Jika
ada orang yang menginginkan agar jenazahnya diperabukan, dapat mengikuti
upacara berikut ini. Setibanya di krematorium, peti jenazah langsung diletakkan
pada tempat yang telah disediakan. Seturut dengan iman Katolik, abu jenazah
tidak ditaburkan ke laut, dan tidak diperkenankan memisah-misahkan abu kremasi
itu ke beberapa wadah., tetapi diberikan pada suatu tempat tertentu.
Gereja
menganjurkan dengan sangat, agar kebiasaan saleh untuk mengebumikan jenazah
dipertahankan; namun Gereja tidak melarang kremasi, kecuali cara itu dipilih
demi alasan-alasan yang bertentangan dengan ajaran kristiani” (Kan. 1176$3).
Dalam
Order of Christian Funerals bagian Appendiks II No. 417 yang diterbitkan pada
tahun 1997, diberikan catatan bagaimana kita mesti memperlakukan abu kremasi
[sebenarnya partikel-partikel tulang]. Dua praktek yang dilarang adalah
penaburan / pelarungan abu kremasi ke laut / sungai, entah dari udara atau dari
pantai, dan penyimpanan abu kremasi di rumah sanak kerabat atau sahabat.
Sesuai
yang dikatakan dalam Ordo Exsequiarum (Tata Cara Pemakaman Katolik) yang
diterbitkan Kongregasi Ibadat pada 22 Januari 1966. Ordo Exsequiarum memberikan
3 (tiga) kemungkinan tentang bagaimana memperlakukan abu kremasi itu.
1. Abu
kremasi itu bisa disimpan dalam guci kecil, bisa dikubur di pemakaman seperti
jenazah biasa. Gereja sangat menghargai kebiasaan saleh pemakaman ini (OE 417).
2. Abu
kremasi dalam guci diistirahatkan di kolumbarium. Kolumbarium adalah rumah abu
tempat menyimpan abu kremasi, biasa berbentuk kotak-kotak seperti
apartemen-apartemen kecil (OE 417).
3. Abu
kremasi bisa juga dikuburkan “di dasar laut” (OE 406, #4). Biasa guci berisi
abu kremasi itu dibenamkan “di dasar laut”, artinya guci itu diturunkan ke
dasar laut dan ditinggalkan di sana.
Gereja
tidak memberikan preferensi tentang cara mana dari ketiga kemungkinan itu yang
paling dianjurkan. Karena itu, pemilihan cara diserahkan kepada keluarga yang
bersangkutan.
A. RITUS PEMBUKA
Lagu
Pembuka
Marilah kita mengawali doa kremasi ini dengan menyanyikan lagu dari buku
Puji Syukur.
PS 710 : Bapa
di Surga
Salam
P: Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
U: Amin.
P: Semoga Allah
yang telah membangkitkan Yesus Kristus, PuteraNya dari alam maut, melimpahkan
penghiburan dan kekuatan iman kepada kita sekalian.
U: Sekarang dan selama-lamanya.
Pengantar
P: Bapak-ibu
dan saudara-saudari yang terkasih dalam Tuhan. Sebelum berpisah dengan Saudara /
Saudari kita ............. (sebutkan namanya)
marilah kita mengucapkan selamat jalan kepadanya. Dengan doa-doa, kita hendak
menghantar dan menyerahkan saudara kita ini, pulang ke rumah Bapa. Semua doa
dan salam kita ini melambangkan cinta kepada saudara kita ini. Dan agar iman
kita pun diteguhkan, seraya berharap bahwa kelak kita akan disatukan oleh Allah
sendiri dalam Kerajaan Surga. Di sanalah Kristus akan mengumpulkan orang-orang
pilihan-Nya untuk menikmati perjamua abadi di surga.
Doa
Pembuka
P: Marilah
berdoa. (Hening sejenak)
Allah yang Maha Kuasa dan Maha rahim, kehidupan dan
kematian kami berada di dalam tanganMu. Engkau telah memanggil ……… (sebutkan namanya) dari kehidupan di dunia ini
untuk menghadap hadirat-Mu. Kami bersedih atas meninggalnya saudara / saudari kami
ini. Kami menyerahkan jenazahnya untuk diperabukan. Namun, kami tetap percaya
bahwa Kristus yang telah mengalahkan kematian melalui sengsara dan wafat-Nya
akan menganugerahkan pula kebangkitan dan kehidupan kekal bagi saudara kami
ini. Maka, kasihanilah dia ya Tuhan, kasihanilah dia dan terimalah dia dalam
pelukan cintaMu. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami.
