google-site-verification=ydrwj_TcX7EKVuIoCDu-3scwDwIHaXOT828Be0zpAR8 MANUSIA PEMBELAJAR

Monday 1 May 2023

RENUNGAN HARIAN 6 MEI 2023


DOA PEMBUKA

Allah Bapa yang Mahakasih, kami mengucap syukur atas rahmat-Mu yang kami terima pada hari ini. Bukan saja Engkau membangunkan kami dari tidur kami, tetapi juga memberi kesempatan kepada kami untuk semakin menjadi murid Yesus yang sejati. Bukalah hati dan pikiran, mata dan telinga kami agar kami dapat mendengarkan firman-Mu sebagai dasar dan bekal kami mengenal Yesus dan melakukan apa yang Yesus lakukan bersama pada Murid-Nya. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami, sepanjang segala masa. Amin.

 

Bacaan Pertama – Kisah Para Rasul 13:44-52

Waktu Paulus berada di Antiokhia di Pisidia pada hari Sabat datanglah hampir seluruh warga kota, berkumpul di rumah ibadat Yahudi untuk mendengar firman Allah. Akan tetapi, ketika orang Yahudi melihat orang banyak itu, penuhlah mereka dengan iri hati, dan sambil menghujat mereka membantah apa yang dikatakan Paulus.

Tetapi dengan berani Paulus dan Barnabas berkata, “Memang kepada kamulah firman Allah harus diberitakan lebih dahulu! Tetapi kamu menolaknya, dan menganggap dirimu tidak layak untuk beroleh hidup yang kekal.

Karena itu kami berpaling kepada bangsa-bangsa lain. Sebab inilah yang diperintahkan kepada kami: Aku telah menentukan engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya engkau membawa keselamatan sampai ke ujung bumi.”

Mendengar itu bergembiralah semua orang yang tidak mengenal Allah, dan mereka memuliakan firman Tuhan. Dan semua orang yang ditentukan Allah untuk hidup yang kekal, menjadi percaya.

Lalu firman Tuhan disiarkan di seluruh daerah itu. Tetapi orang-orang Yahudi menghasut perempuan-perempuan terkemuka yang takut akan Allah, dan pembesar-pembesar di kota Antiokhia itu.

Begitulah mereka menimbulkan penganiayaan atas Paulus dan Barnabas, dan mengusir mereka dari daerah itu.

Akan tetapi Paulus dan Barnabas mengebaskan debu kaki mereka sebagai peringatan bagi orang-orang itu, lalu pergi ke Ikonium. Dan murid-murid di Antiokhia penuh dengan sukacita dan dengan Roh Kudus.

Demikianlah sabda Tuhan

U. Syukur kepada Allah.

 

Mazmur Tanggapan – Mzm 98:1.2-3ab.3cd-4

Ref. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.

1.      Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.

2.      Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang daripada-Nya, Ia telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa. Ia ingat akan kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel.

3.      Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah dan bermazmurlah!

 

Bait Pengantar Injil – Yohanes 8:31b-32

Ref. Alleluya, alleluya.

Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar murid-Ku, dan kamu akan mengetahui kebenaran, sabda Tuhan.

Bacaan Injil – Yohanes 14:7-14

Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia.” Kata Filipus kepada-Nya, “Tuhan, tunjukkanlah Bapa kepada kami, dan itu sudah cukup bagi kami.”

Kata Yesus kepadanya, “Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa kepada kami.

Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya.

Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku; atau setidak-tidaknya, percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar daripada itu.

Sebab Aku pergi kepada Bapa; dan apa pun yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak. Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya.”

Demikianlah sabda Tuhan

U. Terpujilah Kristus.

 

RENUNGAN

 

“Jika kamu setia dalam firman-Ku, kamu akan mengetahui kebenaran”

Bapak-Ibu, Kaum muda dan Anak-anak yang terkasih daam Kristus.

Sebagai orang Katolik, ketika kita ditanya, Apakah Anda percaya pada Yesus? Percayakan bahwa Yesus dan Bapa itu Satu? Semua pasti menjawab, “Ya, saya percaya pada Yesus. Saya percaya bahwa Yesus dan Bapa itu satu”. Lantas pertanyaannya, sejauh mana kepercayaan itu Anda miliki? Yesus mengatakan, “barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan “. Apakah Anda telah melakukan apa yang Yesus lakukan? Mungkin sebagian dari kita akan mengatakan, “belum”. Mengapa?

Bacaan Injil hari ini menyajikan dua hal besar yang dapat menjadi penguat kita dalam beriman pada Yesus.

Yang pertama belajar pada Filipus. Ketika Filipus mengatakan: “Tuhan, tunjukkanlah Bapa kepada kami, dan itu sudah cukup bagi kami.”, Yesus menjawab: “Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku?” Pernyataan Yesus itu mengungkapkan kekecewaan-Nya kepada Flipus. Seharusnya Filipus telah mengenal Bapa yang mengutus Yesus, karena Bapa ada di dalam diri Yesus sama seperti Dia ada di dalam Bapa.

Percaya bukanlah sesuatu yang mudah saat ini; bahkan orang cenderung mangatakan PERCAYA adalah sesuatu yang sangat mahal saat ini. Mempercayai orang lain itu bukan hal yang mudah. Dipercaya apalagi. Sulit mencari orang yang dapat dipercaya saat ini. Jangankan terhadap orang lain. Tidak sedikit kita temukan di masyarakat suami membohongi istri, istri tidak jujur terhadap suami, sesama teman tidak saling bisa dipercaya. Sesama aggota dalam satu keluarga saja tidak saling percaya dan dapat dipercaya. Seorang ahli, Steve Tesich, dramawan keturunan Amerika-Serbia, menilai dunia kita sekarang ini memasuki Post-Truth Era. Istilah ini mau menunjukkan adanya ketimpangan antara fakta-fakta obyektif dengan opini yang berbau provokasi. Orang menjadi sulit membuat batas pembedaan mana yang benar, mana yang keliru. 

Kritikan Yesus terhadap Filipus menjadi jalan pertobatan Filipus. Ia dipaksa untuk berpikir sejauh mana imannya sungguh bertumbuh. Dan hal itu membuat ia menyadari kelehaman imannya dan memperbaikinya. Dan kenyataannya Filipus menjadi pewarwa yang membuka mata sida-sida dari Etiopia. Dari pengalaman Filipus kita menemukan perjalanan murid Tuhan: panggilan, pemurnian di jalan salib, pertobatan dan pembaharuan diri, lali setia pada tugas sampai akhir hayat. Ini pelajaran pertama kita dari kisah Injil hari ini.

Yang kedua, mengenal Yesus berarti mengenal Bapa. Yesus mengatakan “Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia.”

