Ibadat ini dilaksanakan untuk mendampingi si sakit yang mulai
menghadapi sakratulmaut. Maksudnya agar ia dapat menghadapi kematian dengan
tenang dan tabah, dan mempunyai harapan akan kebangkitan dan hidup kekal di
akhirat. Ibadah ini juga dimaksudkan untuk menabahkan kaum kerabat si sakit.
Ibadat dihadiri oleh keluarga, dan bila mungkin oleh umat setempat. Mengingat
keadaan si sakit, tidak semua doa yang dicantumkan harus dibawakan. Keheningan
dan ketenangan sangat penting. Ibadat dapat dipimpin oleh salah seorang anggota
keluarga atau warga jemaat. Perlengkapan yang diperlukan: salib, lilin, dan air
suci.
Bila tiba-tiba si sakit mengalami
sakratulmaut, langsung diucapkan doa “Mendampingi orang dalam sakratulmaut.
Tanda salib dan salam
Percikan air dengan air suci.
P: Ya Tuhan, bersihkanlah agar kami jadi murni, basuhlah kami agar
jadi putih melebihi salju.
Pengantar.
P: Marilah kita
berdoa: (hening sejenak). Ya, Allah, pencipta alamsemesta, Engkau berkuasa atas
hidup dan mati. Kami menyerahkandiri sepenuhnya kepada kehendak-Mu yang kudus
dankebijaksanaan-Mu yang tak terselami. Hidup kami ini sungguh seperti suatu perjalanan, tujuannya adalah rumah Bapa sendiri.
Lamaperjalanan hidup kami masing-masing tidaklah sama. Maka kami mohon, semoga
kami menerima dengan ikhlas kebijaksanaan-Mu. Dan bila Engkau memanggil saudara
kami ………………, berkenanlah menganugerahi dia hidup abadi. Semoga ia Engkau dapati
dalam keadaan siap sewaktu-waktu Engkau memanggilnya.Demi Yesus Kristus
Putera-Mu, Tuhan dan pengantara kami, yang bersatu dengan Dikau dan Roh Kudus,
hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa.
U: Amin.
Bacaan singkat.
Pemimpin ibadat menyerahkan salib kepada si sakit supaya dicium/dipegang,
membesarkan hati si sakit dengan mengucapkan salah satu kutipan singkat ini:
1. Saudaraku tercinta, entah hidup,
entah mati, kita ini milik Tuhan(Rom.14:8)
2. Saudaraku tercinta, rumah kita
yang abadi dan sejati ada di surga.(2Kor.5:1)
3. Saudaraku tercinta, Tuhan Yesus
bersabda, ”Aku menghendakiagar semua orang diserahkan Bapa kepada-Ku, tinggal
bersama-Kudi tempat Aku berada”. (Yoh.17:24)
4. Saudaraku tercinta, Tuhan Yesus
bersabda, “Percayalah, hari ini engkau akan bersama Aku di Firdaus”.
(Luk.23:43)
5. Saudaraku tercinta, Tuhan Yesus
bersabda, “Setiap orang yang percaya kepada Putera Manusia, akan hidup selama-lamanya”.(Yoh.6:40)
Kemudian salib diambil dan
dikembalikan ketempat semula. Mazmur: (fakultatif)
P: Saudara sekalian,
marilah kita saling membesarkan hati dengan mendoakan Mazmur 90. Setiap ayat
hendaklah ditanggapi dengan seruan: “Ya Tuhan, pada-Mulah aku percaya”
P: Hendaklah orang yang
berlindung pada Allah yang mahatinggi, menikmati malam yang aman dalam naungan
Tuhan.
U: Ya Tuhan, pada-Mulah aku
percaya.
P: Hanya Tuhanlah yang
akan melepaskan dikau dari perangkap, dan melindungi engkau terhadap wabah yang
berkecamuk.
U: Ya Tuhan, pada-Mulah aku
percaya.
P: Ia akan menudungi
engkau dangan kepaknya. Di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung, dan
lengan-Nya akan menjadi perisai serta jabang bagi-mu.
U: Ya Tuhan, pada-Mulah aku
percaya.