U: Amin.
B. IBADAT SABDA
Lagu
Pengantar Bacaan
Marilah kita menyiapkan hati untuk mendengarkan sabda Tuhan dengan
menyanyikan lagu pengantar bacaan dari buku Puji Syukur.
PS 337 : Yesus,
Lihat Umat-Mu
Bacaan
P: Tuhan
beserta kita
U: Sekarang dan
selama-lamanya
P: Inilah Injil
Suci Yesus Kristus menurut Santo Yohanes
U: Dimuliakanlah
Tuhan
P: Roti
Hidup (Yoh. 6:37-40)
Pada waktu itu, Yesus bersabda, “Semua yang diberikan
Bapa kepada-Ku akan datang KepadaKu, barang siapa datang kepada-Ku, ia tidak
akan Kubuang. Sebab Aku telah turun dari surga bukan untuk melakukan
kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku. Dan
Inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah
diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada
akhir zaman. Sebab inilah kehendak bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang
melihat anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya
Aku membangkitkannya pada akhir zaman.”
P: Demikianlah
Sabda Tuhan
U: Terpujilah
Kristus
Homili
Renungan berikut merupakan salah satu contoh
yang dapat disampaikan pada saat pelaksanaan ibadat kremasi. Sifatnya tidak
mengikat. Jika diberikan renungan yang lain dipersilakan kepada masing-masing
pemimpin ibadat kremasi.
Sebuah
ikatan kasih yang kekal.
Yesus
menjanjikan keselamatan kepada semua yang percaya kepada-Nya. “Semua yang
diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan siapa saja yang datang
kepada-Ku tidak akan Kubuang” (Yoh. 6:37). Bahkan, kepada penjahat yang
bertobat Dia menjanjikan Firdaus, “Hari ini juga engkau akan bersama-sama
dengan Aku di Firdaus” (Luk. 23:43). Di salib, sabda kerahiman sekaligus
jaminan pengharapan ini diucapkan Yesus. Menanggapi permohonan yang disampaikan
orang di salib di sebelah-Nya, Yesus melampaui pertanyaan mengenai salah dan
benar, hukuman dan ganjaran.
Pernyataan
Yessus menunjukkan bahwa keselamatan kita lebih besar dari sekedar urusan dosa
dan hukuman, kebaikan dan hadiah. Keselamatan kita tidak sesederhana konsep
“saya hidup suci maka saya selamat, saya berdosa maka tidak selamat”. Kalau
demikian halnya, tidak ada manusia yang selamat karena kita semua berdosa.
Keselamatan kita sesungguhnya adalah perwujudan belas kasih Allah. Inilah yang
meneguhkan kita dan memberi harapan yang menggembirakan.
Pernyataan
Yesus menghadirkan wajah kerahiman Allah yang tidak pernah lelah merangkul
semua ciptaan dalam kemuliaan-Nya. Iman ini mendorong kita untuk mempercayakan
pula saudara-saudari kita yang akan kita doakan pada hari ini kepada kerahiman
Allah. Kita menyakini bahwa sebagai anggota dari satu Tubuh yang sama, yaitu
Tubuh Kristus, kita yang masih berziarah di dunia, dan mereka yang sudah beralih
kepada keabadian akan menikmati kemuliaan bersama Allah Maha Belas Kasih.
Yohanes
dalam Kitab Wahyu, memiliki sebuah penglihatan tentang para kudus di surga
seperti ini: “Kemudian dari pada itu aku melihat suatu kumpulan besar orang
banyak yang tidak terhitung jumlahnya; mereka terdiri dari segala bangsa dan
suku, kaum dan bahasa. Mereka berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak
Domba, memakai jubah putih, dan memegang daun-daun palem di tangan mereka.
