google-site-verification=ydrwj_TcX7EKVuIoCDu-3scwDwIHaXOT828Be0zpAR8 MANUSIA PEMBELAJAR: October 2016

Monday 17 October 2016

Renungan Selasa, 18 Oktober 2016,



Pesta St. Lukas PenInj, Pekan Biasa XXIX

Bacaan I : 2Tim 4:10-17b

“Hanya Lukas yang tinggal dengan aku.” 

4:10 Saudaraku terkasih, Demas telah mencintai dunia ini dan meninggalkan aku. Ia telah berangkat ke Tesalonika. Kreskes telah pergi ke Galatia, sedang Titus ke Dalmatia. 4:11 Hanya Lukas yang tinggal dengan aku. Jemputlah Markus dan bawalah ia ke mari, karena pelayanannya penting bagiku. 4:12 Tikhikus telah kukirim ke Efesus. 4:13 Jika engkau ke mari, bawalah juga jubah yang kutinggalkan di Troas di rumah Karpus dan juga kitab-kitabku, terutama perkamen itu. 4:14 Aleksander, tukang tembaga itu, telah banyak berbuat kejahatan terhadap aku. Tuhan akan membalasnya menurut perbuatannya. 4:15 Hendaklah engkau juga waspada terhadap dia, karena dia sangat menentang ajaran kita. 4:16 Pada waktu pembelaanku yang pertama tidak seorang pun yang membantu aku; semuanya meninggalkan aku. – Kiranya hal itu jangan ditanggungkan atas mereka. – 4:17b Tetapi Tuhan telah mendampingi aku dan menguatkan aku, supaya dengan perantaraanku Injil diberitakan dengan sepenuhnya, dan semua orang bukan Yahudi mendengarkannya.

Mazmur 145:10-11,12-13b,17-18

Refren : Para kudus-Mu, ya Tuhan, memaklumkan Kerajaan-Mu yang semarak mulia.
*         Segala yang Kaujadikan akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan Kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu.  
*         Mereka memberitahukan keperkasaan-Mu kepada anak-anak manusia, dan memaklumkan kerajaan-Mu yang semarak mulia. Kerajaan-Mu ialah kerajaan abadi, pemerintahan-Mu lestari melalui segala keturunan. 
*         Tuhan itu adil dalam segala jalan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya. Tuhan dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan.
 
Bait Pengantar Injil

Refren : Alleluya, Alleluya

Ayat : Yoh 15:16
*         Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Aku telah menetapkan kamu supaya pergi dan menghasilkan buah, dan buahmu itu tetap.

Bacaan Injil : Luk 10:1-9

“Tuaian memang banyak, tetapi sedikitlah pekerjanya.”

10:1 Pada suatu hari Tuhan menunjuk tujuh puluh murid, lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya. 10:2 Kata-Nya kepada mereka, “Tuaian memang banyak, tetapi sedikitlah pekerjanya. Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu. 10:3 Pergilah! Camkanlah, Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala. 10:4 Janganlah membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut, dan janganlah memberi salam kepada siapa pun selama dalam perjalanan. 10:5 Kalau kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu, ‘Damai sejahtera bagi rumah ini’. 10:6 Dan jika di situ ada orang yang layak menerima damai sejahtera, maka salammu itu akan tinggal padanya. Tetapi jika tidak, salammu itu akan kembali kepadamu. 10:7 Tinggallah dalam rumah itu, makan dan minumlah apa yang diberikan orang kepadamu, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Janganlah berpindah-pindah rumah. 10:8 Jika kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu diterima di situ, makanlah apa yang dihidangkan kepadamu, 10:9 dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ, dan katakanlah kepada mereka, ‘Kerajaan Allah sudah dekat padamu’.

