google-site-verification=ydrwj_TcX7EKVuIoCDu-3scwDwIHaXOT828Be0zpAR8 MANUSIA PEMBELAJAR: IBADAT KREMASI DAN PERABUAN

Wednesday 12 June 2019

IBADAT KREMASI DAN PERABUAN


Jika ada orang yang menginginkan agar jenazahnya diperabukan, dapat mengikuti upacara berikut ini. Setibanya di krematorium, peti jenazah langsung diletakkan pada tempat yang telah disediakan. Seturut dengan iman Katolik, abu jenazah tidak ditaburkan ke laut, dan tidak diperkenankan memisah-misahkan abu kremasi itu ke beberapa wadah., tetapi diberikan pada suatu tempat tertentu.

Gereja menganjurkan dengan sangat, agar kebiasaan saleh untuk mengebumikan jenazah dipertahankan; namun Gereja tidak melarang kremasi, kecuali cara itu dipilih demi alasan-alasan yang bertentangan dengan ajaran kristiani” (Kan. 1176$3).

Dalam Order of Christian Funerals bagian Appendiks II No. 417 yang diterbitkan pada tahun 1997, diberikan catatan bagaimana kita mesti memperlakukan abu kremasi [sebenarnya partikel-partikel tulang]. Dua praktek yang dilarang adalah penaburan / pelarungan abu kremasi ke laut / sungai, entah dari udara atau dari pantai, dan penyimpanan abu kremasi di rumah sanak kerabat atau sahabat.

Sesuai yang dikatakan dalam Ordo Exsequiarum (Tata Cara Pemakaman Katolik) yang diterbitkan Kongregasi Ibadat pada 22 Januari 1966. Ordo Exsequiarum memberikan 3 (tiga) kemungkinan tentang bagaimana memperlakukan abu kremasi itu.
1.   Abu kremasi itu bisa disimpan dalam guci kecil, bisa dikubur di pemakaman seperti jenazah biasa. Gereja sangat menghargai kebiasaan saleh pemakaman ini (OE 417).
2.   Abu kremasi dalam guci diistirahatkan di kolumbarium. Kolumbarium adalah rumah abu tempat menyimpan abu kremasi, biasa berbentuk kotak-kotak seperti apartemen-apartemen kecil (OE 417).
3.   Abu kremasi bisa juga dikuburkan “di dasar laut” (OE 406, #4). Biasa guci berisi abu kremasi itu dibenamkan “di dasar laut”, artinya guci itu diturunkan ke dasar laut dan ditinggalkan di sana.
Gereja tidak memberikan preferensi tentang cara mana dari ketiga kemungkinan itu yang paling dianjurkan. Karena itu, pemilihan cara diserahkan kepada keluarga yang bersangkutan.


A.      RITUS PEMBUKA

Lagu Pembuka
Marilah kita mengawali doa kremasi ini dengan menyanyikan lagu dari buku Puji Syukur.
PS 710 : Bapa di Surga

Salam
P:   Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
U:  Amin.
P:   Semoga Allah yang telah membangkitkan Yesus Kristus, PuteraNya dari alam maut, melimpahkan penghiburan dan kekuatan iman kepada kita sekalian.
U:  Sekarang dan selama-lamanya.

Pengantar
P:   Bapak-ibu dan saudara-saudari yang terkasih dalam Tuhan. Sebelum berpisah dengan Saudara / Saudari kita ............. (sebutkan namanya) marilah kita mengucapkan selamat jalan kepadanya. Dengan doa-doa, kita hendak menghantar dan menyerahkan saudara kita ini, pulang ke rumah Bapa. Semua doa dan salam kita ini melambangkan cinta kepada saudara kita ini. Dan agar iman kita pun diteguhkan, seraya berharap bahwa kelak kita akan disatukan oleh Allah sendiri dalam Kerajaan Surga. Di sanalah Kristus akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya untuk menikmati perjamua abadi di surga.

