Gereja Katolik menempatkan tanggal 1 Januari sebagai Hari
Raya Santa Maria Bunda Allah. Melalu perayaan ini Gereja ingin mengajak semua
kaum beriman untuk memperingati keibuan Ilahi Santa perawan Maria, Bunda Yesus
Kristus, satu minggu setelah Hari Raya Natal. Melalui Santa Maria, Sang Sabda,
Yesus Kristus memperoleh kedagingan manusia. Melalu Maria, Allah yang tidak
kelihatan menjadi kelihatan. Allah yang transenden mejadi iman.
Hari Raya ini merupakan pembaharuan atau
perubahan dari sebelumnya Gereja menyatakan sebagai hari Pesta Yesus disunat.
Paus Paulus VI memutuskan untuk mengubah Pesta Yesus Disunat menjadi HR Maria Bunda Allah untuk meyatakan kembali penekanan Gereja Barat purba terhadap masalah Maria pada akhir oktaf Natal. Perayaan keibuan Ilahi Maria dalam oktaf Natal melengkapi makna bahwa perayaan ini terhubung erat dengan kelahiran Kristus. Paus Paulus VI memberikan alasan untuk perubahan ini:
Dalam revisi penetapan
masa Natal, kita semua harus berbalik dengan satu pikiran untuk memulihkan
perayaan Bunda Allah. Pesta ini telah dimasukkan ke dalam kalender liturgi di
kota Roma pada hari pertama di bulan Januari. Tujuan dari perayaan ini adalah untuk
menghormati peran Maria dalam misteri penyelamatan dan pada saat yang sama
untuk menyanyikan pujian akan martabat unik kepada “Bunda Kudus … melalui siapa
kita telah diberi karunia oleh Pencipta kehidupan”. Perayaan yang sama ini juga
menawarkan kesempatan yang sangat baik untuk memperbaharui adorasi secara sah
yang akan diperlihatkan kepada Pangeran Damai yang baru lahir, karena kita
sekali lagi mendengar kabar gembira dari sukacita besar dan berdoa kepada
Allah, melalui perantaraan Ratu Damai, untuk karunia perdamaian yang tak
ternilai. Karena pertimbangan ini dan fakta bahwa oktaf Natal bertepatan dengan
hari harapan, Tahun Baru, maka kami telah menetapkan hari itu sebagai Hari
Perdamaian Dunia (Paulus VI, Marialis Cultus, 2 Februari 1974, nomer 5).
Demikianlah Paus Paulus VI menyoroti perayaan
hari raya terhadap Maria dan Yesus. Paus juga mencatat koneksi antara Tahun
Baru dengan peran Maria sebagai Ratu Damai. 1 Januari, HR Maria Bunda Allah
juga dipandang sebagai “Hari Perdamaian Dunia.”
Sumber:
http://katolisitas-indonesia.blogspot.com/2012/07/1-januari-hari-raya-bunda-allah.html
No comments:
Post a Comment