Ada ungkapan yang sering kita dengar, “Tidak kenal maka tidak sayang”. Kepercayaan muncul karena pengenalan yang mendalam. Kita tidak pernah akan mempercayai seseorang dengan sungguh-sungguh jika tidak mengenalnya. Contoh, sebuah keluarga akan menitipkan kunci rumah kepada tetangga sebelah untuk pulang kampung, karena ia percaya dengan begitu rumah akan aman. Mungkinkan ia akan lakukan jika ia tidak cukup mengenal tetangga tersebut?

Hidup bersama tidak selalu membuat orang mengenal secara mendalam terhadap yang lain. Filipus telah cukup lama bersama Yesus, ternyata ia belum cukup mengenal Yesus. Ia mengenal Yesus hanya dari sisi luarnya saja; ia tidak mengenal pribadi Yesus seutuhnya. Perjumpaan yang sekian lama bersama Yesus ternyata tidak membuka mata Filipus akan siapa Yesus, yang adalah utusan Bapa.

Permenungan hari ini mengajak kita semua untuk merefleksikan diri sejauh mana pengenalan kita akan Yesus. Kita kadang juga seperti Filipus, mempertanyakan keberadaan dan wujud nyata Tuhan Allah. Pada saat kita jauh dari perintah-perintah-Nya; saat doa kita tidak lagi menjadi cara yang menarik untuk berkomunikasi dengan-Nya; saat kita merasa seorang diri dalam pergulatan, saat itulah kita sulit untuk percaya bahwa Tuhan sungguh hadir daam hidup kita.

Hari ini kita semua diajak untuk semakin menyadari dan menerima bahwa Yesus adalah jalan, dan kebenaran dan kehidupan. Ya, hanya Yesus lah yang dapat memberikan kepastian jalan keselamatan. Jalan ini adalah jalan kesempurnaan kasih atau kekudusan, yang harus dicapai melalui penyangkalan diri, memikul salib dan mengikuti Kristus. Kristus telah memberi teladan hidup bagaimana menuju pada kesempurnaan hidup.

Kita diyakinkan oleh Yesus bahwa kita sudah mengenal Yesus Kristus, dengan demikian kita mengenal Bapa. Maka kita dipanggil untuk melakukan Sabda-Nya sehigga kita dapat merasakan bahwa Allah selalu menyatakan kebaikan dan cinta-Nya kepada kita semua.

Berkah Dalam.

 

DOA PENUTUP

Ya Tuhan Yesus, sebagai murid-murid-Mu, kami ingin memiliki pengenalan yang utuh tentang-Mu. Mampukanlah kami untuk semakin mengenal Engkau sebagai tanda kehadiran Bapa di tengah-tengah dunia, dan semoga melalui tindakan dan pewartaan kami semakin banyak orang dibawa kepada-Mu dan mengenal Engkau. Sebab Engkaulah Tuhan dan Pengatara kami, sepanjang segala masa. Amin.

Tuesday 11 April 2023

RENUNGAN 13 APRIL 2023

DOA PEMBUKA

Allah Bapa Mahakuasa, Engkau telah mempersatukan berbagai bangsa dalam iman akan nama-Mu dan melahirkan kami kembali dalam air pembaptisan. Semoga kami tetap bersatu baik dalam iman maupun dalam karya. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam Persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah sepanjang segala masa, Amin.

 

Bacaan Pertama Kisah Para Rasul 3:11-26

"Yesus, Pemimpin kepada hidup, yang telah kamu bunuh; tetapi Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati."

Petrus dan Yohanes menyembuhkan seseorang yang lumpuh. Ketika orang lumpuh yang disembuhkan itu tetap mengikuti Petrus dan Yohanes, seluruh orang banyak yang sangat keheranan datang mengerumuni mereka di serambi yang disebut Serambi Salomo.

Petrus melihat orang banyak itu lalu berkata, “Hai orang Israel, mengapa kamu heran tentang kejadian itu? Dan mengapa kamu menatap kami seolah-olah kami membuat orang ini berjalan karena kuasa atau kesalehan kami sendiri?

Allah Abraham, Ishak dan Yakub, Allah nenek moyang kita telah memuliakan hamba-Nya, yaitu Yesus yang kamu serahkan dan tolak di depan Pilatus, walaupun Pilatus berpendapat bahwa Ia harus dilepaskan.

Kamu telah menolak Yang Kudus dan Benar, dan malah menghendaki seorang pembunuh sebagai hadiahmu. Demikianlah Yesus, Pemimpin kepada hidup, telah kamu bunuh! Tetapi Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati; dan tentang hal itu kami adalah saksi.

Karena kepercayaan dalam nama Yesuslah, maka Nama itu telah menguatkan orang yang kamu lihat dan kamu kenal ini; kepercayaan itulah yang telah memberi kesembuhan kepada orang ini di depan kamu semua.

Hai saudara-saudara, aku tahu bahwa kamu telah berbuat demikian karena ketidaktahuan, sama seperti semua pemimpinmu. Tetapi dengan jalan demikian Allah telah menggenapi apa yang telah difirmankan dahulu dengan perantaraan nabi-nabi-Nya, yaitu bahwa Mesias yang diutus-Nya harus menderita.

Karena itu sadarlah dan bertobatlah, supaya dosamu dihapuskan, agar Tuhan mendatangkan waktu kelegaan, dan mengutus Yesus, yang dari semula diuntukkan bagimu sebagai Kristus.

Kristus itu harus tinggal di surga sampai waktu pemulihan segala sesuatu, seperti yang difirmankan Allah dengan perantaraan nabi-nabi-Nya yang kudus di zaman dahulu.

Bukankah telah dikatakan Musa: Tuhan Allah akan membangkitkan bagimu seorang nabi dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku! Dengarkanlah Dia dalam segala sesuatu yang akan dikatakannya kepadamu.

Dan akan terjadi, bahwa semua orang yang tidak mendengarkan nabi itu, akan dibasmi dari umat kita. Dan semua nabi yang pernah berbicara, mulai dari Samuel, dan sesudah dia, telah bernubuat tentang zaman ini.

Kamulah yang mewarisi nubuat-nubuat itu dan mendapat bagian dalam perjanjian yang telah diadakan Allah nenek moyang kita, ketika Ia berfirman kepada Abraham: Oleh keturunanmu semua bangsa di muka bumi akan diberkati.

Dan bagi kamulah pertama-tama Allah membangkitkan Hamba-Nya dan mengutus-Nya kepada kamu, supaya Ia memberkati kamu dengan memimpin kamu masing-masing kembali dari segala kejahatanmu.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

 

Mazmur Tanggapan Mzm 8:2ab.5.6-7.8-9

Ref. Betapa megah nama-Mu Tuhan di seluruh bumi.