Mereka berseru dengan suara nyaring: “Keselamatan bagi Allah kami yang duduk di
atas takhta dan bagi Anak Domba” (Why 7:9-10). Kita mengenang para kudus yang
sudah mulia di surga sambil merindukan kasih dan kerahiman Tuhan Allah bagi
kita.
St.
Theresia dari Avila pernah merenungkan ikatan kasih yang kekal ini dengan
membayangkan tentang kematiannya. Maka terinspirasi oleh perkataan rasul
Yohanes dalam suratnya yang pertama (1Yoh 3:2), Theresia dari Avila berkata:
“Aku ingin melihat Allah dan untuk melihat-Nya aku harus mati”. Theresia dari
Avila benar. Kita dapat melihat Allah dengan mata kita sendiri kalau kita
meninggal dunia. Kita meninggalkan dunia ini dan berjalan menuju kepada, atau
kita datang kepada Tuhan sendiri. Sebagai umat beriman kita percaya bahwa
karena sakramen pembaptisan, sebagai saat pertama kita dikuduskan di dalam
Gereja, kita juga menjadi milik Allah Bapa selama-lamanya. Kita adalah
anak-anak-Nya dan Ia berkuasa untuk menyelamatkan kita semua.
Apa yang
Tuhan Allah lakukan bagi kita?
Dialah yang
berkuasa untuk memberikan diri kita kepada Yesus, Putra-Nya supaya
diselamatkan. Kita percaya bahwa keselamatan hanya dalam nama Yesus! Yesus
berkata: “Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan
barangsiapa datang kepada-Ku tidak akan Kubuang” (Yoh 6: 37). Yesus Kristus
menunjukkan wajah kerahiman Allah Bapa kepada kita maka dengan tegas Ia
mengatakan tidak akan membuang seorang pun yang diberikan Bapa dan datang
kepada-Nya. Ini adalah belas kasih Tuhan, kerahiman Tuhan sendiri. Yesus
Kristus taat untuk melakukan kehendak Allah Bapa yakni menerima dan
menyelamatkan semua orang.
Kehendak
Tuhan Allah Bapa bagi Yesus adalah supaya dari semua orang yang diberikan Bapa
kepada-Nya jangan ada yang hilang. Ia membangkitkan mereka semua pada akhir
zaman. Dengan demikian setiap orang yang melihat Yesus selaku Anak dan yang
percaya kepada-Nya memiliki hidup kekal dan mengalami kebangkitan pada akhir
zaman.
Bacaan
Injil hari ini membantu kita untuk bertumbuh dalam kasih dan kerahiman Tuhan.
Kita semua dapat diselamatkan oleh kasih dan kerahiman Tuhan dalam diri Yesus
Kristus. St. Yohanes Paulus II dalam Dives in Misericordiae menulis: “Kita
percaya kepada kasih berarti percaya pada belas kasih Allah sebab belas kasih
adalah sebuah dimensi yang mutlak harus ada.” (DM,7).
Saya
mengakhiri homili ini dengan mengutip perkataan C.S Lewis berikut ini: “Alam
akan berlalu dengan cepat; kita akan melampauinya. Bahkan jika semua matahari
dan kabut telah hilang, setiap dari kita akan tetap hidup”. Karena kasih Yesus
Kristus, kita semua akan tetap hidup selama-lamanya.
Doa
Tuhan Yesus
terima kasih kami panjatkan kepada-Mu karena Engkau menerima kami apa adanya
dan menganugerahkan penebusan berlimpah kepada kami. Semoga kami taat
kepada-Mu, berani datang kepada-Mu untuk merasakan belas kasih Bapa di dalam
diri-Mu. Semoga Engkau memberikan kehidupan kekal kepada semua sanak saudara,
kerabat dan sahabat kenalan yang sudah menghadap Engkau.
Bapa yang
penuh kasih, semoga kerahiman-Mu membebaskan aku dari kegelapan dosa dan menghantar
aku kepada hidup kekal. Semoga jiwa-jiwa orang beriman beristirahat dalam
damai-Mu. Amin.
Syahadat
P: Saudara-saudari
yang terkasih dalam Yesus Kristus. Sebagai tanggapan iman kita kepada Yesus
Kristus yang telah kita dengarkan dan renungkan bersama melalui sabda-Nya,
marilah kita bersama-sama mengungkapkan syahadat singkat.
