergandengan tangan perjuangkan untuk dapat meraihnya. Hanya dengan begitu tujuan kita bersama dapat terwujud.Untuk seluruh peserta didik, selamat mempersiapkan masa depanmu menjadi pribadi yang kokoh, berkualitas, maju ambilbagian membangun bangsa Indonesia yang sejahtera. Kepada seluruh Dewan Guru dan Tenaga Kependidikan selamat mendampingi, membimbing peserta didik menemukan jatidirinya, membangun hidupnya untuk menghasilkan buah yang baik bagi dirinya, keluarga dan masyarakatnya. Sumber manusia unggul, Indonesia maju. http://dlvr.it/SZX0Qm http://dlvr.it/SZXLL4 http://dlvr.it/SZXpP1
http://dlvr.it/SZYJzs

SUMBER DAYA MANUSIA UNGGUL INDONESIA MAJU.

PENDIDIKAN MENYIAPKAN SUMBER DAYA MANUSIA UNGGUL MENUJU INDONESIA MAJU. Tema perayaan Kemerdekaan Republik Indonesia ke-74 tahun ini adalah Sumber Daya Manusia Unggul Indonesia Maju.Tagline SDM Unggul Indonesia Maju, menggambarkan visi pemerintah dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Pembangunan SDM yang telah diprogramkan dan akan dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia ke depan menjadi pengarusutamaan strategi pembangunan bangsa Indonesia ke depan. Berhadapan dengan berbagai persaingan yang semakin ketat, tantangan yang semakin besar, dan berada dalam persaingan di tengah ketidakpastian, maka langkah strategis pembangunan SDM inilah yang selayaknya juga mendapatkan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan.Penguatan SDM menuju manusia unggul memiliki korelasi/hubungan yang erat dengan peningkatan produktivitas kerja dalam berbagai lini dan bidang.Kita berharapan, capaian pembangunan SDM tersebut akan mampu menempatkan Indonesia sejajar dengan Cina dan Amerika sebagai negara terbesar di dunia tahun 2030 mendatang.SDM unggul dapat dijadikan tonggak sejarah untuk melanjutkan program tinggal landas Indonesia menjadi salah satu negara maju dengan kekuatan ekonomi tertinggi di dunia dalam menyongsong Indonesia Emas 2045 dengan mayoritas SDM yang unggul, cerdas, kompeten, dan profesional.Untuk itu, sejak dini perlu disiapkan SDM unggul yang dapat menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dan menjadi fondasi utama pengerak kemajuan bangsa, seperti di negara-negara maju Jepang, Korea, Singapura yang tidak memiliki sumber daya alam seperti Indonesia. Akan tetapi, dapat menjadi negara maju.Menyambut gagasan, program dan upaya pemerintah mencapai tujuan tersebut apakah yang dapat kita lakukan sebagai anak-anak bangsa ini. Apakah kita harus menjadi Presiden? Menjadi Menteri? Menjadi Anggota DPR? Menjadi Pejabat Negara? Jawabannya tidak. Kita harus berbuat di mana kita berada, berbuat apa yang harus dan dapat kita perbuat, berbuat untuk menghasikan buah yang baik. Tidak selamanya bibit baik dapat menghasilkan buah yang baik. Bibit yang baik dapat menghasilkan buah yang baik juga kita tanam di tempat yang benar, dikelola dengan cara yang benar. Tuhan memberi talenta kepada masing-masing kita yang sangat luar biasa. Kita semua memiliki karunia, bakat, dan kemampuan khusus yang diberikan kepada kita oleh Bapa Surgawi kita. Ketika kita dilahirkan, kita membawa karunia, bakat, dan kemampuan ini bersama kita.Nabi Musa adalah seorang pemimpin yang hebat, namun dia membutuhkan Harun, saudara lelakinya, untuk menolong sebagai juru bicara. Beberapa dari