TETAP TEGUH DALAM IMAN


"Janganlah membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut, dan janganlah memberi salam kepada siapapun selama dalam perjalanan" (Luk 10:4)
Nasihat Yesus ini ditujukan kepada para murid yang diutus untuk meneruskan ajaran-Nya. Yesus mengutus 70 murid, pergi berdua-dua mendahuklui-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya.
Yesus memberikan beberapa hal yang perlu diperhatikan para murid ketika melaksanakan tugas perutusan-Nya.
1. dilarang membawa pundi-pundi, bekal atau kasut selama perjalanan
2. tidak memberi salam kepada siapapun selama perjalanan
3. memberi salan ketika akan memasuki rumah
4. meninggalkan rumay yang tidak menyambut salam mereka.

Nasihat itu tentu mengandung makna yang dalam dalam ajaran Yesus. Tentu Yesus tidak bermaksud agar para murid menjadi orang yang cuek, sombong, tak peduli. Nasihat itu memberikan pesan bahwa percaya dan mengikuti Yesus (melaksanakan ajaran-Nya) hatus utuh. Mempercayakan hidup pada Yesus merupakan dasar iman kita akan Allah. Dengan sepenuh hati melakukan kehendak-Nya, tidak ragu-ragu, tidak toleh kiri-kanan, untuk mencapai kemuliaan-Nya. Kita harus fakus dalam melaksanakan amanah Yesus.
Tentu disadari, dalam perjalanan hidup kita akan menemukan berbagai hal, seperti kritikan, celaan, tidak adanya penghargaan, bahkan penolakan. Tetapi tidak boleh berhenti. Tetap percaya dan fokus kepada Allah agar apa yang sedang kita kerjakan tidak sia-sia dan sungguh berkenan kepada Allah.

Amin.
 

Saturday 15 October 2016

Renungan Minggu, 16 Oktober 2016, Hari Minggu Biasa, Pekan Biasa XXIX


Bacaan I : Kel 17:8-13

“Apabila Musa mengangkat tangan, lebih kuatlah pasukan Israel.”
17:8 Sekali peristiwa datanglah orang Amalek dan berperang melawan orang Israel di Rafidin. 17:9 Musa berkata kepada Yosua, “Pilihlah orang-orang bagi kita, lalu keluarlah berperang melawan orang Amalek! Aku sendiri, besok akan berdiri di puncak bukit itu dengan memegang tongkat Allah di tanganku.” 17:10 Lalu Yosua melakukan seperti yang dikatakan Musa kepadanya dan berperang melawan orang Amalek; sedangkan Musa dan Harun, dan Hur naik ke puncak bukit. 17:11 Dan terjadilah hal berikut ini: Apabila Musa mengangkat tangannya, lebih kuatlah pasukan Israel. Sebaliknya, apabila Musa menurunkan tangannya, Amaleklah yang lebih kuat. 17:12 Tetapi, menjadi penatlah tangan Musa. Maka Harun dan Hur mengambil sebuah batu, meletakkannya di belakang Musa, supaya ia duduk di atasnya; lalu Harun dan Hur menopang kedua belah tangan Musa, seorang di sisi yang satu, seorang di sisi yang lain, sehingga tangan Musa tidak bergerak sampai matahari terbenam. 17:13 Demikianlah Yosua mengalahkan Amalek dan rakyatnya dengan mata pedang.

Mazmur 121:1-2.3-4.5-6.7-8
Refren : Hanya Engkaulah Tuhan Allahku dan harapan untuk hidupku.

  • Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung; dari manakah akan datang pertolongan bagiku? Pertolonganku ialah dari Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi.
  • Ia takkan membiarkan kakimu goyah, Penjagamu tidak akan terlelap. Sungguh, tidak akan terlelap dan tidak akan tertidur Penjaga Israel.
  • Tuhan penjagamu, Tuhanlah naunganmu di sebelah tangan kananmu. Matahari tidak akan menyakiti engkau pada waktu siang, tidak pula bulan pada waktu malam.
  • Tuhan akan menjaga engkau terhadap segala kecelakaan; Ia akan menjaga nyawamu. Tuhan akan menjaga keluar masukmu dan sekarang sampai selama-lamanya. 