Doa Pembuka
P:   Marilah berdoa. (Hening sejenak)
Allah yang Maha Kuasa dan Maha rahim, kehidupan dan kematian kami berada di dalam tanganMu. Engkau telah memanggil ……… (sebutkan namanya) dari kehidupan di dunia ini untuk menghadap hadirat-Mu. Kami bersedih atas meninggalnya saudara / saudari kami ini. Kami menyerahkan jenazahnya untuk diperabukan. Namun, kami tetap percaya bahwa Kristus yang telah mengalahkan kematian melalui sengsara dan wafat-Nya akan menganugerahkan pula kebangkitan dan kehidupan kekal bagi saudara kami ini. Maka, kasihanilah dia ya Tuhan, kasihanilah dia dan terimalah dia dalam pelukan cintaMu. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami.
U:  Amin.


B.      IBADAT SABDA

Lagu Pengantar Bacaan
Marilah kita menyiapkan hati untuk mendengarkan sabda Tuhan dengan menyanyikan lagu pengantar bacaan dari buku Puji Syukur.
PS 337 : Yesus, Lihat Umat-Mu

Bacaan
P:   Tuhan beserta kita
U:  Sekarang dan selama-lamanya
P:   Inilah Injil Suci Yesus Kristus menurut Santo Yohanes
U:  Dimuliakanlah Tuhan
P:   Roti Hidup (Yoh. 6:37-40)
Pada waktu itu, Yesus bersabda, “Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang KepadaKu, barang siapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang. Sebab Aku telah turun dari surga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku. Dan Inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman. Sebab inilah kehendak bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman.”
P:   Demikianlah Sabda Tuhan
U:  Terpujilah Kristus

Homili
Renungan berikut merupakan salah satu contoh yang dapat disampaikan pada saat pelaksanaan ibadat kremasi. Sifatnya tidak mengikat. Jika diberikan renungan yang lain dipersilakan kepada masing-masing pemimpin ibadat kremasi.

Sebuah ikatan kasih yang kekal.
Yesus menjanjikan keselamatan kepada semua yang percaya kepada-Nya. “Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan siapa saja yang datang kepada-Ku tidak akan Kubuang” (Yoh. 6:37). Bahkan, kepada penjahat yang bertobat Dia menjanjikan Firdaus, “Hari ini juga engkau akan bersama-sama dengan Aku di Firdaus” (Luk. 23:43). Di salib, sabda kerahiman sekaligus jaminan pengharapan ini diucapkan Yesus. Menanggapi permohonan yang disampaikan orang di salib di sebelah-Nya, Yesus melampaui pertanyaan mengenai salah dan benar, hukuman dan ganjaran.

Pernyataan Yessus menunjukkan bahwa keselamatan kita lebih besar dari sekedar urusan dosa dan hukuman, kebaikan dan hadiah. Keselamatan kita tidak sesederhana konsep “saya hidup suci maka saya selamat, saya berdosa maka tidak selamat”. Kalau demikian halnya, tidak ada manusia yang selamat karena kita semua berdosa. Keselamatan kita sesungguhnya adalah perwujudan belas kasih Allah. Inilah yang meneguhkan kita dan memberi harapan yang menggembirakan.

Pernyataan Yesus menghadirkan wajah kerahiman Allah yang tidak pernah lelah merangkul semua ciptaan dalam kemuliaan-Nya. Iman ini mendorong kita untuk mempercayakan pula saudara-saudari kita yang akan kita doakan pada hari ini kepada kerahiman Allah. Kita menyakini bahwa sebagai anggota dari satu Tubuh yang sama, yaitu Tubuh Kristus, kita yang masih berziarah di dunia, dan mereka yang sudah beralih kepada keabadian akan menikmati kemuliaan bersama Allah Maha Belas Kasih.

Yohanes dalam Kitab Wahyu, memiliki sebuah penglihatan tentang para kudus di surga seperti ini: “Kemudian dari pada itu aku melihat suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak terhitung jumlahnya; mereka terdiri dari segala bangsa dan suku, kaum dan bahasa. Mereka berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih, dan memegang daun-daun palem di tangan mereka. Mereka berseru dengan suara nyaring: “Keselamatan bagi Allah kami yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba” (Why 7:9-10). Kita mengenang para kudus yang sudah mulia di surga sambil merindukan kasih dan kerahiman Tuhan Allah bagi kita.