kita adalah pemimpin seperti Musa atau pembicara yang baik seperti Harun. Beberapa dari kita dapat menyanyi dengan baik atau memainkan sebuah alat musik. Yang lain dari kita mungkin baik dalam bidang olahraga atau mampu bekerja dengan baik dengan tangan kita. Bakat-bakat lainnya yang mungkin kita miliki adalah memahami orang lain, kesabaran, keceriaan, atau kemampuan untuk mengajar orang lain.Kita sekarang sebagai pelajar. Apakah yang bisa saya lakukan sebagai pelajar?Belajarlah dengan sungguh-sungguh. Belajarlah bukan untuk mencari angka, nilai, tetapi belajarlah untuk membangun fondasi hidupmu. Belajar itu seperti orang yang membangun sebuah menara, meletakkan batu satu persatu, menata sedemikian rupa, di design sebelum mulai dibangun, dan hasilnya akan menampakkan apa dan bagaimana designnya. Membangun menara tanpa design yang baik akan menghasilkan bangunan yang bukan saja tidak menarik, tetapi juga rapuh. Demikian kalian, para siswa. Belajar secara serampangan, asal-asalan, belajar hanya mengejar hasil bukan memperhatikan proses akan membuat dirimu bukan saja tidak menarik tetapi juga akan rapuh. Maka perkayalah dirimu dengan berbagai ilmu, termasuk ilmu pengetahuan, agar bangunan dirimu menjadi kokoh, megah, menarik dan akan bermanfaat bagi sebanyak mungkin masyarakat. Perayaan kemerdekaan Republik Indonesia ke-74 menjadi saat untuk refleksi peran lembaga pendidikan dalam menyiapkan peserta didik menuju masa depan mereka. Sudahkah kita membantu anak didik kita untuk menyiapkan mereka membentuk dan membangun diri mereka masing-masing sehingga mereka nantinya siap menghadapi tantangan dan persaingan dalam hidupnya? Peran kita dalam pendidikan adalah sebagai fasilitator, motivator, informator, pembimbing, korektor, inspirator, organisator, mediator, supervisor, evaluator, dan pengelola kelas. Kita bukan MANDOR untuk mereka. Agar peran tersebut dapat kita lakukan maka kitapun butuh memperkaya diri dengan baik. Belajar bukan hanya milik peserta didik, tetapi belajar itu bagian dari identitas manusia, termasuk kita. Kita harus terus belajar untuk memahami apa yang peserta didik kita butuhkan, dan bagaimana kita dapat memberikan kepada mereka sesuai dengan dunia mereka. Hal itu tidak mudah, tetapi jika kita mau, maka tidak ada yang mustahil.Manusia unggul yang diharapkan dapat membawa Indonesia menjadi Negara maju harus kita perjuangkan bersama. Pendidikan di sekolah bukan hanya urusan guru atau urusan peserta didik, tetapi menjadi urusan bersama. Oleh karena itu, di awal Tahun Ajaran 2019 – 2020, dii Perayaan kemerdekaan Indonesia ini kita satukan seluruh potensi, energi dan harapan kita untuk secara bersama-sama, bergandengan tangan perjuangkan untuk dapat meraihnya. Hanya dengan begitu tujuan kita bersama dapat terwujud.Untuk seluruh peserta didik, selamat mempersiapkan masa depanmu menjadi pribadi yang kokoh, berkualitas, maju ambilbagian membangun bangsa Indonesia yang sejahtera. Kepada seluruh Dewan Guru dan Tenaga Kependidikan selamat mendampingi, membimbing peserta didik menemukan jatidirinya, membangun hidupnya untuk menghasilkan buah yang baik bagi dirinya, keluarga dan masyarakatnya. Sumber manusia unggul, Indonesia maju. http://dlvr.it/SZX0Qm http://dlvr.it/SZXLL4
http://dlvr.it/SZXpP1

SUMBER DAYA MANUSIA UNGGUL INDONESIA MAJU.