Bacaan II : 2Tim 3:14-4:2

“Orang-orang kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.” 
3:14 Saudara terkasih, hendaklah engkau tetap berpegang pada kebenaran yang telah engkau terima dan engkau yakini, dengan selalu mengingat orang yang telah mengajarkannya kepadamu. 3:15 Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman akan Kristus Yesus. 2:16 Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan, dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. 3:17 Dengan demikian, orang-orang kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.
4:1 Di hadapan Allah dan di hadapan Kristus Yesus yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati, aku berpesan dengan sungguh-sungguh kepadamu demi pernyataan-Nya dan demi Kerajaan-Nya: 4:2 Wartakanlah sabda Allah! Siap sedialah selalu, baik atau tidak waktunya. Nyatakanlah apa yang salah, tegur, dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.  

Bait Pengantar Injil

Refren : Alleluya, alleluia

Ayat. Ibr 4:12
Sabda Allah itu hidup, kuat dan tajam. Ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita. 

Bacaan Injil : Luk 18:1-8

“Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang berseru kepada-Nya.”
18:1 Sekali peristiwa Yesus menyampaikan suatu perumpamaan kepada murid-murid-Nya untuk menegaskan bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu. 18:2 Ia berkata, “Di sebuah kota itu ada seorang hakim yang tidak takut akan Allah dan tidak menghormati siapa pun. 18:3 Dan di kota itu ada pula seorang janda yang selalu datang kepada hakim itu dan berkata, ‘Belalah hakku terhadap lawanku!’, 18:4 Beberapa waktu lamanya hakim itu menolak. Tetapi, kemudian ia berkata dalam hatinya, ‘Walaupun aku tidak takut akan Allah dan tidak menghormati siapa pun, 18:5 namun karena janda ini menyusahkan aku, baiklah aku membenarkan dia supaya ia jangan terus-menerus datang dan akhirnya menyerang aku’.” 18:6 Lalu Tuhan berkata, “Camkanlah perkataan hakim yang lalim itu! 18:7 Tidakkah Allah akan membenarkan para pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka? 18:8 Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka! Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia menemukan iman di bumi?” 

Renungan
Hal penting dalam suatu relasi adalah pengenalan. Orang mengenal satu sama lain, akan membuat relasi semakin mendalam. Tanpa adanya pengenalan, relasi menjadi hampa, kosong, dan hambar. Demikian relasi kita dengan Allah. Relasi kita dengan Allah akan terasa mendalam dan bermakna bagi kita jika relasi itu diliputi pengenalan akan Allah. Untuk dapat mengenal Allah dengan baik, maka membaca dan mendalami firman Tuhan dalam Kitab Suci menjadi sangat penting.

