RENUNGAN HARIAN SELASA 23 SEPTEMBER 2025
PERINGATAN
WAJIB PADRE PIO
Ezr. 6:7-8,12b,14-20; Luk. 8:19-21
Renungan Singkat
Dalam bacaan Injil hari ini kita melihat momen di mana ketika Yesus sdang
dikelilingi oleh orang banyak, Ibu serta saudara-saudara-Nya ingin menemui-Nya.
Ketika orang memberitahu Yesus tentang hal itu, jawaban Yesus di luar dugaan
mereka. Yesus mengatakan: “Ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku ialah mereka, yang
mendengarkan firman Allah dan melakukannya” (Luk.
8:21) Itulah respon Yesus ketika ibu dan saudara-saudara-Nya datang dan
berusaha menjumpai-Nya. Seolah-olah kita menangkap bahwa Yesus tidak peduli,
tidak respek terhadap ibu dan saudara-saudara-Nya. tetapi bukan itu yang
sesungguhnya terjadi. Yesus mau menegaskan bahwa cinta Tuhan itu tanpa batas,
tidak cukup dibatasi dengan ikatan fisik-biologis.
Yesus ingin menjelaskan kepada kita ada hal yang lebih penting dari pada
persaudaraan yang didasarkan pada ikatan biologis. Mereka yang disebut oleh
Yesus sebagai saudara-saudara-Nya adalah mereka yang lebih memiliki relasi
spiritual. Yesus engajak kita merentangkan lati kekeluargaan seluas-luasnya,
sehingga bisa menjangkau dan mengikat siapapun yang kita jumpai dalam
perjalanan hidup. Ajaran Kasih Yesus lintas batas, tidak terbatas pada relasi
biologis semata, melainkan mengikat semua orang yang percaya kepada Yesus.
Semua yang menerima Yesus diikat dalam satu keluarga, yakni Keluarga Allah.
bahkan Yesus juga merangkul mereka yang berdosa untuk pulang kembali, bertobat,
ke dalam pelukan kasih Allah. sebab, bagi Tuhan semua manusia sama harganya.
Bagaimana dapat menjadi saudara-saudara Yesus? Yesus mengatakan: "Ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku ialah mereka, yang
mendengarkan firman Allah dan melakukannya." Di sini menjadi semakin
jelas. Untuk menjadi saudara-saudara Yesus, masuk dalam keluarga yang dibentuk
Yesus, Yesus mengatakan ”mereka yang mendengarkan dan melakukan firman Allah.”
Bukan hanya mendengarkan tetapi juga melaksanakan. Yesus mengundang semua
terlibat menjadi pelaku firman. Oleh karena itu upaya untuk terus membangun
relasi baik dengan Allah, membangun kedekatan dengan Allah adalah jalan menuju
keluarga baru itu. Dengan kedekatan itu, kita akan mengerti apa yang Tuhan
kehendaki dan ambil bagian dalam karyanya. Mendengarkan saja tapi tidak
melaksanakan, itu percuma aja. ”Berbahagialah orang yang mendengarkan Sabda
Tuhan, dan tekun melaksanakannya.” Kesungguhan kita menjadi murid-murid Kristus
menjadi nyata dengan kesetiaan untuk mendengarkan firman-Nya dan melaksanakan
apa yang difirmankan atau yang dikehendaki-Nya.
Mari
kita buktikan dalam setiap perjalanan hidup kita bahwa kita tidak hanya menjadi
pendengar firman, tetapi sekaligus pelaku firman itu sendiri.
Marilah
Berdoa
Tuhan
Yesus Kristus, yang Engkau sebut sabagai ibu, saudara-saudara-Mu adalah mereka
yang mendengarkan dan melaksanakan Sabda Allah. Ajarilah kami untuk selalu
membuka telinga dan hati kami agar kami mampu mendengarkan Sabda Allah dengan
baik, menangkap apa yang Allah kehendaki dan melaksanakan di dalam perjalanan
hidup kami. Jauhkan dari kami untuk mengabaikan firman-Mu.
Comments