St. Theresia dari Avila pernah merenungkan ikatan kasih yang kekal ini dengan membayangkan tentang kematiannya. Maka terinspirasi oleh perkataan rasul Yohanes dalam suratnya yang pertama (1Yoh 3:2), Theresia dari Avila berkata: “Aku ingin melihat Allah dan untuk melihat-Nya aku harus mati”. Theresia dari Avila benar. Kita dapat melihat Allah dengan mata kita sendiri kalau kita meninggal dunia. Kita meninggalkan dunia ini dan berjalan menuju kepada, atau kita datang kepada Tuhan sendiri. Sebagai umat beriman kita percaya bahwa karena sakramen pembaptisan, sebagai saat pertama kita dikuduskan di dalam Gereja, kita juga menjadi milik Allah Bapa selama-lamanya. Kita adalah anak-anak-Nya dan Ia berkuasa untuk menyelamatkan kita semua.

Apa yang Tuhan Allah lakukan bagi kita?
Dialah yang berkuasa untuk memberikan diri kita kepada Yesus, Putra-Nya supaya diselamatkan. Kita percaya bahwa keselamatan hanya dalam nama Yesus! Yesus berkata: “Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku tidak akan Kubuang” (Yoh 6: 37). Yesus Kristus menunjukkan wajah kerahiman Allah Bapa kepada kita maka dengan tegas Ia mengatakan tidak akan membuang seorang pun yang diberikan Bapa dan datang kepada-Nya. Ini adalah belas kasih Tuhan, kerahiman Tuhan sendiri. Yesus Kristus taat untuk melakukan kehendak Allah Bapa yakni menerima dan menyelamatkan semua orang.

Kehendak Tuhan Allah Bapa bagi Yesus adalah supaya dari semua orang yang diberikan Bapa kepada-Nya jangan ada yang hilang. Ia membangkitkan mereka semua pada akhir zaman. Dengan demikian setiap orang yang melihat Yesus selaku Anak dan yang percaya kepada-Nya memiliki hidup kekal dan mengalami kebangkitan pada akhir zaman.

Bacaan Injil hari ini membantu kita untuk bertumbuh dalam kasih dan kerahiman Tuhan. Kita semua dapat diselamatkan oleh kasih dan kerahiman Tuhan dalam diri Yesus Kristus. St. Yohanes Paulus II dalam Dives in Misericordiae menulis: “Kita percaya kepada kasih berarti percaya pada belas kasih Allah sebab belas kasih adalah sebuah dimensi yang mutlak harus ada.” (DM,7).

Saya mengakhiri homili ini dengan mengutip perkataan C.S Lewis berikut ini: “Alam akan berlalu dengan cepat; kita akan melampauinya. Bahkan jika semua matahari dan kabut telah hilang, setiap dari kita akan tetap hidup”. Karena kasih Yesus Kristus, kita semua akan tetap hidup selama-lamanya.

Doa
Tuhan Yesus terima kasih kami panjatkan kepada-Mu karena Engkau menerima kami apa adanya dan menganugerahkan penebusan berlimpah kepada kami. Semoga kami taat kepada-Mu, berani datang kepada-Mu untuk merasakan belas kasih Bapa di dalam diri-Mu. Semoga Engkau memberikan kehidupan kekal kepada semua sanak saudara, kerabat dan sahabat kenalan yang sudah menghadap Engkau.

Bapa yang penuh kasih, semoga kerahiman-Mu membebaskan aku dari kegelapan dosa dan menghantar aku kepada hidup kekal. Semoga jiwa-jiwa orang beriman beristirahat dalam damai-Mu. Amin.