1.     Ya Tuhan, Allah kami, apakah manusia sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?

2.     Kauciptakan dia hampir setara dengan Allah, Kaumahkotai dengan kemuliaan dan semarak. Kauberi dia kuasa atas buatan tangan-Mu; segala-galanya telah Kautundukkan di bawah kakinya.

3.     Domba, sapi dan ternak semuanya, hewan di padang dan margasatwa; burung di udara dan ikan di laut, dan semua yang melintasi arus lautan.

 

Bait Pengantar Injil Mzm 118:24

Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.

Inilah hari yang dijadikan Tuhan, marilah kita bersorak-sorai dan bersukacita karenanya.

 

Bacaan Injil Lukas 24:35-48

"Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga."

Dua murid yang dalam perjalanan ke Emaus ditemui oleh Yesus yang bangkit, segera kembali ke Yerusalem. Mereka menceritakan kepada saudara-saudara apa yang telah terjadi di tengah jalan, dan bagaimana mereka mengenali Yesus pada waktu Ia memecah-mecahkan roti.

Sementara mereka bercakap-cakap tentang hal itu, Yesus tiba-tiba berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata, “Damai sejahtera bagi kamu!” Mereka terkejut dan takut, karena menyangka bahwa mereka melihat hantu.

Akan tetapi Yesus berkata kepada mereka, “Mengapa kamu terkejut, dan apa sebabnya timbul keragu-raguan di dalam hatimu? Lihatlah tangan dan kaki-Ku: Aku sendirilah ini! Rabalah Aku dan lihatlah, karena hantu kan tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada pada-Ku.”

Sambil berkata demikian Ia memperlihatkan tangan dan kaki-Nya kepada mereka. Dan ketika mereka belum juga percaya karena girang dan masih heran, berkatalah Yesus kepada mereka, “Adakah padamu makanan di sini?” Lalu mereka memberikan kepada-Nya sepotong ikan goreng.

Ia mengambilnya dan memakannya di depan mata mereka. Yesus berkata kepada mereka, “Inilah perkataan yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa, kitab nabi-nabi dan dan kitab Mazmur.”

Lalu Yesus membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci. Kata-Nya kepada mereka, “Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga.

Dan lagi: Dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem. Kamu adalah saksi dari semuanya ini.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

 

Renungan Singkat

KAMU ADALAH SAKSI KRISTUS

Saudara-saudari yang terkasih dalam Yesus Kristus,

Hari ini kita masih berada dalam oktaf paskah. Bacaan pertama Petrus dan Yohanes menyembuhkan orang lumpuh. Melihat peristiwa itu orang banyak sangat keheranan dan mengerumuni mereka. Pertus mengingatkan mereka bahwa apa yang meraka lakukan bukan karena kehebanatnnya melainkan karena kuasa Allah. Petrus mengajak mereka untuk sadar dan bertobat karena Yesus telah wafat dan bangkit untuk menyelamatkan mereka. Berkat wafat dan kebangkitan Yesus mereka mewarisi keselamatan yang dijanjikan oleh Allah kepada para leluhur.  Dan bagi kamulah pertama-tama Allah membangkitkan Hamba-Nya dan mengutus-Nya kepada kamu, supaya Ia memberkati kamu dengan memimpin kamu masing-masing kembali dari segala kejahatanmu.” Salah satu pesan dari bacaan pertama bahwa Petrus membawa pesan berkat Kristus akan datang kembali membawa kelegaan dan sukacita bagi mereka.

Dalam bacaan Injil kita melihat bagaimana pengalaman para murid setelah ditinggalkan oleh Yesus. Kematian Yesus di Puncak salib benar-benar menghancurkan harapan mereka. Rasa kecewa, cemas, bingung, sedih dan takut menyelimuti mereka semua. Mereka menyaksikan Yesus mati di salib dan tidak melawan sedikitpun padahal Yesus sering mengartakan diri-Nya adalah Anak Allah, diutus Bapa, dan melakukan perbuatan mukjizat ang pektakuler. Harapan yang mereka pancangkan pada Yesus musnah dengan kematian Yesus. Maka ketika Yesus menampakkan diri di hadapan mereka, mereka terkejut dan ragu-ragu. Mereka menyangka yang dilihat adalah hantu.

Untuk meyakinkan mereka, Yesus memperlihatkan tangan dan kaki-Nya kepada mereka. Dan ketika mereka belum juga sepenuhnya percaya Yesus mengajak mereka makan. Melalui peristiwa itu Yesus menunjukkan kehadirannya bukan sekedar kehadiran rohani belaka. Perjumpaan itu sungguh nyata, layaknya perjumpaan antara sesama manusia yang hidup. Itulah yang membuat mereka tidak lagi ragu-ragu dan takut. Untuk meneguhkan kehadiran-Nya Yesus mengingatkan apa yang tertulis dalam Kitab Suci: “Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga”. Yesus mengingatkan mereka akan penggenapan janji Allah. Pernyataan itu membuat mereka semua lega.

Oleh karena itu mereka juga diingatkan untuk membagikan kelegaan itu kepada seluruh bangsa. Kelegaan menjadi harapan semua orang dan kelegaan itu terkait dengan pertobatan dan pengampunan dosa. Doa membuat manusia tidak berdaya, menenggelamkan mereka ke danau yang sangat dalam. Seruan pertobatan mengingatkan bahwa masih ada yang bisa menolong mereka keluar dari jerat dosa. Pertobatan dan pengampunan merupakan adalah mereka melepaskan diri dari jerat dosa. Allah telah melakukan semua itu melalui sengsara wafat dan kebangkitan Yesus.

Kita semua diutus untuk menjadi saksi Kristus. Sebagaimana dinyatakan oleh Yesus dalam akhir Injil hari ini, “Kamu adalah saksi dari semua ini”. Kita adalah saksi-saksi Kristus yang harus mampu memberikan kesaksian tentang Yesus; Yesus yang wafat itu telah bangkit untuk menyelamatkan manusia. Dosa dan kematian telah dihancurkan. Karena cinta-Nya ia telah memberikanhidupnya bagi manusia. Setelah bangkit Ia hadir di antara para murid untuk melegakan, menghapuskan rasa kecewa, keputusasaan dan kegelisahan mereka.

Agar kita mampu menjadi saksi maka kita harus membuka diri kira untuk kehadiran Kristus dalam diri kita. Dengan pengalaman akan Yesus itulah kita dapat menjadi saksi yang nyata dalam hidup kita bersama orang-orang di sekitar kita. Dengan mengandalkan Roh Kudus dan menggali firman, kita akan menjadi saksi yang handal dan demikian semakin banyak orang mengalami kasih kemurahan dan keselamatan Tuhan.

Berkat Tuhan menyertai kita semua.