PENDIDIKAN MENYIAPKAN SUMBER DAYA MANUSIA UNGGUL MENUJU INDONESIA MAJU. Tema perayaan Kemerdekaan Republik Indonesia ke-74 tahun ini adalah Sumber Daya Manusia Unggul Indonesia Maju.Tagline SDM Unggul Indonesia Maju, menggambarkan visi pemerintah dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Pembangunan SDM yang telah diprogramkan dan akan dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia ke depan menjadi pengarusutamaan strategi pembangunan bangsa Indonesia ke depan. Berhadapan dengan berbagai persaingan yang semakin ketat, tantangan yang semakin besar, dan berada dalam persaingan di tengah ketidakpastian, maka langkah strategis pembangunan SDM inilah yang selayaknya juga mendapatkan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan.Penguatan SDM menuju manusia unggul memiliki korelasi/hubungan yang erat dengan peningkatan produktivitas kerja dalam berbagai lini dan bidang.Kita berharapan, capaian pembangunan SDM tersebut akan mampu menempatkan Indonesia sejajar dengan Cina dan Amerika sebagai negara terbesar di dunia tahun 2030 mendatang.SDM unggul dapat dijadikan tonggak sejarah untuk melanjutkan program tinggal landas Indonesia menjadi salah satu negara maju dengan kekuatan ekonomi tertinggi di dunia dalam menyongsong Indonesia Emas 2045 dengan mayoritas SDM yang unggul, cerdas, kompeten, dan profesional.Untuk itu, sejak dini perlu disiapkan SDM unggul yang dapat menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dan menjadi fondasi utama pengerak kemajuan bangsa, seperti di negara-negara maju Jepang, Korea, Singapura yang tidak memiliki sumber daya alam seperti Indonesia. Akan tetapi, dapat menjadi negara maju.Menyambut gagasan, program dan upaya pemerintah mencapai tujuan tersebut apakah yang dapat kita lakukan sebagai anak-anak bangsa ini. Apakah kita harus menjadi Presiden? Menjadi Menteri? Menjadi Anggota DPR? Menjadi Pejabat Negara? Jawabannya tidak. Kita harus berbuat di mana kita berada, berbuat apa yang harus dan dapat kita perbuat, berbuat untuk menghasikan buah yang baik. Tidak selamanya bibit baik dapat menghasilkan buah yang baik. Bibit yang baik dapat menghasilkan buah yang baik juga kita tanam di tempat yang benar, dikelola dengan cara yang benar. Tuhan memberi talenta kepada masing-masing kita yang sangat luar biasa. Kita semua memiliki karunia, bakat, dan kemampuan khusus yang diberikan kepada kita oleh Bapa Surgawi kita. Ketika kita dilahirkan, kita membawa karunia, bakat, dan kemampuan ini bersama kita.Nabi Musa adalah seorang pemimpin yang hebat, namun dia membutuhkan Harun, saudara lelakinya, untuk menolong sebagai juru bicara. Beberapa dari kita adalah pemimpin seperti Musa atau pembicara yang baik seperti Harun. Beberapa dari kita dapat menyanyi dengan baik atau memainkan sebuah alat musik. Yang lain dari kita mungkin baik dalam bidang olahraga atau mampu bekerja dengan baik dengan tangan kita. Bakat-bakat lainnya yang mungkin kita miliki adalah memahami orang lain, kesabaran, keceriaan, atau kemampuan untuk mengajar orang lain.Kita sekarang sebagai pelajar. Apakah yang bisa saya lakukan sebagai pelajar?Belajarlah dengan sungguh-sungguh. Belajarlah bukan untuk mencari angka, nilai, tetapi belajarlah untuk membangun fondasi hidupmu. Belajar itu seperti orang yang membangun sebuah menara, meletakkan batu satu persatu, menata sedemikian rupa, di design sebelum mulai dibangun, dan hasilnya akan menampakkan apa dan bagaimana designnya. Membangun menara tanpa design yang baik akan menghasilkan bangunan yang bukan saja tidak menarik, tetapi juga rapuh. Demikian kalian, para siswa. Belajar secara serampangan, asal-asalan, belajar hanya mengejar hasil bukan memperhatikan proses akan membuat dirimu bukan saja tidak menarik tetapi juga akan rapuh. Maka perkayalah dirimu dengan berbagai ilmu, termasuk ilmu pengetahuan, agar bangunan dirimu menjadi kokoh, megah, menarik dan akan bermanfaat bagi sebanyak mungkin masyarakat. Perayaan kemerdekaan Republik Indonesia ke-74 menjadi saat untuk refleksi peran lembaga pendidikan dalam menyiapkan peserta didik menuju masa depan mereka. Sudahkah kita membantu anak didik kita untuk menyiapkan mereka membentuk dan membangun diri mereka masing-masing sehingga mereka nantinya siap menghadapi tantangan dan persaingan dalam hidupnya? Peran kita dalam pendidikan adalah sebagai fasilitator, motivator, informator, pembimbing, korektor, inspirator, organisator, mediator, supervisor, evaluator, dan pengelola kelas. Kita bukan MANDOR untuk mereka. Agar peran tersebut dapat kita lakukan maka kitapun butuh memperkaya diri dengan baik. Belajar bukan hanya milik peserta didik, tetapi belajar itu bagian dari identitas manusia, termasuk kita. Kita harus terus belajar untuk memahami apa yang peserta didik kita butuhkan, dan bagaimana kita dapat memberikan kepada mereka sesuai dengan dunia mereka. Hal itu tidak mudah, tetapi jika kita mau, maka tidak ada yang mustahil.Manusia unggul yang diharapkan dapat membawa Indonesia menjadi Negara maju harus kita perjuangkan bersama. Pendidikan di sekolah bukan hanya urusan guru atau urusan peserta didik, tetapi menjadi urusan bersama. Oleh karena itu, di awal Tahun Ajaran 2019 – 2020, dii Perayaan kemerdekaan Indonesia ini kita satukan seluruh potensi, energi dan harapan kita untuk secara bersama-sama, bergandengan tangan perjuangkan untuk dapat meraihnya. Hanya dengan begitu tujuan kita bersama dapat terwujud.Untuk seluruh peserta didik, selamat mempersiapkan masa depanmu menjadi pribadi yang kokoh, berkualitas, maju ambilbagian membangun bangsa Indonesia yang sejahtera. Kepada seluruh Dewan Guru dan Tenaga Kependidikan selamat mendampingi, membimbing peserta didik menemukan jatidirinya, membangun hidupnya untuk menghasilkan buah yang baik bagi dirinya, keluarga dan masyarakatnya. Sumber manusia unggul, Indonesia maju. http://dlvr.it/SZX0Qm
http://dlvr.it/SZXLL4