Syahadat
P:   Saudara-saudari yang terkasih dalam Yesus Kristus. Sebagai tanggapan iman kita kepada Yesus Kristus yang telah kita dengarkan dan renungkan bersama melalui sabda-Nya, marilah kita bersama-sama mengungkapkan syahadat singkat.
P/U:    Aku percaya akan Allah, Bapa yang Mahakuasa, pencipta langit dan bumi.
Dan akan Yesus Kristus, PuteraNya yang tunggal, Tuhan kita, yang dikandung dari Roh Kudus, dilahirkan oleh perawan Maria;
Yang menderita sengsara dalam pemerintahan Pontius Pilatus, disalibkan, wafat dan dimakamkan; yang turun ketempat penantian, pada hari ketiga bangkit dari antara orang mati; yang naik ke surga, duduk di sebelah kanan Allah Bapa yang Mahakuasa; dari situ Ia akan datang mengadili orang hidup dan mati.
Aku percaya akan Roh Kudus, Gereja Katolik yang Kudus,
Persekutuan para Kudus, pengampunan dosa,
kebangkitan badan, kehidupan kekal.
U:  Amin

Upacara Perpisahan
Pemimpin ibadat dapat memerciki peti jenazah dengan air suci.
P:   Ketika dibaptis kita disatukan dengan Kristus dan turut mati bersama dengan Dia. Saudara kita ……… (sebutkan namanya) yang kita kasihi ini sekarang mati bersama dengan Kristus. Semoga ia hidup pula dalam keadaan baru seperti Kristus.
U:  Amin

Bila dianggap perlu, pemimpin ibadat dapat mendupai peti jenazah.
P:   Semoga doa-doa kita mengiringi saudara kita ini dalam perjalanannya menuju rumah Bapa.
U:  Amin

Sesuai dengan kebiasaan setempat, pemimpin ibadat dapat menaburkan bunga di atas peti jenazah.
P:   Semoga kuntum hidup ilahi yang telah ditanamkan dalam diri Saudara / Saudari kita ……….… (sebutkan namanya) ini, akan mekar bagaikan bunga yang semerbak harum mewangi.

Kemudian para hadirin dapat dipersilahkan untuk menaburkan bunga di atas peti jenazah. Sangat baik kalau diiringi dengan lagu-lagu yang sesuai atau didoakan Salam Maria berulang-ulang atau doa-doa yang sudah dihafal oleh umat.

Akhirnya, pemimpin ibadat membuat Tanda Salib di atas jenazah.

P:   Saudara terkasih, masuklah dalam kehidupan abadi dengan membawa tanda kemenangan Kristus: Demi nama (+) Bapa dan Putera dan Roh Kudus
U:  Amin.

Doa Umat
P:   Saudara-saudari sekalian yang terkasih, marilah kita berdoa kepada Allah, Bapa yang maharahim, bagi saudara kita …… (sebutkan namanya) yang kita kasihi ini, yang telah meninggal dalam persatuan dengan Tuhan. Semoga dosa-dosanya diampuni.
Hening sejenak  - Marilah kita memohon.
U:  Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.

L:   Semoga amal baktinya di dunia ini diterima dengan baik.
Hening sejenak  - Marilah kita memohon.
U:  Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.

L:   Semoga ia menikmati kehidupan kekal dalam kemuliaan Allah Bapa.
Hening sejenak  - Marilah kita memohon.
U:  Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.

L:   Marilah kita berdoa pula bagi semua orang yang berkabung atas kematian saudara kita …………... (sebutkan namanya) ini. Semoga kesepian mereka dipenuhi dengan cinta kasih Allah.
Hening sejenak  - Marilah kita memohon.
U:  Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.

L:   Semoga mereka dihibur dalam kesusahan mereka. Dan semoga iman dan harapan mereka diperteguh.
Hening sejenak  - Marilah kita memohon.
U:  Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.

L:   Semoga hati kita tidak tenggelam dalam urusan-urusan duniawi, tetapi selalu terbuka bagi segala rencana dan kehendak Tuhan.
Hening sejenak  - Marilah kita memohon.
U:  Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.

Kemudian dapat disambung dengan doa-doa spontan dari umat atau keluarga.

P:   Allah yang kekal dan kuasa, Engkaulah Tuhan bagi orang hidup dan juga Tuhan bagi orang-orang mati. Kami mohon belas kasihanMu bagi saudara kami ……… (sebutkan namanya) yang sudah mendahului kami dalam imannya. Ampunilah segala dosanya, agar ia bergembira atas diri-Mu dan tak henti-hentinya memuji dan memuliakan Engkau. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami.
U:  Amin.