Hari ini, selain sebagai Peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS), juga dijadikan sebagai hari Evangelisasi. Evangelisasi bukan saja terarah ke luar, tetapi juga dan terlebih terarah ke dalam. Bagaimana orang sungguh-sungguh membuat hidupnya menjadi kabar suka cita, menampilkan wajah Allah sendiri.
Untuk mampu mewartakan kabar sukacita, kita perlu membangun dan memperkokoh diri dengan lima langkah berikut:
  1. Lectio (lectio divina): “lectio divina” berarti bacaan ilahi atau bacaan rohani. Membaca di sini bukan sekedar membaca tulisan, melainkan juga membuka keseluruhan diri kita terhadap Sabda yang menyelamatkan. Kita membiarkan Kristus, Sang Sabda, untuk berbicara kepada kita, dan menguatkan kita, sebab maksud kita membaca bukan sekedar untuk pengetahuan tetapi untuk perubahan dan perbaikan diri kita. Maka saat kita sudah menentukan bacaan yang akan kita renungkan (misalnya bacaan Injil hari itu, atau bacaan dari Ibadat Harian), kita dapat membacanya dengan kesadaran bahwa ayat-ayat tersebut sungguh ditujukan oleh Tuhan kepada kita. Paulus kepada Timoteus mengingatkan, “Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman akan Kristus Yesus”. 
  2. Meditatio: Meditatio adalah pengulangan dari kata-kata ataupun frasa dari perikop yang kita baca, yang menarik perhatian kita. Ini bukan pelatihan pemikiran intelektual di mana kita menelaah teksnya, tetapi kita menyerahkan diri kita kepada pimpinan Allah, pada saat kita mengulangi dan merenungkan kata-kata atau frasa tersebut di dalam hati. Dengan pengulangan tersebut, Sabda itu akan menembus batin kita sampai kita dapat menjadi satu dengan teks itu. Kita mengingatnya sebagai sapaan Allah kepada kita.
  3. Oratio   : berdoa. Doa adalah tanggapan hati kita terhadap sapaan Tuhan. Maka dalam lectio divina ini, kita mengalami komunikasi dua arah, sebab kita berdoadengan merenungkan Sabda-Nya, dan kemudian kita menanggapinya, baik dengan ungkapan syukur, jika kita menemukan pertolongan dan peneguhan; pertobatan, jika kita menemukan teguran; ataupun pujian kepada Tuhan, jika kita menemukan pernyataan kebaikan dan kebesaran-Nya.Membangun hidup dalam doa dipahami bukan menghabiskan 24 jam untuk duduk mengucapkan kata-kata doa. Doa yang dimaksud adalah selalu  berada dalam sikap kesadaran akan Allah dan penyerahan total kepada Allah setiap saat. Setiap waktu hidup kita dihidupi dalam kesadaran bahwa Allah beserta dengan kita dan bahwa Dia terlibat secara aktif dalam pikiran dan perbuatan kita. berdoa itu pada dasarnya mengenai terus menerus bersandar dan bersekutu dengan Bapa. Bagi orang-orang Kristen, doa itu harus seperti bernafas. Anda tidak harus berpikir untuk bernafas karena atmosfir menekan paru-paru Anda dan pada hakikatnya memaksa Anda untuk bernafas. Itu sebabnya lebih sulit untuk menahan nafas daripada bernafas. 
  4. Contemplatio    : Saat kita dengan setia melakukan tahapan-tahapan ini, akan ada saatnya kita mengalami kedekatan dengan Allah, di mana kita berada dalam hadirat Allah yang memang selalu hadir dalam hidup kita. Kesadaran kontemplatif akan kehadiran Allah yang tak terputus ini adalah sebuah karunia dari Tuhan. Ini bukan hasil dari usaha kita ataupun penghargaan atas usaha kita. St. Teresa menggambarkan keadaan ini sebagai  doa persatuan dengan Allah/ prayer of union di mana kita “memberikan diri kita secara total kepada Allah, menyerahkan sepenuhnya kehendak kita kepada kehendak-Nya.”
  5. Actio     :tindakan. Bacaan, meditasi, doa, dan komtemplasi hanya akan semakin memiliki makna jika kita wujudnyatakan dalam tindakan konkrit. “Iman tanpa permuatan pada hakikatnya mati.
Bagaimana iman itu menjadi nyata, terutama pada orang yang miskin, papa, dan menderita. Pada peringatan Hari Pangan Sedunia ini kita diajak untuk mewujudkan iman itu dalam ikut serta mewujudkan kesejahteraan bagi semua orang. Pewartaan yang sesungguhnya adalah saat kita dengan kasih Allah ikut serta dalam melayani saudara-saudari kita yang membutuhkan uluran tangan kasih kita.

Sumber:
Diinspirasi dari Kotbah Ekaristi pagi ini, Rm. Yaya,OSC

Friday 14 October 2016

Sabtu, 15 Oktober 2016 Hari Biasa Pekan XXVIII




Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Efesus (1:15-23)
"Allah mendudukkan Dia di sebelah kanan-Nya dalam surga."