Tuesday 4 October 2022

SUMBER DAYA MANUSIA UNGGUL INDONESIA MAJU.

PENDIDIKAN MENYIAPKAN SUMBER DAYA MANUSIA UNGGUL MENUJU INDONESIA MAJU. Tema perayaan Kemerdekaan Republik Indonesia ke-74 tahun ini adalah Sumber Daya Manusia Unggul Indonesia Maju.Tagline SDM Unggul Indonesia Maju, menggambarkan visi pemerintah dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Pembangunan SDM yang telah diprogramkan dan akan dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia ke depan menjadi pengarusutamaan strategi pembangunan bangsa Indonesia ke depan. Berhadapan dengan berbagai persaingan yang semakin ketat, tantangan yang semakin besar, dan berada dalam persaingan di tengah ketidakpastian, maka langkah strategis pembangunan SDM inilah yang selayaknya juga mendapatkan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan.Penguatan SDM menuju manusia unggul memiliki korelasi/hubungan yang erat dengan peningkatan produktivitas kerja dalam berbagai lini dan bidang.Kita berharapan, capaian pembangunan SDM tersebut akan mampu menempatkan Indonesia sejajar dengan Cina dan Amerika sebagai negara terbesar di dunia tahun 2030 mendatang.SDM unggul dapat dijadikan tonggak sejarah untuk melanjutkan program tinggal landas Indonesia menjadi salah satu negara maju dengan kekuatan ekonomi tertinggi di dunia dalam menyongsong Indonesia Emas 2045 dengan mayoritas SDM yang unggul, cerdas, kompeten, dan profesional.Untuk itu, sejak dini perlu disiapkan SDM unggul yang dapat menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dan menjadi fondasi utama pengerak kemajuan bangsa, seperti di negara-negara maju Jepang, Korea, Singapura yang tidak memiliki sumber daya alam seperti Indonesia. Akan tetapi, dapat menjadi negara maju.Menyambut gagasan, program dan upaya pemerintah mencapai tujuan tersebut apakah yang dapat kita lakukan sebagai anak-anak bangsa ini. Apakah kita harus menjadi Presiden? Menjadi Menteri? Menjadi Anggota DPR? Menjadi Pejabat Negara? Jawabannya tidak. Kita harus berbuat di mana kita berada, berbuat apa yang harus dan dapat kita perbuat, berbuat untuk menghasikan buah yang baik. Tidak selamanya bibit baik dapat menghasilkan buah yang baik. Bibit yang baik dapat menghasilkan buah yang baik juga kita tanam di tempat yang benar, dikelola dengan cara yang benar. Tuhan memberi talenta kepada masing-masing kita yang sangat luar biasa. Kita semua memiliki karunia, bakat, dan kemampuan khusus yang diberikan kepada kita oleh Bapa Surgawi kita. Ketika kita dilahirkan, kita membawa karunia, bakat, dan kemampuan ini bersama kita.Nabi Musa adalah seorang pemimpin yang hebat, namun dia membutuhkan Harun, saudara lelakinya, untuk menolong sebagai juru bicara. Beberapa dari kita adalah pemimpin seperti Musa atau pembicara yang baik seperti Harun. Beberapa dari kita dapat menyanyi dengan baik atau memainkan sebuah alat musik. Yang lain dari kita mungkin baik dalam bidang olahraga atau mampu bekerja dengan baik dengan tangan kita. Bakat-bakat lainnya yang mungkin kita miliki adalah memahami