P/U: Aku
percaya akan Allah, Bapa yang Mahakuasa, pencipta langit dan bumi.
Dan akan Yesus Kristus, PuteraNya yang tunggal, Tuhan
kita, yang dikandung dari Roh Kudus,
dilahirkan oleh perawan Maria;
Yang menderita sengsara dalam pemerintahan Pontius
Pilatus, disalibkan, wafat dan dimakamkan; yang turun ketempat penantian, pada
hari ketiga bangkit dari antara orang mati; yang naik ke surga, duduk di sebelah
kanan Allah Bapa yang Mahakuasa; dari situ Ia akan datang mengadili orang hidup
dan mati.
Aku percaya akan Roh Kudus, Gereja Katolik yang Kudus,
Persekutuan para Kudus, pengampunan dosa,
kebangkitan badan, kehidupan kekal.
U: Amin
Upacara
Perpisahan
Pemimpin ibadat dapat memerciki peti jenazah dengan air suci.
P: Ketika dibaptis kita disatukan dengan Kristus
dan turut mati bersama dengan Dia. Saudara kita ……… (sebutkan
namanya) yang kita kasihi ini sekarang mati bersama dengan Kristus.
Semoga ia hidup pula dalam keadaan baru seperti Kristus.
U: Amin
Bila dianggap perlu, pemimpin ibadat dapat mendupai peti jenazah.
P: Semoga doa-doa kita mengiringi saudara kita
ini dalam perjalanannya menuju rumah Bapa.
U: Amin
Sesuai dengan kebiasaan setempat, pemimpin ibadat dapat menaburkan bunga
di atas peti jenazah.
P: Semoga kuntum hidup ilahi yang telah
ditanamkan dalam diri Saudara / Saudari kita ……….… (sebutkan
namanya) ini, akan mekar bagaikan bunga yang semerbak harum mewangi.
Kemudian para hadirin dapat dipersilahkan untuk menaburkan bunga di atas
peti jenazah. Sangat baik kalau diiringi dengan lagu-lagu yang sesuai atau
didoakan Salam Maria berulang-ulang atau doa-doa yang sudah dihafal oleh umat.
Akhirnya, pemimpin ibadat membuat Tanda Salib di atas jenazah.
P: Saudara
terkasih, masuklah dalam kehidupan abadi dengan membawa tanda kemenangan
Kristus: Demi nama (+) Bapa dan Putera dan Roh Kudus
U: Amin.
Doa
Umat
P: Saudara-saudari
sekalian yang terkasih, marilah kita berdoa kepada Allah, Bapa yang maharahim,
bagi saudara kita …… (sebutkan namanya) yang
kita kasihi ini, yang telah meninggal dalam persatuan dengan Tuhan. Semoga
dosa-dosanya diampuni.
Hening
sejenak - Marilah kita memohon.
U: Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
L: Semoga amal baktinya di dunia ini diterima
dengan baik.
Hening
sejenak - Marilah kita memohon.
U: Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
L: Semoga ia menikmati kehidupan kekal dalam
kemuliaan Allah Bapa.
Hening
sejenak - Marilah kita memohon.
U: Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
L: Marilah kita berdoa pula bagi semua orang
yang berkabung atas kematian saudara kita …………... (sebutkan
namanya) ini. Semoga kesepian mereka dipenuhi dengan cinta kasih
Allah.
Hening
sejenak - Marilah kita memohon.
U: Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
L: Semoga mereka dihibur dalam kesusahan mereka.
Dan semoga iman dan harapan mereka diperteguh.
Hening
sejenak - Marilah kita memohon.
U: Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
L: Semoga hati kita tidak tenggelam dalam
urusan-urusan duniawi, tetapi selalu terbuka bagi segala rencana dan kehendak
Tuhan.
Hening
sejenak - Marilah kita memohon.
U: Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
Kemudian dapat disambung dengan doa-doa spontan dari umat atau keluarga.
P: Allah yang kekal dan kuasa, Engkaulah Tuhan
bagi orang hidup dan juga Tuhan bagi orang-orang mati. Kami mohon belas
kasihanMu bagi saudara kami ……… (sebutkan namanya)
yang sudah mendahului kami dalam imannya. Ampunilah segala dosanya, agar ia
bergembira atas diri-Mu dan tak henti-hentinya memuji dan memuliakan Engkau.
Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami.
U: Amin.
Bapa
Kami
P: Marilah kita
satukan semua doa permohonan dan kerinduan hati kita, dalam doa yang diajarkan oleh
Kristus sendiri:
P/U: Bapa kami
yang ada di surga,
dimuliakanlah nama-Mu,
datanglah kerajaan-Mu,
jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam
surga.
Berilah kami rezeki pada hari ini,
dan ampunilah kesalahan kami,
seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami;
dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan,
tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
P: Ya Bapa,
bebaskanlah kami dari segala yang jahat dan berilah kami damaiMu. Kasihanilah
dan bantulah kami, supaya selalu bersih dari noda dosa dan terhindar dari
segala gangguan, sehingga kami dapat hidup dengan tenteram, sambil mengharapkan
kedatangan Penyelamat kami, Yesus Kristus.
U: Sebab
Engkaulah Raja yang mulia dan berkuasa untuk selama-lamanya.
Lagu
Tanggapan
Marilah kita menanggapi ibadat sabda ini dengan menyanyikan lagu dari
buku Puji Syukur.
PS 715 :
Jikalau Gandum
Sambutan-sambutan
Dipersilahkan disampaikan apabila ada sambutan dari perwakilan keluarga,
rukun tetangga, lingkungan atau gereja.
C. RITUS PENUTUP
Doa
Penutup
P: Allah Bapa
kami, sekarang kami percayakan Saudara / Saudari kami ........ (sebutkan namanya) ini dalam kerahiman-Mu. Kami
percaya bahwa semua yang telah meninggal dalam Kristus akan hidup pula bersama
Kristus. Terimalah dia dalam Kerajaan-Mu. Dan, bantulah kami yang masih
berziarah di bumi ini agar saling membantu dalam menghadapi segala tantangan
hidup. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
U: Amin.
Berkat dan Pengutusan
P: Semoga Tuhan
beserta kita
U: Sekarang dan
selama-lamanya.
P: Berilah dia
istirahat kekal.
U: Dan sinarilah
dia dengan cahaya abadi.
P: Semoga semua
orang yang telah meninggal bersitirahat dalam damai Tuhan.
U: Amin.
P: Dan semoga
kita semua, senantiasa diberkati oleh Allah Yang Maha Kuasa: (+) Bapa, dan
Putera, Dan Roh Kudus.
U: Amin.
P: Saudara
sekalian, rangkaian upacara untuk kremasi saudara kita ini sudah selesai.
U: Syukur kepada
Allah.
Lagu
Penutup
Sebelum para hadirin meninggalkan ruangan, marilah kita mengakhiri
ibadat doa arwah ini dengan menyanyikan lagu dari buku Puji Syukur.
PS 713 :
Akulah Kebangkitan dan Hidup
Setelah
selesai dilakukan kremasi, maka Abu Kremasi dapat diperlakukan: (1) dilarung, (2)
disemayamkan di kolumbarium atau (3) dimakamkan. Pemilihan cara diserahkan
kepada keluarga yang bersangkutan.
1. PELARUNGAN
ABU KREMASI
Hasil
proses kremasi yang berupa tulang lalu ditumbuk menjadi abu dan dimasukkan ke
dalam guci untuk dirawat atau kantong plastik yang dicampur bunga untuk
dilarungkan ke laut. Keluarga membawa guci abu kremasi yang telah diberi bunga
dan dibawa ke tengah laut menggunakan perahu. Jarak dari tepi pantai ke tengah
laut sekitar 1,5 km. Di tengah laut perahu akan berputar melingkar sebanyak
tiga kali putaran dimana keluarga akan melarungkan abu hasil kremasi ke laut.
P: Marilah kita
berdoa. (Hening sejenak)
Allah maha
pengasih, kami bersyukur kepada-Mu karena Engkau menjamin hidup kami yang fana
dengan hidup kekal bersama-Mu. Semua orang yang percaya kepada-Mu beroleh
istirahat abadi di surga. Kami mohon berkatilah abu kremasi ini yang akan
dilarungkan, Kau bangkitkan untuk hidup kekal. Demi Kristus, Tuhan dan
Pengantara kami.