 

Doa Penutup

Allah Bapa sumber kehidupan kami bersyukur sebab Putra-Mu telah mengajar kami bahwa Engkaulah Bapa kami, bahwa Engkaulah yang menghendaki kami hidup serupa dengan Putra-Mu, yang merupakan jalan, kebenaranm dan hidup kami. Mampukanlah kami menjasi saksi-saksi Kristus dalam hidup kami agar semakin banyak orang mengalami kasih dan kemurahan-Mu.

Demi Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.


Monday 10 October 2022

JADILAH PEMBAWA KESELAMATAN - Renugan Harian

RENUNGAN HARIAN KATOLIK RABU, 12 OKTOBER 2022   Doa Pembuka Allah Bapa yang Mahakasih, kasih-Mu tak henti-hentinya Kau curahkan dalam hidup kami. Setelah beristirahat semalaman, kami Kau beri kesempatan kembali untuk menikmati nafas kehidupan dan memberi kesempatan kepada kami untuk semakin mampu mewujudkan diri sebagai anak-anak-Mu. Kami bersyukur atas ssemua itu. Semoga pada hari ini, dengan berbekal firman yang akan kami dengarkan dan renungkan, kami sungguh mampu menjadi pribadi yang konsisten, memiliki integritas, jujur, terbuka sehingga kami mampu mewujudkan pengabdian hidup kami bagi kebahagiaan sesama, meningkatkan keluruhan martabat manusia dan kesejahteraan semesta. Demi Kritus, Tuhan dan Pengantara kami, sepanjang segala masa. Amin.   Bacaan Pertama, Galatia 5: 18-25 Akan tetapi jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat. Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu? seperti yang telah kubuat dahulu? bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu. Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh, Mazmur Tanggapan Ref: Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku. 1.       Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat Tuhan, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. 2.       Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil. 3.       Bukan demikian orang fasik: mereka seperti sekam yang ditiupkan angin. sebab Tuhan mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.   Bait Pengantar Injil Ref: Alleluya, Alleluya, Alleluya   Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan; Aku mengenal mereka, dan mereka mengenal Aku.   Bacaan Injil, Lukas 11:42-46 Tetapi celakalah kamu, hai orang-orang Farisi, sebab kamu membayar persepuluhan dari selasih, inggu dan segala jenis sayuran, tetapi kamu mengabaikan keadilan dan kasih Allah. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan. Celakalah kamu, hai orang-orang Farisi, sebab kamu suka duduk di tempat terdepan di rumah ibadat dan suka menerima penghormatan di pasar. Celakalah kamu, sebab kamu sama seperti kubur yang tidak memakai tanda; orang-orang yang berjalan di atasnya, tidak mengetahuinya." Seorang dari antara ahli-ahli Taurat itu menjawab dan berkata kepada-Nya: "Guru, dengan berkata demikian, Engkau menghina kami juga." Tetapi Ia menjawab: "Celakalah kamu juga, hai ahli-ahli Taurat, sebab kamu meletakkan beban-beban yang tak terpikul pada orang, tetapi kamu sendiri tidak menyentuh beban itu dengan satu jaripun.     RENUNGAN Bapak, Ibu, Kaum Muda, dan anak-anak yang terkasih dalam Kristus. Selamat pagi, salam sejahtera untuk kita semua.   Munafik. Sebuah istilah yang tidak asing bagi kita semua. Dalam beberapa bahasa, kata ”munafik” yang diambil dari kata Yunani hypokrites berarti aktor yang biasanya memakai topeng. Mereka bisa merasa sedih, marah, dan benci. Banyak yang menjadi korban dari kemunafikan ini, menjadi menderita dan sangat sedih. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia munafik diartikan sebagai upaya berpura-pura percaya atau setia dan sebagainya kepada agama atau lainnya. Namun, dalam hatinya tidak demikian. Mereka yang disebut munafik adalah orang yang selalu mengatakan sesuatu yang tidak sesuai dengan perbuatnnya serta bermuka dua. Orang munafik sering kali suka memamerkan keadilbenaran, suka mengkritik, memiliki maksud tersembunyi, suka mencari kesalahan orang lain, berpura-pura mengasihi, suka bohong dan tidak tulus. Dalam bacaan Injil hari ini, Lukas menyajikan Yesus yang menghujat mereka. Orang-orang Farisi dan Ahli Taurat dihujat Yesus dengan kata “Celakalah…”. Mengapa Yesus megatakan kepda mereka “Celakalah….?” Mereka adalah orang-orang yang mengerti hukum, mengerti bagaimana harus berdoa, tetapi mereka justru mengabaikan keadilan dan kasih Allah. Mereka dalah orang-orang yang emnganggap dirinya paling benar, paling suci, paling taat pada Taurat atau hukum, tetapi mereka mengabaikan kasih. Mereka mudah menghakimi orang lain, namun tidak mampu melihat bagaimana sikap dan hidup mereka. Dalam pandangan Yesus, mereka adalah orang-orang yang suka membebani orang lain tetapi tidak mau menyangganya sendiri.   Dalam bacaan pertama, Paulus menegaskan bahwa hanya hidup yang mengikuti roh yang bisa membawa kepada Kristus. Dengan hidup dipimpin oleh roh, kita tidak terikat oleh Taurat, kita tidak terbelenggu oleh kedagingan melainkan jutru telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginan kita.   Bapak, ibu, kaum muda, dan anak-anak yang terkasih dalam Kristus. Kita dipanggil menjadi pengikut Kristus untuk hidup sebagaimana dikehendaki oleh Kristus, hidup dalam Roh. Artinya hidup kita harus selalu diliputi dengan buah-buah roh yakni kasih, sukacita, damai, lemah lembut, mampu mengendalikan diri, tidak mudah marah, sabar, dan sebagainya. Sebagai murid-murid Kristus kita harus mampu menampilkan diri sebagai anak-anak Allah dalam seluruh hidup, sikap dan perilaku kita. Hidup harus semakin bermakna bukan hanya bagi diri sendiri melainkan bagi sesama dan alam semesta. Semoga firman Tuhan yang kita dengarkan dan renungkan hari ini membawa kita menjadi pewarta-pewarta kasih, pejuang kemerdekaan, dan mambawa suka cita bagi dunia. Marilah kita memohon agar kita mampu memanfaatkan kesempatan hidup kita untuk melakukan kebaikan, membiarkan hidup kita dikuasai oleh Roh Allah sehingga kehadiran kita sungguh-sungguh menjadi keselamatan bagi sesama dan alam semesta.   Marilah Berdoa. Allah Bapa yang Mahakasih. Kami bersyukur pada hari ini kami diingatkan bahwa kami adalah anak-anak-Mu, yang Kau angkat melalui Sakramen Baptis. Dengan menjadi anak-anak-Mu, kami Kau utus untuk menjadi pembawa damai, keselamatan, sukacita bagi sesama dan lingkungan hidup kami. Maka kami mohon, tanamkanlah di dalam hati kami semangat cinta dan kasih untuk mampu menjadi berkat bagi sesama dan lingkungan kami. Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami, sepanjang segala masa. Amin.       http://dlvr.it/SZpCGw http://dlvr.it/SZpXcR http://dlvr.it/SZpzFB http://dlvr.it/SZqTx7
http://dlvr.it/SZr0Q0