orang lain, kesabaran, keceriaan, atau kemampuan untuk mengajar orang lain.Kita sekarang sebagai pelajar. Apakah yang bisa saya lakukan sebagai pelajar?Belajarlah dengan sungguh-sungguh. Belajarlah bukan untuk mencari angka, nilai, tetapi belajarlah untuk membangun fondasi hidupmu. Belajar itu seperti orang yang membangun sebuah menara, meletakkan batu satu persatu, menata sedemikian rupa, di design sebelum mulai dibangun, dan hasilnya akan menampakkan apa dan bagaimana designnya. Membangun menara tanpa design yang baik akan menghasilkan bangunan yang bukan saja tidak menarik, tetapi juga rapuh. Demikian kalian, para siswa. Belajar secara serampangan, asal-asalan, belajar hanya mengejar hasil bukan memperhatikan proses akan membuat dirimu bukan saja tidak menarik tetapi juga akan rapuh. Maka perkayalah dirimu dengan berbagai ilmu, termasuk ilmu pengetahuan, agar bangunan dirimu menjadi kokoh, megah, menarik dan akan bermanfaat bagi sebanyak mungkin masyarakat. Perayaan kemerdekaan Republik Indonesia ke-74 menjadi saat untuk refleksi peran lembaga pendidikan dalam menyiapkan peserta didik menuju masa depan mereka. Sudahkah kita membantu anak didik kita untuk menyiapkan mereka membentuk dan membangun diri mereka masing-masing sehingga mereka nantinya siap menghadapi tantangan dan persaingan dalam hidupnya? Peran kita dalam pendidikan adalah sebagai fasilitator, motivator, informator, pembimbing, korektor, inspirator, organisator, mediator, supervisor, evaluator, dan pengelola kelas. Kita bukan MANDOR untuk mereka. Agar peran tersebut dapat kita lakukan maka kitapun butuh memperkaya diri dengan baik. Belajar bukan hanya milik peserta didik, tetapi belajar itu bagian dari identitas manusia, termasuk kita. Kita harus terus belajar untuk memahami apa yang peserta didik kita butuhkan, dan bagaimana kita dapat memberikan kepada mereka sesuai dengan dunia mereka. Hal itu tidak mudah, tetapi jika kita mau, maka tidak ada yang mustahil.Manusia unggul yang diharapkan dapat membawa Indonesia menjadi Negara maju harus kita perjuangkan bersama. Pendidikan di sekolah bukan hanya urusan guru atau urusan peserta didik, tetapi menjadi urusan bersama. Oleh karena itu, di awal Tahun Ajaran 2019 – 2020, dii Perayaan kemerdekaan Indonesia ini kita satukan seluruh potensi, energi dan harapan kita untuk secara bersama-sama, bergandengan tangan perjuangkan untuk dapat meraihnya. Hanya dengan begitu tujuan kita bersama dapat terwujud.Untuk seluruh peserta didik, selamat mempersiapkan masa depanmu menjadi pribadi yang kokoh, berkualitas, maju ambilbagian membangun bangsa Indonesia yang sejahtera. Kepada seluruh Dewan Guru dan Tenaga Kependidikan selamat mendampingi, membimbing peserta didik menemukan jatidirinya, membangun hidupnya untuk menghasilkan buah yang baik bagi dirinya, keluarga dan masyarakatnya. Sumber manusia unggul, Indonesia maju.
http://dlvr.it/SZX0Qm

ALLAH SUNGGUH MURAH HATI

Renungan Harian

Kamis, 06 Oktober 2022

 

ALLAH SUNGGUH MURAH HATI

 

DOA PEMBUKAAN

Marilah berdoa.