Bapa Kami
P:   Marilah kita satukan semua doa permohonan dan kerinduan hati kita, dalam doa yang diajarkan oleh Kristus sendiri:
P/U:    Bapa kami yang ada di surga,
dimuliakanlah nama-Mu,
datanglah kerajaan-Mu,
jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga.
Berilah kami rezeki pada hari ini,
dan ampunilah kesalahan kami,
seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami;
dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan,
tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
P:   Ya Bapa, bebaskanlah kami dari segala yang jahat dan berilah kami damaiMu. Kasihanilah dan bantulah kami, supaya selalu bersih dari noda dosa dan terhindar dari segala gangguan, sehingga kami dapat hidup dengan tenteram, sambil mengharapkan kedatangan Penyelamat kami, Yesus Kristus.
U:  Sebab Engkaulah Raja yang mulia dan berkuasa untuk selama-lamanya.

Lagu Tanggapan
Marilah kita menanggapi ibadat sabda ini dengan menyanyikan lagu dari buku Puji Syukur.
PS 715 : Jikalau Gandum

Sambutan-sambutan
Dipersilahkan disampaikan apabila ada sambutan dari perwakilan keluarga, rukun tetangga, lingkungan atau gereja.


C.  RITUS PENUTUP

Doa Penutup
P:   Allah Bapa kami, sekarang kami percayakan Saudara / Saudari kami ........ (sebutkan namanya) ini dalam kerahiman-Mu. Kami percaya bahwa semua yang telah meninggal dalam Kristus akan hidup pula bersama Kristus. Terimalah dia dalam Kerajaan-Mu. Dan, bantulah kami yang masih berziarah di bumi ini agar saling membantu dalam menghadapi segala tantangan hidup. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
U:  Amin.

Berkat dan Pengutusan
P:   Semoga Tuhan beserta kita
U:  Sekarang dan selama-lamanya.
P:   Berilah dia istirahat kekal.
U:  Dan sinarilah dia dengan cahaya abadi.
P:   Semoga semua orang yang telah meninggal bersitirahat dalam damai Tuhan.
U:  Amin.
P:   Dan semoga kita semua, senantiasa diberkati oleh Allah Yang Maha Kuasa: (+) Bapa, dan Putera, Dan Roh Kudus.
U:  Amin.
P:   Saudara sekalian, rangkaian upacara untuk kremasi saudara kita ini sudah selesai.
U:  Syukur kepada Allah.

Lagu Penutup
Sebelum para hadirin meninggalkan ruangan, marilah kita mengakhiri ibadat doa arwah ini dengan menyanyikan lagu dari buku Puji Syukur.
PS 713 : Akulah Kebangkitan dan Hidup

Setelah selesai dilakukan kremasi, maka Abu Kremasi dapat diperlakukan: (1) dilarung, (2) disemayamkan di kolumbarium atau (3) dimakamkan. Pemilihan cara diserahkan kepada keluarga yang bersangkutan.


1. PELARUNGAN ABU KREMASI

Hasil proses kremasi yang berupa tulang lalu ditumbuk menjadi abu dan dimasukkan ke dalam guci untuk dirawat atau kantong plastik yang dicampur bunga untuk dilarungkan ke laut. Keluarga membawa guci abu kremasi yang telah diberi bunga dan dibawa ke tengah laut menggunakan perahu. Jarak dari tepi pantai ke tengah laut sekitar 1,5 km. Di tengah laut perahu akan berputar melingkar sebanyak tiga kali putaran dimana keluarga akan melarungkan abu hasil kremasi ke laut.

P:   Marilah kita berdoa. (Hening sejenak)
      Allah maha pengasih, kami bersyukur kepada-Mu karena Engkau menjamin hidup kami yang fana dengan hidup kekal bersama-Mu. Semua orang yang percaya kepada-Mu beroleh istirahat abadi di surga. Kami mohon berkatilah abu kremasi ini yang akan dilarungkan, Kau bangkitkan untuk hidup kekal. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami.
U:  Amin.