JADILAH PEMBAWA KESELAMATAN - Renugan Harian

RENUNGAN HARIAN KATOLIK RABU, 12 OKTOBER 2022   Doa Pembuka Allah Bapa yang Mahakasih, kasih-Mu tak henti-hentinya Kau curahkan dalam hidup kami. Setelah beristirahat semalaman, kami Kau beri kesempatan kembali untuk menikmati nafas kehidupan dan memberi kesempatan kepada kami untuk semakin mampu mewujudkan diri sebagai anak-anak-Mu. Kami bersyukur atas ssemua itu. Semoga pada hari ini, dengan berbekal firman yang akan kami dengarkan dan renungkan, kami sungguh mampu menjadi pribadi yang konsisten, memiliki integritas, jujur, terbuka sehingga kami mampu mewujudkan pengabdian hidup kami bagi kebahagiaan sesama, meningkatkan keluruhan martabat manusia dan kesejahteraan semesta. Demi Kritus, Tuhan dan Pengantara kami, sepanjang segala masa. Amin.   Bacaan Pertama, Galatia 5: 18-25 Akan tetapi jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat. Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu? seperti yang telah kubuat dahulu? bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu. Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh, Mazmur Tanggapan Ref: Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku. 1.       Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat Tuhan, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. 2.       Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil. 3.       Bukan demikian orang fasik: mereka seperti sekam yang ditiupkan angin. sebab Tuhan mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.   Bait Pengantar Injil Ref: Alleluya, Alleluya, Alleluya   Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan; Aku mengenal mereka, dan mereka mengenal Aku.   Bacaan Injil, Lukas 11:42-46 Tetapi celakalah kamu, hai orang-orang Farisi, sebab kamu membayar persepuluhan dari selasih, inggu dan segala jenis sayuran, tetapi kamu mengabaikan keadilan dan kasih Allah. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan. Celakalah kamu, hai orang-orang Farisi, sebab kamu suka duduk di tempat terdepan di rumah ibadat dan suka menerima penghormatan di pasar. Celakalah kamu, sebab kamu sama seperti kubur yang tidak memakai tanda; orang-orang yang berjalan di atasnya, tidak mengetahuinya." Seorang dari antara ahli-ahli Taurat itu menjawab dan berkata kepada-Nya: "Guru, dengan berkata demikian, Engkau menghina kami juga." Tetapi Ia menjawab: "Celakalah kamu juga, hai ahli-ahli Taurat, sebab kamu meletakkan beban-beban yang tak terpikul pada orang, tetapi kamu sendiri tidak menyentuh beban itu dengan satu jaripun.     RENUNGAN Bapak, Ibu, Kaum Muda, dan anak-anak yang terkasih dalam Kristus. Selamat pagi, salam sejahtera untuk kita semua.   Munafik. Sebuah istilah yang tidak asing bagi kita semua. Dalam beberapa bahasa, kata ”munafik” yang diambil dari kata Yunani hypokrites berarti aktor yang biasanya memakai topeng. Mereka bisa merasa sedih, marah, dan benci. Banyak yang menjadi korban dari kemunafikan ini, menjadi menderita dan sangat sedih. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia munafik diartikan sebagai upaya berpura-pura percaya atau setia dan sebagainya kepada agama atau lainnya. Namun, dalam hatinya tidak demikian. Mereka yang disebut munafik adalah orang yang selalu mengatakan sesuatu yang tidak sesuai dengan perbuatnnya serta bermuka dua. Orang munafik sering kali suka memamerkan keadilbenaran, suka mengkritik, memiliki maksud tersembunyi, suka mencari kesalahan orang lain, berpura-pura mengasihi, suka bohong dan tidak tulus. Dalam bacaan Injil hari ini, Lukas menyajikan Yesus yang menghujat mereka. Orang-orang Farisi dan Ahli Taurat dihujat Yesus dengan kata “Celakalah…”. Mengapa Yesus megatakan kepda mereka “Celakalah….?” Mereka adalah orang-orang yang mengerti hukum, mengerti bagaimana harus berdoa, tetapi mereka justru mengabaikan keadilan dan kasih Allah. Mereka dalah orang-orang yang emnganggap dirinya paling benar, paling suci, paling taat pada Taurat atau hukum, tetapi mereka mengabaikan kasih. Mereka mudah menghakimi orang lain, namun tidak mampu melihat bagaimana sikap dan hidup mereka. Dalam pandangan Yesus, mereka adalah orang-orang yang suka membebani orang lain tetapi tidak mau menyangganya sendiri.   Dalam bacaan pertama, Paulus menegaskan bahwa hanya hidup yang mengikuti roh yang bisa membawa kepada Kristus. Dengan hidup dipimpin oleh roh, kita tidak terikat oleh Taurat, kita tidak terbelenggu oleh kedagingan melainkan jutru telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginan kita.   Bapak, ibu, kaum muda, dan anak-anak yang terkasih dalam Kristus. Kita dipanggil menjadi pengikut Kristus untuk hidup sebagaimana dikehendaki oleh Kristus, hidup dalam Roh. Artinya hidup kita harus selalu diliputi dengan buah-buah roh yakni kasih, sukacita, damai, lemah lembut, mampu mengendalikan diri, tidak mudah marah, sabar, dan sebagainya. Sebagai murid-murid Kristus kita harus mampu menampilkan diri sebagai anak-anak Allah dalam seluruh hidup, sikap dan perilaku kita. Hidup harus semakin bermakna bukan hanya bagi diri sendiri melainkan bagi sesama dan alam semesta. Semoga firman Tuhan yang kita dengarkan dan renungkan hari ini membawa kita menjadi pewarta-pewarta kasih, pejuang kemerdekaan, dan mambawa suka cita bagi dunia. Marilah kita memohon agar kita mampu memanfaatkan kesempatan hidup kita untuk melakukan kebaikan, membiarkan hidup kita dikuasai oleh Roh Allah sehingga kehadiran kita sungguh-sungguh menjadi keselamatan bagi sesama dan alam semesta.   Marilah Berdoa. Allah Bapa yang Mahakasih. Kami bersyukur pada hari ini kami diingatkan bahwa kami adalah anak-anak-Mu, yang Kau angkat melalui Sakramen Baptis. Dengan menjadi anak-anak-Mu, kami Kau utus untuk menjadi pembawa damai, keselamatan, sukacita bagi sesama dan lingkungan hidup kami. Maka kami mohon, tanamkanlah di dalam hati kami semangat cinta dan kasih untuk mampu menjadi berkat bagi sesama dan lingkungan kami. Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami, sepanjang segala masa. Amin.       http://dlvr.it/SZpCGw http://dlvr.it/SZpXcR http://dlvr.it/SZpzFB
http://dlvr.it/SZqTx7