Allah Bapa yang Mahakasih.

Kami mengucap syukur atas berkat-Mu untuk hari ini, kami boleh menikmati hari yang baru, mengalami berkat sehat, keluarga yang utuh dan rejeki yang cukup serta suka cita.

Kami mohon, sertai kami dalam mengisi hari ini agar sejalan dengan kehendak-Mu. Bukalah hati dan pikiran kami agar dapat mengerti apa yang Kau kehendaki melalui Sabda-Mu pada hari ini. Biarlah pesan Sabda-Mu yang kami terima hari ini menjadi pegangan dan panduan langkah hidup kami sepanjang hari ini, agar kami sungguh-sungguh dapat menjadi anak-anak yang baik bagi-Mu. Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami, kini dan sepanjang masa. Amin

 

Bacaan Pertama, Surat Paulus kepada Jemaat di Galatia 3:1-5

 

Hai orang-orang Galatia yang bodoh, siapakah yang telah mempesona kamu? Bukankah Yesus Kristus yang disalibkan itu telah dilukiskan dengan terang di depanmu?

Hanya ini yang hendak kuketahui dari pada kamu: Adakah kamu telah menerima Roh karena melakukan hukum Taurat atau karena percaya kepada pemberitaan Injil? Adakah kamu sebodoh itu? Kamu telah mulai dengan Roh, maukah kamu sekarang mengakhirinya di dalam daging? Sia-siakah semua yang telah kamu alami sebanyak itu? Masakan sia-sia!Jadi bagaimana sekarang, apakah Ia yang menganugerahkan Roh kepada kamu dengan berlimpah-limpah dan yang melakukan mujizat di antara kamu, berbuat demikian karena kamu melakukan hukum Taurat atau karena kamu percaya kepada pemberitaan Injil?

 

 Bacaan Injil: Lukas 11:5-13

 

Lalu kata-Nya kepada mereka: "Jika seorang di antara kamu pada tengah malam pergi ke rumah seorang sahabatnya dan berkata kepadanya: Saudara, pinjamkanlah kepadaku tiga roti, sebab seorang sahabatku yang sedang berada dalam perjalanan singgah ke rumahku dan aku tidak mempunyai apa-apa untuk dihidangkan kepadanya; masakan ia yang di dalam rumah itu akan menjawab: Jangan mengganggu aku, pintu sudah tertutup dan aku serta anak-anakku sudah tidur; aku tidak dapat bangun dan memberikannya kepada saudara. Aku berkata kepadamu: Sekalipun ia tidak mau bangun dan memberikannya kepadanya karena orang itu adalah sahabatnya, namun karena sikapnya yang tidak malu itu, ia akan bangun juga dan memberikan kepadanya apa yang diperlukannya.  Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan. Bapa manakah di antara kamu, jika anaknya minta ikan dari padanya, akan memberikan ular kepada anaknya itu ganti ikan? Atau, jika ia minta telur, akan memberikan kepadanya kalajengking? Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya."

 

Renungan

 

ALLAH SUNGGUH MURAH HATI

Bapak, Ibu, Saudara-saudari, kaum muda dan anak-anak yang terkasih dalam Yesus Kristus.

Setelah kita mendengarkan dua bacaan di atas, mari kita sejenak mengambil pesan dan memaknainya untuk kita jadikan pegangan hidup sepanjang hari ini.

Pada bacaan pertama, Paulus mengingatkan orang-orang Galatia pentingnya menjadi orang yang konsisten. Paulus mengatakan, “Adakah kamu sebodoh itu? Kamu telah mulai dengan Roh, maukah kamu sekarang mengakhirinya di dalam daging?Sia-siakah semua yang telah kamu alami sebanyak itu? Masakan sia-sia!”. Mereka telah diselamatkan oleh Yesus, mereka telah dikasihi oleh Allah. Paulus mengajak orang-orang di Galasia untuk tidak menyia-nyiakan Roh yang telah mereka terima. 

