Pada saat si sakit dalam keadaan
sakratulmaut, hadirin berhimpun di sekeliling pembaringannya. Pemimpin ibadat
membisikkan "Yesus, Yesus, Yesus" pada
telinga si sakit.
Kemudian dengan suara lembut pemimpin
ibadat mengucapkan beberapa atau semua seruan-seruan pendek di bawah ini; kalau
mau setiap seruan dapat diulangi tiga kali.
P: Tuhan, Allahku, kepada-Mu kuarahkan hatiku.
Tuhan, siapakah dapat memisahkan aku dari cinta-Mu?
Tuhan, benteng hidupku, siapakah akan kugentari?
Tuhan, ampunilah kesalahan kami seperti kami pun
mengampuni yang bersalah kepada kami.
Tuhan, ke dalam tangan-Mu kuserahkan hidupku.
Sekarang, ya Tuhan, perkenakanlah hamba-Mu berpulang
dalam damai.
Tuhan Yesus Kristus, terimalah aku.
Tuhan Yesus Kristus, datanglah.
Maria, bunda rahmat, lindungilah aku di saat ajal.
Santo Yusuf, doakanlah aku.
Santa Maria dan Santo Yusuf,
bukakan bagiku pangkuan kerahiman Tuhan.
Yesus, Maria, dan Yusuf,
tabahkanlah hatiku menghadapi ajal ini.
Yesus, Maria, dan Yusuf,
temanilah aku dalam sakratulmaut ini.
Yesus, Maria, dan Yusuf,
biarlah aku tidur dan beristirahat dalam ketentraman.
U: Tak seorang pun hidup bagi diri sendiri, - tak seorangpun mati
bagi diri sendiri. - Kita hidup dan mati bagi Allah, - sebab kita ini milik
Allah.
Seruan-seruan di atas dapat
diulang-ulang seperlunya.
Dapat juga diucapkan seruan berikut:
Hai
jiwa kristen, bertolaklah dari dunia ini dalam nama Allah, Bapa yang mahakuasa,
yang menciptakan dikau; bertolaklah dalam nama Yesus Kristus, Putra Allah yang
hidup, yang menderita sengsara bagimu; berangkatlah "bersama" dalam
nama Roh Kudus, yang dicurahkan ke salam dirimu. Semoga pada hari ini Saudara
ditempatkan di dalam ketenteraman, dan tinggal bersama Allah di kota Sion yang
suci, bersama Santa Perawan Maria, bunda Allah, dan bersama Santo Yusuf, suami
Santa Perawan Maria yang termasyhur. Semoga engkau berbahagia bersama para
malaikat dan malaikat agung, para bapa bangsa dan nabi-nabi, para rasul dan
pengarang Injil. Semoga engkau berbahagia bersama para martir dan saksi iman,
para rahib dan pertapa kudus, para perawan dan hamba Allah, dan bersama segenap
orang kudus. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kita, yang hidup dan berkuasa,
kini dan sepanjang masa.
U: Amin.
Saudaraku terkasih, aku mempercayakan saudara kepada
Allahi yang mahakuasa, dan menyerahkan dikau kepada penciptamu. Kembalilah kepada
sang Penciptamu, yang membentukmu dari tanah liat. Pada saat meninggalkan dunia
yang fana ini semoga engkau dijemput Bunda Maria, para malaikat, dan semua
orang kudus. Semoga oleh Kristus yang disalibkan bagimu, engkau dibebaskan dari
siksaan. Kami berdoa agar oleh Kristus yang rela mati bagimu engkau diluputkan
dari kematian. Semoga Kristus, Putera Allah yag hidup, menempatkan engkau di
dalam firdaus-Nya. Kami semua berharap agar Gembala yang sejati itu,
menempatkan engkau ditengah kawanan-Nya. Semoga ia melepaskan engkau dari segala
dosa dan menerima engkau di antara para pilihan-Nya. Semoga engkau diperkenankan
memandang Sang Penebus, dan karenanya menikmati kebahagiaan sepanjang masa.
Amin.
P: Saudara sekalian, kita adalah putra-putri Bapa di surga. Marilah
menghayati kesatuan kita sebagai saudara dengan mengucapkan doa yang diajarkan
Yesus sendiri.
Lalu dapat ditambahkan seruan berikut:
1. Ya Santa Maria, Bunda
Allah yang sangat murah hati, engkaulah penghibur yang penuh kasih bagi orang
yang berdukacita. Sudilah engkau memper- cayakan Saudara … ini kepada Yesus,
Putramu. Semoga kerena perto- longanmu ia tidak merasa takut menghadapi maut;
sebaliknya, bersama engkau ia tabah hati berangkat menuju kediaman abadi.
Karena Kristus, Tuhan kita, yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa.
U: Amin.
2. Santo Yusuf,
pelindung orang yang menghadapi ajal, kami mempercayakan kepadamu Saudara . . .
yang berada dalam sakratulmaut ini. Semoga karena perlindunganmu ia luput dari
jerat setan serta kematian, dan dapat sampai kepada sukacita yang kekal karena
Kristus, Tuhan kita, yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa.
U: Amin.
Sumber :
Puji Syukur nomer 119
No comments:
Post a Comment