Saudara-saudara, aku telah mendengar tentang imanmu dalam Tuhan Yesus dan tentang kasihmu kepada semua orang kudus. Maka aku pun tidak berhenti mengucap syukur karena kalian, dan dalam doaku kalian selalu kukenangkan. Kepada Allah Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Bapa yang mahamulia, aku mohon supaya kalian diberi-Nya Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar; supaya Ia menjadikan mata hatimu terang, agar kalian mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam panggilan-Nya, yaitu betapa kaya kemuliaan yang dijanjikan akan diwarisi oleh orang-orang kudus dan betapa hebat kuasa-Nya bagi kita yang percaya. Kekuatan itu sesuai dengan daya kuasa Allah yang berkarya dalam Kristus, yakni kuasa yang membangkitkan Kristus dari antara orang mati serta menempatkan Dia di sisi kanan Allah dalam surga. Di situ Kristus jauh lebih tinggi dari segala pemerintah dan penguasa, kekuasaan dan kerajaan serta tiap-tiap nama yang dapat disebut, bukan saja di dunia ini, melainkan juga di dunia yang akan datang. Segala sesuatu telah diletakkan-Nya di bawah kaki Kristus dan Dia telah diberikan Allah kepada Jemaat sebagai kepala dari segala yang ada. Jemaat itulah tubuh-Nya, yakni kepenuhan diri-Nya, yang memenuhi semua dan segala sesuatu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 2/4, PS 832.

Ref. Betapa megah nama-Mu, Tuhan, di seluruh bumi.

Ayat. (Mzm 8:4-5.6-7.8-9; R: 2a)

  1. Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan bintang-bintang yang Kau pasang. Apakah manusia sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?
  2. Kauciptakan dia hampir setara dengan Allah, Kau mahkotai dengan kemuliaan dan semarak. Kauberi dia kuasa atas buatan tangan-Mu; segala-galanya telah Kautundukkan dibawah kakinya.
  3. Domba, sapi, dan ternak semuanya, hewan di padang dan margasatwa, burung di udara dan ikan di laut, dari semua yang melintasi arus lautan.

Bait Pengantar Injil

Ref. Alleluya, alleluya.

Ayat. (Yoh 15:26b.27a) 
Roh Kebenaran akan memberi kesaksian tentang Aku, dan kalian pun harus memberi kesaksian, sabda Tuhan.

Murid-murid Yesus harus berani mengakui Yesus di hadapan manusia dan tidak usah khawatir akan apa yang harus dikatakan. Dia juga mengingatkan mereka agar tidak jatuh dalam dosa menghujat Roh Kudus.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (12:8-12)

"Roh Kudus akan mengajarkan kepadamu apa yang harus kamu katakan."

Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Barangsiapa mengakui Aku di depan manusia, akan diakui pula oleh Anak Manusia di depan para malaikat Allah. Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, ia akan disangkal pula di depan para malaikat Allah. Setiap orang yang mengatakan sesuatu melawan Anak Manusia, ia akan diampuni. Tetapi barangsiapa menghujat Roh Kudus, tidak akan diampuni. Apabila kalian dihadapkan kepada majelis atau pemerintah, atau penguasa, janganlah kalian kuatir bagaimana dan apa yang harus kalian katakan untuk membela dirimu. Sebab pada saat itu juga Roh Kudus akan mengajarkan kepadamu apa yang harus kalian katakan.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Peringatan Wajib Sta. Teresia dari Yesus, Perawan dan Pujangga Gereja.

TERESIA dari Yesus atau St Teresa dari Avila adalah seorang biarawati Karmelit yang cantik, pintar, dan banyak menulis. Ia lahir di Avila, Spanyol dalam keluarga Kris­ten yang saleh. Sejak kecil ia gemar memba­ca kisah orang kudus hingga ingin menjadi martir pada usia tujuh tahun. Pada awal usia 20-­an, Teresa masuk Biara Karmelit di Avila dan mendapatkan nama Teresia dari Yesus. Kehidupannya di biara mengalami pasang­ surut. Ia sempat mengalami sakit keras yang menyebabkannya hampir meninggal. Hi­dup doanya pun sempat mengalami pasang­ surut hingga akhirnya ia menemukan kesa­daran akan kedekatan dengan Tuhan Yesus.

