Pesta St. Lukas PenInj, Pekan Biasa XXIX
Bacaan I : 2Tim 4:10-17b
“Hanya Lukas yang tinggal dengan aku.”
4:10 Saudaraku terkasih, Demas
telah mencintai dunia ini dan meninggalkan aku. Ia telah berangkat ke
Tesalonika. Kreskes telah pergi ke Galatia, sedang Titus ke Dalmatia. 4:11
Hanya Lukas yang tinggal dengan aku. Jemputlah Markus dan bawalah ia ke mari,
karena pelayanannya penting bagiku. 4:12 Tikhikus telah kukirim ke Efesus. 4:13
Jika engkau ke mari, bawalah juga jubah yang kutinggalkan di Troas di rumah
Karpus dan juga kitab-kitabku, terutama perkamen itu. 4:14 Aleksander, tukang
tembaga itu, telah banyak berbuat kejahatan terhadap aku. Tuhan akan
membalasnya menurut perbuatannya. 4:15 Hendaklah engkau juga waspada terhadap
dia, karena dia sangat menentang ajaran kita. 4:16 Pada waktu pembelaanku yang
pertama tidak seorang pun yang membantu aku; semuanya meninggalkan aku. –
Kiranya hal itu jangan ditanggungkan atas mereka. – 4:17b Tetapi Tuhan telah
mendampingi aku dan menguatkan aku, supaya dengan perantaraanku Injil
diberitakan dengan sepenuhnya, dan semua orang bukan Yahudi mendengarkannya.
Mazmur 145:10-11,12-13b,17-18
Refren : Para kudus-Mu, ya Tuhan,
memaklumkan Kerajaan-Mu yang semarak mulia.
*
Segala yang
Kaujadikan akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, dan orang-orang yang Kaukasihi
akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan Kerajaan-Mu, dan akan
membicarakan keperkasaan-Mu.
*
Mereka memberitahukan
keperkasaan-Mu kepada anak-anak manusia, dan memaklumkan kerajaan-Mu yang
semarak mulia. Kerajaan-Mu ialah kerajaan abadi, pemerintahan-Mu lestari
melalui segala keturunan.
*
Tuhan itu adil dalam
segala jalan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya. Tuhan dekat
pada setiap orang yang berseru kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru
kepada-Nya dalam kesetiaan.
Bait Pengantar Injil
Refren : Alleluya, Alleluya
Ayat : Yoh 15:16
*
Bukan kamu yang
memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Aku telah menetapkan kamu supaya
pergi dan menghasilkan buah, dan buahmu itu tetap.
Bacaan Injil : Luk 10:1-9
“Tuaian memang banyak, tetapi sedikitlah
pekerjanya.”
10:1 Pada suatu hari Tuhan
menunjuk tujuh puluh murid, lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke
setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya. 10:2 Kata-Nya kepada mereka,
“Tuaian memang banyak, tetapi sedikitlah pekerjanya. Karena itu mintalah kepada
tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian
itu. 10:3 Pergilah! Camkanlah, Aku mengutus kamu seperti anak domba ke
tengah-tengah serigala. 10:4 Janganlah membawa pundi-pundi atau bekal atau
kasut, dan janganlah memberi salam kepada siapa pun selama dalam perjalanan.
10:5 Kalau kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu, ‘Damai sejahtera
bagi rumah ini’. 10:6 Dan jika di situ ada orang yang layak menerima damai
sejahtera, maka salammu itu akan tinggal padanya. Tetapi jika tidak, salammu
itu akan kembali kepadamu. 10:7 Tinggallah dalam rumah itu, makan dan minumlah
apa yang diberikan orang kepadamu, sebab seorang pekerja patut mendapat
upahnya. Janganlah berpindah-pindah rumah. 10:8 Jika kamu masuk ke dalam sebuah
kota dan kamu diterima di situ, makanlah apa yang dihidangkan kepadamu, 10:9
dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ, dan katakanlah kepada
mereka, ‘Kerajaan Allah sudah dekat padamu’.
TETAP TEGUH DALAM IMAN
"Janganlah membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut,
dan janganlah memberi salam kepada siapapun selama dalam perjalanan" (Luk
10:4)
Nasihat Yesus ini ditujukan kepada para murid yang diutus
untuk meneruskan ajaran-Nya. Yesus mengutus 70 murid, pergi berdua-dua
mendahuklui-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya.
Yesus memberikan
beberapa hal yang perlu diperhatikan para murid ketika melaksanakan tugas
perutusan-Nya.
1. dilarang
membawa pundi-pundi, bekal atau kasut selama perjalanan
2. tidak memberi
salam kepada siapapun selama perjalanan
3. memberi salan
ketika akan memasuki rumah
4. meninggalkan
rumay yang tidak menyambut salam mereka.
Nasihat itu tentu mengandung makna yang dalam
dalam ajaran Yesus. Tentu Yesus tidak bermaksud agar para murid menjadi orang
yang cuek, sombong, tak peduli. Nasihat itu memberikan pesan bahwa percaya dan
mengikuti Yesus (melaksanakan ajaran-Nya) hatus utuh. Mempercayakan hidup pada
Yesus merupakan dasar iman kita akan Allah. Dengan sepenuh hati melakukan
kehendak-Nya, tidak ragu-ragu, tidak toleh kiri-kanan, untuk mencapai
kemuliaan-Nya. Kita harus fakus dalam melaksanakan amanah Yesus.
Tentu disadari, dalam perjalanan hidup kita akan
menemukan berbagai hal, seperti kritikan, celaan, tidak adanya penghargaan,
bahkan penolakan. Tetapi tidak boleh berhenti. Tetap percaya dan fokus kepada
Allah agar apa yang sedang kita kerjakan tidak sia-sia dan sungguh berkenan
kepada Allah.
Amin.