JADILAH PEMBAWA KESELAMATAN - Renugan Harian

RENUNGAN HARIAN KATOLIK RABU, 12 OKTOBER 2022   Doa Pembuka Allah Bapa yang Mahakasih, kasih-Mu tak henti-hentinya Kau curahkan dalam hidup kami. Setelah beristirahat semalaman, kami Kau beri kesempatan kembali untuk menikmati nafas kehidupan dan memberi kesempatan kepada kami untuk semakin mampu mewujudkan diri sebagai anak-anak-Mu. Kami bersyukur atas ssemua itu. Semoga pada hari ini, dengan berbekal firman yang akan kami dengarkan dan renungkan, kami sungguh mampu menjadi pribadi yang konsisten, memiliki integritas, jujur, terbuka sehingga kami mampu mewujudkan pengabdian hidup kami bagi kebahagiaan sesama, meningkatkan keluruhan martabat manusia dan kesejahteraan semesta. Demi Kritus, Tuhan dan Pengantara kami, sepanjang segala masa. Amin.   Bacaan Pertama, Galatia 5: 18-25 Akan tetapi jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat. Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu? seperti yang telah kubuat dahulu? bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu. Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh, Mazmur Tanggapan Ref: Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku. 1.       Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat Tuhan, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. 2.       Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil. 3.       Bukan demikian orang fasik: mereka seperti sekam yang ditiupkan angin. sebab Tuhan mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.   Bait Pengantar Injil Ref: Alleluya, Alleluya, Alleluya   Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan; Aku mengenal mereka, dan mereka mengenal Aku.   Bacaan Injil, Lukas 11:42-46 Tetapi celakalah kamu, hai orang-orang Farisi, sebab kamu membayar persepuluhan dari selasih, inggu dan segala jenis sayuran, tetapi kamu mengabaikan keadilan dan kasih Allah. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan. Celakalah kamu, hai orang-orang Farisi, sebab kamu suka duduk di tempat terdepan di rumah ibadat dan suka menerima penghormatan di pasar. Celakalah kamu, sebab kamu sama seperti kubur yang tidak memakai tanda; orang-orang yang berjalan di atasnya, tidak mengetahuinya." Seorang dari antara ahli-ahli Taurat itu menjawab dan berkata kepada-Nya: "Guru, dengan berkata demikian, Engkau menghina kami juga." Tetapi Ia menjawab: "Celakalah kamu juga, hai ahli-ahli Taurat, sebab kamu meletakkan beban-beban yang tak terpikul pada orang, tetapi kamu sendiri tidak menyentuh beban itu dengan satu jaripun.     RENUNGAN Bapak, Ibu, Kaum Muda, dan anak-anak yang terkasih dalam Kristus. Selamat pagi, salam sejahtera untuk kita semua.   Munafik. Sebuah istilah yang tidak asing bagi kita semua. Dalam beberapa bahasa, kata ”munafik” yang diambil dari kata Yunani hypokrites berarti aktor yang biasanya memakai topeng. Mereka bisa merasa sedih, marah, dan benci. Banyak yang menjadi korban dari kemunafikan ini, menjadi menderita dan sangat sedih. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia munafik diartikan sebagai upaya berpura-pura percaya atau setia dan sebagainya kepada agama atau lainnya. Namun, dalam hatinya tidak demikian. Mereka yang disebut munafik adalah orang yang selalu mengatakan sesuatu yang tidak sesuai dengan perbuatnnya serta bermuka dua. Orang munafik sering kali suka memamerkan keadilbenaran, suka mengkritik, memiliki maksud tersembunyi, suka mencari kesalahan orang lain, berpura-pura mengasihi, suka bohong dan tidak tulus. Dalam bacaan Injil hari ini, Lukas menyajikan Yesus yang menghujat mereka. Orang-orang Farisi dan Ahli Taurat dihujat Yesus dengan kata “Celakalah…”. Mengapa Yesus megatakan kepda mereka “Celakalah….?” Mereka adalah orang-orang yang mengerti hukum, mengerti bagaimana harus berdoa, tetapi mereka justru mengabaikan keadilan dan kasih Allah. Mereka dalah orang-orang yang emnganggap dirinya paling benar, paling suci, paling taat pada Taurat atau hukum, tetapi mereka mengabaikan kasih. Mereka mudah menghakimi orang lain, namun tidak mampu melihat bagaimana sikap dan hidup mereka. Dalam pandangan Yesus, mereka adalah orang-orang yang suka membebani orang lain tetapi tidak mau menyangganya sendiri.   Dalam bacaan pertama, Paulus menegaskan bahwa hanya hidup yang mengikuti roh yang bisa membawa kepada Kristus. Dengan hidup dipimpin oleh roh, kita tidak terikat oleh Taurat, kita tidak terbelenggu oleh kedagingan melainkan jutru telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginan kita.   Bapak, ibu, kaum muda, dan anak-anak yang terkasih dalam Kristus. Kita dipanggil menjadi pengikut Kristus untuk hidup sebagaimana dikehendaki oleh Kristus, hidup dalam Roh. Artinya hidup kita harus selalu diliputi dengan buah-buah roh yakni kasih, sukacita, damai, lemah lembut, mampu mengendalikan diri, tidak mudah marah, sabar, dan sebagainya. Sebagai murid-murid Kristus kita harus mampu menampilkan diri sebagai anak-anak Allah dalam seluruh hidup, sikap dan perilaku kita. Hidup harus semakin bermakna bukan hanya bagi diri sendiri melainkan bagi sesama dan alam semesta. Semoga firman Tuhan yang kita dengarkan dan renungkan hari ini membawa kita menjadi pewarta-pewarta kasih, pejuang kemerdekaan, dan mambawa suka cita bagi dunia. Marilah kita memohon agar kita mampu memanfaatkan kesempatan hidup kita untuk melakukan kebaikan, membiarkan hidup kita dikuasai oleh Roh Allah sehingga kehadiran kita sungguh-sungguh menjadi keselamatan bagi sesama dan alam semesta.   Marilah Berdoa. Allah Bapa yang Mahakasih. Kami bersyukur pada hari ini kami diingatkan bahwa kami adalah anak-anak-Mu, yang Kau angkat melalui Sakramen Baptis. Dengan menjadi anak-anak-Mu, kami Kau utus untuk menjadi pembawa damai, keselamatan, sukacita bagi sesama dan lingkungan hidup kami. Maka kami mohon, tanamkanlah di dalam hati kami semangat cinta dan kasih untuk mampu menjadi berkat bagi sesama dan lingkungan kami. Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami, sepanjang segala masa. Amin.       http://dlvr.it/SZpCGw http://dlvr.it/SZpXcR
http://dlvr.it/SZpzFB