St Teresia banyak menulis tentang hidup doa saat di biara serta membuat pembaru­an Karmel dengan mendirikan biara­-biara, termasuk pembaruan biara Ordo Karmel bagi Pria. Tulisannya yang terkenal adalah “Puri Batin, Jalan Kesempurnaan”, dan riwayat hidupnya sendiri. Oleh karena tulisan Teresa yang mampu menyentuh hati dan meneguhkan iman banyak orang khususnya kaum religius, ia digelari se­bagai Pujangga Gereja setelah dinyatakan kudus. Sukacita Rasul Paulus atas iman umat Efesus dalam bacaan pertama hari ini, saya rasa telah terwujud dalam hidup dan karya St Teresia dari Yesus.

PENYERAHAN ROH KUDUS
"..janganlah kamu kuatir bagaimana dan apa yang harus kamu katakan untuk membela dirimu. Sebab pada saat itu juga Roh Kudus akan mengajar kamu apa yang harus kamu katakan." (Lukas 12: 11 - 12).

Yesus mengajarkan kepada para muridnya agar para murid tidak perlu takut dalam menghadapi kehidupannya. Ada saat-saat sulit yang dapat terjadi dalam hidup, namun Yesus mengingatkan agar kita tidak perlu khawatir. Yesus menjanjikan bahwa hadirnya Roh Kudus akan membantunya mengatasi persoalahnnya. Manusia tidak perlu takut untuk memberikan kesaksian, berkata-kata untuk membela diri, karena hadirnya Roh kudus dalam diri orang yang percaya akan membimbingnya berkata-kata hikmat. Roh Kudus akan membantu untuk mengatakan apa yang harus dikatakan.
 
Pada bacaan pertama (Ef 1:15-23) Paulus meyakinkan kepada jemaat di Efesus bahwa aku selalu mengingat kamu dalam doaku, dan meminta kepada Allah Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Bapa yang mulia itu, supaya Ia memberikan kepadamu Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar. Paulus ingin agar umat di Efesus memiliki mata hatimu terang, agar mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam panggilan-Nya: betapa kayanya kemuliaan bagian yang ditentukan-Nya bagi orang-orang kudus, dan betapa hebat kuasa-Nya bagi kita yang percaya, sesuai dengan kekuatan kuasa-Nya,(18-19). Sering kali kita tidak mampu melihat dan memahami karya Allah karena mata hati kita gelap.

Pada bacaan pertama itu Paulus juga menampilkan bagaimana kuasa Allah yang berkarya dalam Kristus, yaitu:
  1. Kuasa yang membangkitkan Kristus dari antara orang mati. Orang yang percaya tidak perlu takut pada kematian. Allah telah menyatakan kuasa-Nya atas kematian melalui kebangkitan Yesus Kristus. Itulah jaminan untuk kita.
  2. Kuasa Allah nampak dengan mendudukkan Kristus di sebelah kanan-Nya mengatasi segala sesuatu. Musuh lain yang tidak  dapat dilawan manusia adalah iblis dan pengikutnya. Kristus  telah menaklukkan iblis dan meletakkan mereka di kaki-Nya.  Mereka sudah tidak memiliki kuasa terhadap orang yang percaya  Yesus.
  3. Kuasa Allah nampak dengan melantik Yesus sebagai kepala jemaat. Karena Kristus manusiamenjadi sempurna. Jika Kristus memenuhi jemaat, mengapa orang Kristen menyingkirkan Kristus dari dalam jemaat? Mengapa takut menyaksikan Kristus?

Maka, hari ini kita diajak untuk semakin meyakini iman kita, iman akan Yesus Kristus. Kita serahkan seluruh hidup kita pada Allah, agar Allah selalu menghadirkan Roh Kudus dalam diri kita. Dengan demikian kita tidak perlu merasa takut menjadi saksi-saksi kebenaran, saksi-saksi kasih dalam hidup kita.

RENUNGAN HARIAN 6 MEI 2023

DOA PEMBUKA Allah Bapa yang Mahakasih, kami mengucap syukur atas rahmat-Mu yang kami terima pada hari ini. Bukan saja Engkau membangunkan ...