U: Amin.
Guci
Abu Kremasi diperciki air suci.
P: Kristus telah bangkit dari kematian. Maut
sudah dikalahkan. Semoga berkat jasa Yesus Kristus, ia memperoleh kebangkitan
badan dan kehidupan kekal. Karena Kristus Tuhan Kami.
U: Amin.
Guci Abu Kremasi dibenamkan ke dalam laut.
P: Semoga engkau hidup dalam ketentraman
bersama Allah. Dan semoga kasih Tuhan menghiasi hidupmu.
U: Amin.
Keluarga menaburkan bunga ke laut.
P: Marilah kita berdoa. (Hening sejenak)Tuhan Allah kami, kami bersyukur kepada-Mu karena Engkau menganugerahi hidup abadi kepada Saudara / Saudari ini ……. (sebutkan namanya). Semoga bunga kami taburkan
senantiasa mengingatkan kami akan cinta kasih penebusan-Mu yang Kautunjukkan
kepada kami dalam diri Putra-Mu. Yesus Kristus, Tuhan kami, yang hidup dan
berkuasa bersama Dikau dan Roh Kudus, kini dan sepanjang masa.
U: Amin.
P: Semoga Tuhan beserta kita.
U: Sekarang dan selama-lamanya.
P: Semoga hidup kita dilimpahi berkat Allah
yang mahakuasa: (+) Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U: Amin.
P: Dengan demikian doa pelarungan abu kremasi
Bapak / Ibu / Saudara / Saudari ……. (sebutkan
namanya) sudah selesai.
U: Syukur kepada Allah.
2. PERSEMAYAMAN
ABU KREMASI DI KOLUMBARIUM
Hasil
proses kremasi yang berupa tulang lalu ditumbuk menjadi abu dan dimasukkan ke
dalam guci untuk disemayamkan di dalam rumah abu / kolumbarium.
P: Marilah kita berdoa. (Hening sejenak)
Allah maha pengasih, kami bersyukur kepada-Mu
karena Engkau menjamin hidup kami yang fana dengan hidup kekal bersama-Mu.
Semua orang yang percaya kepada-Mu beroleh istirahat abadi di surga. Kami mohon
berkatilah abu kremasi ini yang akan dilarungkan, Kau bangkitkan untuk hidup
kekal. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami.
U
: Amin.
Guci
Abu Kremasi diperciki air suci.
P : Kristus telah bangkit dari kematian. Maut
sudah dikalahkan. Semoga berkat jasa Yesus Kristus, ia memperoleh kebangkitan
badan dan kehidupan kekal. Karena Kristus Tuhan Kami.
U
: Amin.
Guci Abu Kremasi disemayamkan ke dalam ruang penyimpanan abu.
P : Semoga engkau hidup dalam ketentraman
bersama Allah. Dan semoga kasih Tuhan menghiasi hidupmu.
U
: Amin.
Keluarga
menyalakan lilin.
P : Marilah kita berdoa. (Hening sejenak)
Tuhan Allah kami, kami
bersyukur kepada-Mu karena Engkau menganugerahi hidup abadi kepada Saudara /
Saudari ini ……. (sebutkan namanya).
Semoga lilin yang kami nyalakan senantiasa dapat menerangi saudara / saudari
kami jalan menuju ke rumah Bapa di surga melalui perantaraan Putra-Mu Yesus
Kristus, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dan Roh Kudus, kini
dan sepanjang masa.
U
: Amin.
P : Semoga Tuhan beserta kita.
U
: Sekarang dan selama-lamanya.
P : Semoga hidup kita dilimpahi berkat Allah
yang mahakuasa: (+) Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Dengan
demikian doa persemayaman abu kremasi Bapak / Ibu / Saudara / Saudari ……. (sebutkan namanya) sudah selesai.
U : Syukur kepada
Allah.
3. PEMAKAMAN
ABU KREMASI
Hasil
proses kremasi yang berupa tulang lalu ditumbuk menjadi abu dan dimasukkan ke
dalam guci yang telah diberi bunga untuk dimakankan. Apabila abu kremasi
dimakamkan, maka pada saat Pemberkatan Jenazah dilakukan Pemberkatan Tanah.
