TETAPI KUMPULKANLAH BAGIMU HARTA DI SORGA
RENUNGAN HARIAN, JUMAT 20 JUNI 2025
2
Kor 11:18,21b-30; mat 6:19-23
TETAPI KUMPULKANLAH BAGIMU HARTA DI SORGA
Renungan Singkat
Apakah yang paling berharga bagi hidupmu? Pertanyaan ini menjadi relevan
jika kita kaitkan dengan bacaan Injil hari ini. Jika seseorang memiliki sesuatu
yang dianggap paling berharga, pasti hal itulah yang akan diperjuangkan agar hal
tersebut dapat dimilikinya. Hal yang berharga itu bisa berwujud uang, jabatan,
kekuasaan, harta kekayaan, keluarga, dan lain-lain. Apapun akan dilakukan,
berbagai cara bahkan banyak hal akan korbankan demi meraih apa yang
diinginkannya.
Hari ini Yesus mengingatkan ada satu hal yang paling utama, paling berharga
yang harus diperjuangkan dalam hidup manusia. Berhadapan dengan harta atau
kekayaan, Yesus mengajak untuk mmurnikan diri sendiri dalam upaya mencapa
Kerajaan Allah. Yesus berkata: “Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu
berada” (6:21) Ketika harta itu dianggap yang berharga maka seluruh perhatian,
seluruh jiwa, hati dan kekuataan akan diarahkan untuk memperolehnya. Yesus
mengingatkan tentang harta yang harus kita perjuangkan yatu harta surgawi bukan
harta duniawi. Itu bukan
tentang kekuasaan, bukan tentang kekayaan, jabatan atau gengsi, melainkan
tentang hidup,.
”...kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di
sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta
mencurinya.” Harta duniawi
bisa rusak dan hilang, sedangkan harta surgawi itu kekal. Yesus mengajak untuk
mengumpulkan harta surgawi yang berarti hidup sesuai dengan kehendak Allah,
berbuat baik kepada sesama dan membangun hubungan yangkuat dengan Allah. Harta
ini kekal dan tidak bisa hilang.
Yesus
tidak hanya berbicara tetntang hati, tetapi juga berbicara tentang mata. “Mata adalah
pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu; jika matamu jahat,
gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa
gelapnya kegelapan itu.” (Mat.6:22-23) Mata adalah jendela jiwa dan
tubuh. Apa yang dilihat menentukan cara berpikir kita dan apa yang kita pikiran
akan dipahami dalam kata dan tindakan. Jika kita salah melihat hal-hal
baik, maka hati kita akan cenderung mengingnkan hal-hal yang salah, yang
negatif. Akibatnya yang akan diperoleh adalah kehancuran, apakah diri sendiri
atau keluarga yang akan hancur. Kita dapat melihat berapa orang harus masuk
penjara atau mengalami kematian akibat perjudian, narkoba, korupsi,mencuri dan
lain sebagainya. Sikap sombong, angkuh, rakus, serakah, iri hati telah membutakan mata kita untuk
melihat dan mencari yang benar, yang abadi.
Maka, mari kita renungkan, apakah yang
paling kita cari dalam perjalanan hidup kita? Kita sering buta terhadap harta
karun sejati dalam hidup, yang adalah cinta kasih Allah sendiri dan cinta
kepada sesama kita. Sering kali kita terjebak untuk membiarkan cinta duniawi
menguasai hidup kita an menggelapkan pikiran kita.
Mari kita menghadap Yesus Sang Guru
teladan kita dalam hidup. Ia adalah yang hidup dan terang sejati, yang
menerangi kita dalam kebenaran. Tidak ada yang lain yang mampu memberikan
jaminan hidup abadi kepada kita, kecuali Yesus Tuhan kita.
Mari kita jaga mata dan hati kita agar
tetap setia pada terang Kristus sehingga silauan harta duniawi tidak terlalu
menyilaukan kita.
Mari kita juga membangun rumah surgawi
ketika kita membangun rumah duniawi. Ketika kita beruaha untuk mencari dan
merawat harta duniawi, kita juga mencari dan merawat harta sugrgawi.
Kita biarkan hidup kita berada dalam tangan
Kristus agar Ia menuntun kita menemukan apa yang benar-benar kita perlukan di
dalam hidup kita untuk memperoleh kehidupan abadi.
Marilah Berdoa
Tuhan
Yesus Kristus, Engkaulah yang paling berharga di hati kami. Ajarilah kami untuk
berani mengumpulkan harta di surga agar kami layak dan boleh mendiami
kerajaan-Mu bersama para kudus-Mu.
Peganlah
tangan kami dan tuntunlah kami berjalan dalam terang-Mu, sehingga kami tidak
terjebak dalam arus duniawi.
Semoga
mata dan pikiran kami dan seluruh diri kami hanya memancarkan roh yang berumber
dari-Mu.
Terpujilah
Engkau kini dan sepanjang segala masa. Amin.
Comments