Guci Abu Kremasi diperciki air suci.

P:      Kristus telah bangkit dari kematian. Maut sudah dikalahkan. Semoga berkat jasa Yesus Kristus, ia memperoleh kebangkitan badan dan kehidupan kekal. Karena Kristus Tuhan Kami.
U:     Amin.

Guci Abu Kremasi dibenamkan ke dalam laut.

P:      Semoga engkau hidup dalam ketentraman bersama Allah. Dan semoga kasih Tuhan menghiasi hidupmu.
U:     Amin.

Keluarga menaburkan bunga ke laut.

P:    Marilah kita berdoa. (Hening sejenak)Tuhan Allah kami, kami bersyukur kepada-Mu karena  Engkau menganugerahi hidup abadi kepada Saudara / Saudari ini ……. (sebutkan namanya). Semoga bunga kami taburkan senantiasa mengingatkan kami akan cinta kasih penebusan-Mu yang Kautunjukkan kepada kami dalam diri Putra-Mu. Yesus Kristus, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dan Roh Kudus, kini dan sepanjang masa.
U:     Amin.

P:      Semoga Tuhan beserta kita.
U:     Sekarang dan selama-lamanya.
P:     Semoga hidup kita dilimpahi berkat Allah yang mahakuasa: (+) Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U:     Amin.
P:      Dengan demikian doa pelarungan abu kremasi Bapak / Ibu / Saudara / Saudari ……. (sebutkan namanya) sudah selesai.
U:     Syukur kepada Allah.


2. PERSEMAYAMAN ABU KREMASI DI KOLUMBARIUM

Hasil proses kremasi yang berupa tulang lalu ditumbuk menjadi abu dan dimasukkan ke dalam guci untuk disemayamkan di dalam rumah abu / kolumbarium.
 
P:      Marilah kita berdoa. (Hening sejenak)
        Allah maha pengasih, kami bersyukur kepada-Mu karena Engkau menjamin hidup kami yang fana dengan hidup kekal bersama-Mu. Semua orang yang percaya kepada-Mu beroleh istirahat abadi di surga. Kami mohon berkatilah abu kremasi ini yang akan dilarungkan, Kau bangkitkan untuk hidup kekal. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami.
U :    Amin.

Guci Abu Kremasi diperciki air suci.

P :     Kristus telah bangkit dari kematian. Maut sudah dikalahkan. Semoga berkat jasa Yesus Kristus, ia memperoleh kebangkitan badan dan kehidupan kekal. Karena Kristus Tuhan Kami.
U :    Amin.

Guci Abu Kremasi disemayamkan ke dalam ruang penyimpanan abu.

P :     Semoga engkau hidup dalam ketentraman bersama Allah. Dan semoga kasih Tuhan menghiasi hidupmu.
U :    Amin.

Keluarga menyalakan lilin.

P :     Marilah kita berdoa. (Hening sejenak)
Tuhan Allah kami, kami bersyukur kepada-Mu karena Engkau menganugerahi hidup abadi      kepada Saudara / Saudari ini ……. (sebutkan namanya). Semoga lilin yang kami nyalakan senantiasa dapat menerangi saudara / saudari kami jalan menuju ke rumah Bapa di surga melalui perantaraan Putra-Mu Yesus Kristus, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dan Roh Kudus, kini dan sepanjang masa.
U :    Amin.

P :     Semoga Tuhan beserta kita.
U :    Sekarang dan selama-lamanya.
P :    Semoga hidup kita dilimpahi berkat Allah yang mahakuasa: (+) Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P :  Dengan demikian doa persemayaman abu kremasi Bapak / Ibu / Saudara / Saudari ……. (sebutkan namanya) sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.


3. PEMAKAMAN ABU KREMASI

Hasil proses kremasi yang berupa tulang lalu ditumbuk menjadi abu dan dimasukkan ke dalam guci yang telah diberi bunga untuk dimakankan. Apabila abu kremasi dimakamkan, maka pada saat Pemberkatan Jenazah dilakukan Pemberkatan Tanah.