P Marilah kita
berdoa. (Hening sejenak)
Allah maha pengasih, kami bersyukur kepada-Mu karena
Engkau menjamin hidup kami yang fana dengan hidup kekal bersama-Mu. Semua orang
yang percaya kepada-Mu beroleh istirahat abadi di surga. Kami mohon berkatilah
makam ini agar abu kremasi saudara yang kami baringkan di dalamnya, Kau
bangkitkan untuk hidup kekal. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami.
U: Amin.
Kubur
direciki, lalu Guci Abu Kremasi diturunkan ke dalam liang kubur.
P : Kristus
telah bangkit dari kematian. Maut sudah dikalahkan. Semoga berkat jasa Yesus
Kristus, ia memperoleh kebangkitan badan dan kehidupan kekal. Karena Kristus
Tuhan Kami.
U : Amin.
Guci
Abu Kremasi direciki.
P: Semoga
engkau hidup dalam ketentraman bersama Allah. Dan semoga kasih Tuhan menghiasi
hidupmu.
Pemimpin ibadat menaburkan sedikit bunga ke
dalam liang kubur.
P : Manusia
diciptakan dari tanah dan akan kembali ke tanah. Semoga karena kebangkitan
Kristus, saudara kita ini memperoleh kebangkitan mulia.
Pemimpin ibadat menaburkan sedikit tanah
yang telah diberkati ke dalam kubur.
P : Dari makam
yang gelap terbit terang cahaya-Mu. Semoga ia Kaubangkitkan untuk hidup abadi.
Keluarga menaburkan bunga di liang kubur,
setelah selesai kubur ditimbun dengan tanah.
Penanaman Salib
Jika ada salib yang akan ditanam.
P : Marilah kita
berdoa. (Hening sejenak)
Tuhan Allah kami, kami bersyukur kepada-Mu karena
Engkau menganugerahi hidup abadi kepada Saudara / Saudari ini ……. (sebutkan namanya). Semoga salib yang kami
tanamkan senantiasa mengingatkan kami akan cinta kasih penebusan-Mu yang
Kautunjukkan kepada kami dalam diri Putra-Mu. Yesus Kristus, Tuhan kami, yang
hidup dan berkuasa bersama Dikau dan Roh Kudus, kini dan sepanjang masa.
U : Amin.
Salib ditanamkan jika ada salib yang akan
ditanamkan.
P : Saudara /
Saudari …….. (sebutkan namanya)
kenakanlah tanda kemenangan Kristus memasuki gerbang hidup abadi: Dalam nama
(+) Bapa, dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
Penutup
P : Semoga Tuhan
beserta kita.
U : Sekarang dan
selama-lamanya.
P : Semoga hidup
kita dilimpahi berkat Allah yang mahakuasa: (+) Dalam nama Bapa dan Putra dan
Roh Kudus.
U : Amin.
P : Dengan
demikian doa pemakaman abu kremasi Bapak / Ibu / Saudara / Saudari ……. (sebutkan namanya) sudah selesai.
U : Syukur kepada
Allah.
Daftar Pustaka
· Ernest
& Sri Maryatno, Kumpulan Ibadat Lingkungan 1 – Edisi Revisi,
Penerbit Kanisius, Yogyakarta, 2018.
· Komisi
Liturgi Keuskupan Agung Semarang, Tata Laksana Melepas Jenasah, Penerbit
Kanisius, Yogyakarta, 2007.
· Komisi
Liturgi Konferensi Waligereja Indonesia, Puji Syukur, Buku Doa dan Nyanyian
Gerejawi, Penerbit OBOR, Jakarta, 2015.
· Komisi
Liturgi Konferensi Waligereja Indonesia, Upacara Pemakaman, Buku Pemimpin
Upacara, Penerbit OBOR, Jakarta, Desember 2012.
· Thomas
Aquino HHK., dkk., Fr., Kebaktian Arwah, Penerbit OBOR, Jakarta, Juli
2018.
· Yustinus
Rumanto, SJ., "ANEKA IBADAT KRISTIANI", Penerbit Kanisius, Yogyakarta,
2013.