Memang jadi
Pastor itu tidak mudah dan tidak bisa sembaranan. Salah menempatkan diri reaksi umat menjadi sangat negatif. Tuntun umat tehadap pastornya memang beraneka ragam dan sering kali nyleneh. Nah coba perhatikan komentar umat terhadap pastornya....
Kalau pastornya muda, dibilang
masih blo'on.
Kalau pastornya tua, kenapa tidak pensiun saja.
Kalau
khotbah terlalu panjang, dibilang menjengkelkan.
Kalau
khotbahnya cepat, "Kok, kayak kereta ekspres".
Kalau mulai
misa tepat waktu, katanya kaku.
Kalau
terlambat, "Idiih, pastornya malas".
Kalau di
kamar pengakuan menasehati, katanya banyak omong.
Kalau
sebaliknya, dibilang tidak tanggap.
Kalau
mengikuti pendapat umat, dibilang tidak punya pendirian.
Kalau
mengikuti pendapat sendiri, dicap diktator.
Kalau
keuangan paroki mepet, katanya pastor tak pintar usaha.
Kalau
ngomongin soal uang, dibilang mata duitan.
Kalau
mengadakan misa lingkungan, katanya tak pernah kunjungan keluarga.
Kalau
mengunjungi keluarga, "Kapan sih pastornya misa lingkungan?"
Kalau pastor
tak ada di pastoran, dicap tukang ngeluyur.
Tapi kalau
selalu ada, dibilang pastor kurang pergaulan.
Kalau
memperhatikan anak-anak, dibilang "Masa kecil kurang bahagia".
Kalau
memperhatikan Mudika, giliran orang tua ngegosip.
Kalau nonton
TV, dibilang enak-enakan.
Kalau tidak,
dibilang enggak mengikuti zaman.
TAPI, KALAU
PASTORNYA MATI, SIAPA YANG MAU GANTI?
No comments:
Post a Comment