P: Engkau tak usah takut
akan bahaya di waktu malam, akan panah yang mengancam di waktu siang, akan
wabah yang menular dalam kegelapan, atau akan bencana yang mengamuk di
siang hari.
U: Ya Tuhan, pada-Mulah aku
percaya.
P: Maka engkau takkan ditimpa malapetaka, dan kemahmu takkan diserang
wabah, sebab Allah akan mengutus malaikat-Nya untuk menjaga engkau ke manapun
engkau pergi.
U: Ya Tuhan, pada-Mulah aku
percaya.
P: Mereka akan menatang
engkau dengan tangan mereka, jangan sampai kakimu tersandung pada batu. Singa
dan harimau akan kaulangkahi, ular dan naga akan kauinjak-injak.
U: Ya Tuhan, pada-Mulah aku
percaya.
P: Kemuliaan kepada Bapa
dan Putera dan Roh Kudus.
U: Seperti pada permulaan,
sekarang, selalu dan sepanjang segala abad.
P+U: Amin.
Syahadat:
P: Saudara-saudari
terkasih, bersama dan atas nama saudara …… ini, marilah kita mengulangi janji
baptisnya denganmendoakan ringkasan iman kita
U: Aku percaya akan Allah
……………
Pemimpin ibadat menyalakan
lilin khusus untuk dipegang oleh kerabat si sakit, dan berkata:
P: Tuhan, kasihanilah
kami,
U: Tuhan, kasihanilah kami.
P: Kristus, kasihanilah
kami,
U: Kristus, kasihanilah
kami.
P: Tuhan, kasihanilah
kami,
U: Tuhan, kasihanilah kami.
P: Marilah berdoa: (hening
sejenak):
P: Ya Tuhan, terimalah
hamba-Mu, saudara……… ini, dalam kebahagiaan yang ia harapkan karena
belaskasih-Mu.
U: Amin.
P: Ya Tuhan, luputkanlah
hamba-Mu ini dari segala kema-langan.
U: Amin.
P: Ya Tuhan, selamatkanlah
hamba-Mu ini, seperti Engkau menyelamatkan Nuh dari air bah.
U: Amin.
P: Ya Tuhan, bebaskanlah
hamba-Mu ini dari penderitaan, seperti Engkau membebaskan Ayub.
U: Amin
P: Ya Tuhan, luputkanlah
hamba-Mu ini dari kejahatan, seperti Engkau membebaskan Musa dari tangan
Firaun.
U: Amin.
P: Ya Tuhan, luputkanlah
hamba-Mu ini dari bahaya, seperti Engkau membebaskan Daniel dari moncong singa.
U: Amin.
P: Ya Tuhan, luputkanlah
hamba-Mu ini dari tuduhan palsu, seperti Engkau membebaskan Susana dari
fitnahan.
U: Amin.
P: Ya Tuhan, luputkanlah
hamba-Mu ini dari malapetaka, seperti Engkau membebaskan ketiga pemuda itu dari
tanur api yang berkobar-kobar, dan dari tangan raja yang lalim.
U: Amin.
P: Ya Tuhan, luputkanlah
hamba-Mu ini dari ancaman musuh, seperti Engkau membebaskan Petrus dan Paulus
dari penjara.
U: Amin.
P: Allah yang maharahim,
Yesus Kristus menanggung kematian bagi kami, dan menganugerahkan hidup abadi.
Maka demi Yesus Kristus, luputkanlah hamba-Mu ini dari segala kemalangan. Sebab
ia menaruh harapannya kepada Yesus, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa, kini
dan sepanjang masa.
U: Amin.
P: Ya Santa Maria, Bunda
Allah yang sangat murah hati, Engkaulah penghibur yang penuh kasih bagi orang
yang berduka cita. Sudilah Engkau mempercayakan saudara …….. ini kepada Yesus Putera-Mu. Semoga karena
pertolongan-Mu, ia tidak takut menghadapi maut, sebaliknya bersama Engkau ia
tabah hati berangkat menuju kediaman abadi. Demi Kristus, Tuhan kami, yang hidup
dan berkuasa, kini dan sepanjang masa.
U: Amin.
Sumber:
Puji
Syukur 112
No comments:
Post a Comment