JADILAH PEMBAWA KESELAMATAN - Renugan Harian

RENUNGAN HARIAN KATOLIK RABU, 12 OKTOBER 2022   Doa Pembuka Allah Bapa yang Mahakasih, kasih-Mu tak henti-hentinya Kau curahkan dalam hidup kami. Setelah beristirahat semalaman, kami Kau beri kesempatan kembali untuk menikmati nafas kehidupan dan memberi kesempatan kepada kami untuk semakin mampu mewujudkan diri sebagai anak-anak-Mu. Kami bersyukur atas ssemua itu. Semoga pada hari ini, dengan berbekal firman yang akan kami dengarkan dan renungkan, kami sungguh mampu menjadi pribadi yang konsisten, memiliki integritas, jujur, terbuka sehingga kami mampu mewujudkan pengabdian hidup kami bagi kebahagiaan sesama, meningkatkan keluruhan martabat manusia dan kesejahteraan semesta. Demi Kritus, Tuhan dan Pengantara kami, sepanjang segala masa. Amin.   Bacaan Pertama, Galatia 5: 18-25 Akan tetapi jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat. Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu? seperti yang telah kubuat dahulu? bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu. Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh, Mazmur Tanggapan Ref: Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku. 1.       Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat Tuhan, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. 2.       Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil. 3.       Bukan demikian orang fasik: mereka seperti sekam yang ditiupkan angin. sebab Tuhan mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.   Bait Pengantar Injil Ref: Alleluya, Alleluya, Alleluya   Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan; Aku mengenal mereka, dan mereka mengenal Aku.   Bacaan Injil, Lukas 11:42-46 Tetapi celakalah kamu, hai orang-orang Farisi, sebab kamu membayar persepuluhan dari selasih, inggu dan segala jenis sayuran, tetapi kamu mengabaikan keadilan dan kasih Allah. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan. Celakalah kamu, hai orang-orang Farisi, sebab kamu suka duduk di tempat terdepan di rumah ibadat dan suka menerima penghormatan di pasar. Celakalah kamu, sebab kamu sama seperti kubur yang tidak memakai tanda; orang-orang yang berjalan di atasnya, tidak mengetahuinya." Seorang dari antara ahli-ahli Taurat itu menjawab dan berkata kepada-Nya: "Guru, dengan berkata demikian, Engkau menghina kami juga." Tetapi Ia menjawab: "Celakalah kamu juga, hai ahli-ahli Taurat, sebab kamu meletakkan beban-beban yang tak terpikul pada orang, tetapi kamu sendiri tidak menyentuh beban itu dengan satu jaripun.     RENUNGAN Bapak, Ibu, Kaum Muda, dan anak-anak yang terkasih dalam Kristus. Selamat pagi, salam sejahtera untuk kita semua.   Munafik. Sebuah istilah yang tidak asing bagi kita semua. Dalam beberapa bahasa, kata ”munafik” yang diambil dari kata Yunani hypokrites berarti aktor yang biasanya memakai topeng. Mereka bisa merasa sedih, marah, dan benci. Banyak yang menjadi korban dari kemunafikan ini, menjadi menderita dan sangat sedih. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia munafik diartikan sebagai upaya berpura-pura percaya atau setia dan sebagainya kepada agama atau lainnya. Namun, dalam hatinya tidak demikian. Mereka yang disebut munafik adalah orang yang selalu mengatakan sesuatu yang tidak sesuai dengan perbuatnnya serta bermuka dua. Orang munafik sering kali suka memamerkan keadilbenaran, suka mengkritik, memiliki maksud tersembunyi, suka mencari kesalahan orang lain, berpura-pura mengasihi, suka bohong dan tidak tulus. Dalam bacaan Injil hari ini, Lukas menyajikan Yesus yang menghujat mereka. Orang-orang Farisi dan Ahli Taurat dihujat Yesus dengan kata “Celakalah…”. Mengapa Yesus megatakan kepda mereka “Celakalah….?” Mereka adalah orang-orang yang mengerti hukum, mengerti bagaimana harus berdoa, tetapi mereka justru mengabaikan keadilan dan kasih Allah. Mereka dalah orang-orang yang emnganggap dirinya paling benar, paling suci, paling taat pada Taurat atau hukum, tetapi mereka mengabaikan kasih. Mereka mudah menghakimi orang lain, namun tidak mampu melihat bagaimana sikap dan hidup mereka. Dalam pandangan Yesus, mereka adalah orang-orang yang suka membebani orang lain tetapi tidak mau menyangganya sendiri.   Dalam bacaan pertama, Paulus menegaskan bahwa hanya hidup yang mengikuti roh yang bisa membawa kepada Kristus. Dengan hidup dipimpin oleh roh, kita tidak terikat oleh Taurat, kita tidak terbelenggu oleh kedagingan melainkan jutru telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginan kita.   Bapak, ibu, kaum muda, dan anak-anak yang terkasih dalam Kristus. Kita dipanggil menjadi pengikut Kristus untuk hidup sebagaimana dikehendaki oleh Kristus, hidup dalam Roh. Artinya hidup kita harus selalu diliputi dengan buah-buah roh yakni kasih, sukacita, damai, lemah lembut, mampu mengendalikan diri, tidak mudah marah, sabar, dan sebagainya. Sebagai murid-murid Kristus kita harus mampu menampilkan diri sebagai anak-anak Allah dalam seluruh hidup, sikap dan perilaku kita. Hidup harus semakin bermakna bukan hanya bagi diri sendiri melainkan bagi sesama dan alam semesta. Semoga firman Tuhan yang kita dengarkan dan renungkan hari ini membawa kita menjadi pewarta-pewarta kasih, pejuang kemerdekaan, dan mambawa suka cita bagi dunia. Marilah kita memohon agar kita mampu memanfaatkan kesempatan hidup kita untuk melakukan kebaikan, membiarkan hidup kita dikuasai oleh Roh Allah sehingga kehadiran kita sungguh-sungguh menjadi keselamatan bagi sesama dan alam semesta.   Marilah Berdoa. Allah Bapa yang Mahakasih. Kami bersyukur pada hari ini kami diingatkan bahwa kami adalah anak-anak-Mu, yang Kau angkat melalui Sakramen Baptis. Dengan menjadi anak-anak-Mu, kami Kau utus untuk menjadi pembawa damai, keselamatan, sukacita bagi sesama dan lingkungan hidup kami. Maka kami mohon, tanamkanlah di dalam hati kami semangat cinta dan kasih untuk mampu menjadi berkat bagi sesama dan lingkungan kami. Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami, sepanjang segala masa. Amin.       http://dlvr.it/SZpCGw
http://dlvr.it/SZpXcR