P    Marilah kita berdoa. (Hening sejenak)
Allah maha pengasih, kami bersyukur kepada-Mu karena Engkau menjamin hidup kami yang fana dengan hidup kekal bersama-Mu. Semua orang yang percaya kepada-Mu beroleh istirahat abadi di surga. Kami mohon berkatilah makam ini agar abu kremasi saudara yang kami baringkan di dalamnya, Kau bangkitkan untuk hidup kekal. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami.
U:  Amin.

Kubur direciki, lalu Guci Abu Kremasi diturunkan ke dalam liang kubur.

P :  Kristus telah bangkit dari kematian. Maut sudah dikalahkan. Semoga berkat jasa Yesus Kristus, ia memperoleh kebangkitan badan dan kehidupan kekal. Karena Kristus Tuhan Kami.
U : Amin.

Guci Abu Kremasi direciki.

P:   Semoga engkau hidup dalam ketentraman bersama Allah. Dan semoga kasih Tuhan menghiasi hidupmu.

Pemimpin ibadat menaburkan sedikit bunga ke dalam liang kubur.

P :  Manusia diciptakan dari tanah dan akan kembali ke tanah. Semoga karena kebangkitan Kristus, saudara kita ini memperoleh kebangkitan mulia.

Pemimpin ibadat menaburkan sedikit tanah yang telah diberkati ke dalam kubur.

P :  Dari makam yang gelap terbit terang cahaya-Mu. Semoga ia Kaubangkitkan untuk hidup abadi.

Keluarga menaburkan bunga di liang kubur, setelah selesai kubur ditimbun dengan tanah.


Penanaman Salib
Jika ada salib yang akan ditanam.
P :  Marilah kita berdoa. (Hening sejenak)
Tuhan Allah kami, kami bersyukur kepada-Mu karena Engkau menganugerahi hidup abadi kepada Saudara / Saudari ini ……. (sebutkan namanya). Semoga salib yang kami tanamkan senantiasa mengingatkan kami akan cinta kasih penebusan-Mu yang Kautunjukkan kepada kami dalam diri Putra-Mu. Yesus Kristus, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dan Roh Kudus, kini dan sepanjang masa.
U : Amin.

Salib ditanamkan jika ada salib yang akan ditanamkan.

P :  Saudara / Saudari …….. (sebutkan namanya) kenakanlah tanda kemenangan Kristus memasuki gerbang hidup abadi: Dalam nama (+) Bapa, dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.

Penutup
P :  Semoga Tuhan beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
P :  Semoga hidup kita dilimpahi berkat Allah yang mahakuasa: (+) Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P :  Dengan demikian doa pemakaman abu kremasi Bapak / Ibu / Saudara / Saudari ……. (sebutkan namanya) sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.


Daftar Pustaka
·  Ernest & Sri Maryatno, Kumpulan Ibadat Lingkungan 1 – Edisi Revisi, Penerbit Kanisius, Yogyakarta, 2018.
·      Komisi Liturgi Keuskupan Agung Semarang, Tata Laksana Melepas Jenasah, Penerbit Kanisius, Yogyakarta, 2007.
·       Komisi Liturgi Konferensi Waligereja Indonesia, Puji Syukur, Buku Doa dan Nyanyian Gerejawi, Penerbit OBOR, Jakarta, 2015.
·     Komisi Liturgi Konferensi Waligereja Indonesia, Upacara Pemakaman, Buku Pemimpin Upacara, Penerbit OBOR, Jakarta, Desember 2012.
·       Thomas Aquino HHK., dkk., Fr., Kebaktian Arwah, Penerbit OBOR, Jakarta, Juli 2018.
·        Yustinus Rumanto, SJ., "ANEKA IBADAT KRISTIANI", Penerbit Kanisius, Yogyakarta, 2013.




No comments:

RENUNGAN HARIAN 6 MEI 2023

DOA PEMBUKA Allah Bapa yang Mahakasih, kami mengucap syukur atas rahmat-Mu yang kami terima pada hari ini. Bukan saja Engkau membangunkan ...