 

Pada bacaan Injil, hari ini merupakan kelanjutan dari bacaan hari kemarin, berbicara tentang hal berdoa. Doa merupakan ialog dan pertemuan intim manusia dengan Allah, yang Mahakuasa. Melalui bacaan hari ini , Lukas menyajikan tentang bagaimana meminta, meminta kepada Allah. Yesus mengajarkan bahwa dalam meminta, karena memang kita membutuhkan, kita mesti meminta dengan sikap hati yang teguh dan tidak mudah putus asa. Dalam Injil digambarkan, karena sikapnya yang tidak malu itu, ia akan bangun juga dan memberikan kepadanya apa yang diperlukannya.”

Allah adalah Allah yang murah hati. Ia juga Allah yang peduli aka napa yang kita butuhkan, bukan yang kita inginkan. Karena Allah adalah Allah yang murah hati, maka kita yang membutuhkan hendaknya meminta dengan sungguh-sungguh, tidak mudah putus asa, hanya mereka yang bertahan, tidak mudah menyerah, ulet, dapat bertahan, Allah akan memenuhi kebutuhannya. Oleh karena itu Yesus dengan sangat lugas menyampaikan suatu kesimpulan, Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.”

Mengapa Lukas berbicara seperti itu? Alasannya juga sangat jelas, “…jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya."  Allah adalah Bapa yang murah hati, yang baik hati, melampaui kebaikan bapa duniawi kepada anak-anaknya.

 

Bapak, Ibu, saudara-saudari, kaum muda dan anak-anak yang terkasih.

Sungguh, hari ini pantas kita bersyukur memiliki Allah Bapa yang baik dan murah hati. Untuk itu Yesus mengingatkan kita akan pentingnya iman. Pentingnya kita menjaga, memupuk iman kita agar kita semakin mengerti kehendak Allah. Doa yang adalah dialog dan komunikasi kita mesti kita lakukan secara benar di hadapan Allah. Allah tidak pernah mengabaikan kebutuhan kita. Ia yang murah hati akan selalu memberikan apa yang kita butuhkan, Ia akan mengabulkan permohonan kita karena memang itu adalah kebutuhan hidup kita. Allah selalu membuka tangan-Nya untuk menolong kita, memberikan yang terbaik untuk kita. Allah selalu terbuka untuk melayani kita, setiap saat, tak terbatas waktu. Ia selalu membuka pintu untuk kita.

Pertanyannya adalah apakah kita sungguh-sungguh telah menyampaikan apa yang kita butuhkan, bukan yang kita inginkan. Apakah kita mampu mensinkronkan kebutuhan kita dengan kehendak Allah. Apakah cara kita, waktu kita menyampaikannya kepada Allah sudah dengan cara yang benar, waktu yang tepat?

Marilah pesan Yesus hari ini kita jadikan dasar kita untuk membangun kounikasi, dialog yang lebih baik kepada Allah untuk memohoon apa yang sungguh-sungguh kita butuhkan, agar kita dapat memperolah suka cita baik di dunia maupaun di akhirat nanti.

Berkah Dalem.

 

Doa Penutup

 

Marilah Berdoa.

Allah Bapa yang Mahabaik,

Engkaulah sahabat siapa saja yang mencari Engkau. Hari ini kami boleh belajar Bersama Yesus bagaimana kami harus berdoa. Yesus mengajarkan kepada kami agar kami memiliki sikap yang tidak mudah menyerah, tidak mudah berputus asa melainkan sikap yang teguh, kokoh dan dilandaskan pada iman yang mendalam akan Engkau. Karena dengan demikian kami dapat mengerti dengan bai kapa sesungguhnya yang kami butuhkan dalam hidup dan Engkau akan memberikannya kepada kami.

Oleh karena itu bantulah kami agar selalu mampumembuka hati, memasang telinga kami untuk dapat mengerti apa yang Engkau kehendaki dan menyelaraskan hidup kami dengan-Mu. Demi Kristus, Tuhan dan Pengatara kami, kini dan sepanjang masa.

Amin. 

RENUNGAN HARIAN 6 MEI 2023

DOA PEMBUKA Allah Bapa yang Mahakasih, kami mengucap syukur atas rahmat-Mu yang kami terima pada hari ini. Bukan saja Engkau membangunkan ...