Sunday 9 October 2022

JADILAH PEMBAWA KESELAMATAN - Renugan Harian

RENUNGAN HARIAN KATOLIK RABU, 12 OKTOBER 2022   Doa Pembuka Allah Bapa yang Mahakasih, kasih-Mu tak henti-hentinya Kau curahkan dalam hidup kami. Setelah beristirahat semalaman, kami Kau beri kesempatan kembali untuk menikmati nafas kehidupan dan memberi kesempatan kepada kami untuk semakin mampu mewujudkan diri sebagai anak-anak-Mu. Kami bersyukur atas ssemua itu. Semoga pada hari ini, dengan berbekal firman yang akan kami dengarkan dan renungkan, kami sungguh mampu menjadi pribadi yang konsisten, memiliki integritas, jujur, terbuka sehingga kami mampu mewujudkan pengabdian hidup kami bagi kebahagiaan sesama, meningkatkan keluruhan martabat manusia dan kesejahteraan semesta. Demi Kritus, Tuhan dan Pengantara kami, sepanjang segala masa. Amin.   Bacaan Pertama, Galatia 5: 18-25 Akan tetapi jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat. Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu? seperti yang telah kubuat dahulu? bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu. Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh, Mazmur Tanggapan Ref: Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku. 1.       Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat Tuhan, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. 2.       Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil. 3.       Bukan demikian orang fasik: mereka seperti sekam yang ditiupkan angin. sebab Tuhan mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.   Bait Pengantar Injil Ref: Alleluya, Alleluya, Alleluya   Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan; Aku mengenal mereka, dan mereka mengenal Aku.   Bacaan Injil, Lukas 11:42-46 Tetapi celakalah kamu, hai orang-orang Farisi, sebab kamu membayar persepuluhan dari selasih, inggu dan segala jenis sayuran, tetapi kamu mengabaikan keadilan dan kasih Allah. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan. Celakalah kamu, hai orang-orang Farisi, sebab kamu suka duduk di tempat terdepan di rumah ibadat dan suka menerima penghormatan di pasar. Celakalah kamu, sebab kamu sama seperti kubur yang tidak memakai tanda; orang-orang yang berjalan di atasnya, tidak mengetahuinya." Seorang dari antara ahli-ahli Taurat itu menjawab dan berkata kepada-Nya: "Guru, dengan berkata demikian, Engkau menghina kami juga." Tetapi Ia menjawab: "Celakalah kamu juga, hai ahli-ahli Taurat, sebab kamu meletakkan beban-beban yang tak terpikul pada orang, tetapi kamu sendiri tidak menyentuh beban itu dengan satu jaripun.     RENUNGAN Bapak, Ibu, Kaum Muda, dan anak-anak yang terkasih dalam Kristus. Selamat pagi, salam sejahtera untuk kita semua.   Munafik. Sebuah istilah yang tidak asing bagi kita semua. Dalam beberapa bahasa, kata ”munafik” yang diambil dari kata Yunani hypokrites berarti aktor yang biasanya memakai topeng. Mereka bisa merasa sedih, marah, dan benci. Banyak yang menjadi korban dari kemunafikan ini, menjadi menderita dan sangat sedih. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia munafik diartikan sebagai upaya berpura-pura percaya atau setia dan sebagainya kepada agama atau lainnya. Namun, dalam hatinya tidak demikian. Mereka yang disebut munafik adalah orang yang selalu mengatakan sesuatu yang tidak sesuai dengan perbuatnnya serta bermuka dua. Orang munafik sering kali suka memamerkan keadilbenaran, suka mengkritik, memiliki maksud tersembunyi, suka mencari kesalahan orang lain, berpura-pura mengasihi, suka bohong dan tidak tulus. Dalam bacaan Injil hari ini, Lukas menyajikan Yesus yang menghujat mereka. Orang-orang Farisi dan Ahli Taurat dihujat Yesus dengan kata “Celakalah…”. Mengapa Yesus megatakan kepda mereka “Celakalah….?” Mereka adalah orang-orang yang mengerti hukum, mengerti bagaimana harus berdoa, tetapi mereka justru mengabaikan keadilan dan kasih Allah. Mereka dalah orang-orang yang emnganggap dirinya paling benar, paling suci, paling taat pada Taurat atau hukum, tetapi mereka mengabaikan kasih. Mereka mudah menghakimi orang lain, namun tidak mampu melihat bagaimana sikap dan hidup mereka. Dalam pandangan Yesus, mereka adalah orang-orang yang suka membebani orang lain tetapi tidak mau menyangganya sendiri.   Dalam bacaan pertama, Paulus menegaskan bahwa hanya hidup yang mengikuti roh yang bisa membawa kepada Kristus. Dengan hidup dipimpin oleh roh, kita tidak terikat oleh Taurat, kita tidak terbelenggu oleh kedagingan melainkan jutru telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginan kita.   Bapak, ibu, kaum muda, dan anak-anak yang terkasih dalam Kristus. Kita dipanggil menjadi pengikut Kristus untuk hidup sebagaimana dikehendaki oleh Kristus, hidup dalam Roh. Artinya hidup kita harus selalu diliputi dengan buah-buah roh yakni kasih, sukacita, damai, lemah lembut, mampu mengendalikan diri, tidak mudah marah, sabar, dan sebagainya. Sebagai murid-murid Kristus kita harus mampu menampilkan diri sebagai anak-anak Allah dalam seluruh hidup, sikap dan perilaku kita. Hidup harus semakin bermakna bukan hanya bagi diri sendiri melainkan bagi sesama dan alam semesta. Semoga firman Tuhan yang kita dengarkan dan renungkan hari ini membawa kita menjadi pewarta-pewarta kasih, pejuang kemerdekaan, dan mambawa suka cita bagi dunia. Marilah kita memohon agar kita mampu memanfaatkan kesempatan hidup kita untuk melakukan kebaikan, membiarkan hidup kita dikuasai oleh Roh Allah sehingga kehadiran kita sungguh-sungguh menjadi keselamatan bagi sesama dan alam semesta.   Marilah Berdoa. Allah Bapa yang Mahakasih. Kami bersyukur pada hari ini kami diingatkan bahwa kami adalah anak-anak-Mu, yang Kau angkat melalui Sakramen Baptis. Dengan menjadi anak-anak-Mu, kami Kau utus untuk menjadi pembawa damai, keselamatan, sukacita bagi sesama dan lingkungan hidup kami. Maka kami mohon, tanamkanlah di dalam hati kami semangat cinta dan kasih untuk mampu menjadi berkat bagi sesama dan lingkungan kami. Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami, sepanjang segala masa. Amin.      
http://dlvr.it/SZpCGw

RENUNGAN HARIAN 6 MEI 2023

DOA PEMBUKA Allah Bapa yang Mahakasih, kami mengucap syukur atas rahmat-Mu yang kami terima pada hari ini. Bukan saja Engkau membangunkan ...