Banyak orang memahami bahwa doa rosario
merupakan doa yang didaraskan umata kepada Bunda Maria. Namun yang sebenarnya,
kita tidak berdoa kepada Bunda Maria, melainkan berdoa kepada Yesus dengan
meneladan iman Bunda Maria. Doa Rosario merupakan doa renungan atas misteri
keselamatan (yang dimulai sejak Yesus dikandung hingga Ia dimuliakan di surga
dan mengutus Roh Kudus). Pendoa merenungkan karya keselamatan yang dirangkai
dalam rosario sambil berulang-ulang berdoa Salam Maria.
Doa yang terus diulang-ulang sangat
membantu memusatkan perhatian pada misteri keselamatan yang direnungkan. Tetapi
hendaknya diingat bahwa doa-renungan ini harus dibangun dan dipupuk oleh iman,
maka baik kalau bacaan-bacaan singkat, renungan atau ayat-ayat nyanyian
diselipkan diantara setiap dasa Salam Maria. Kalau tidak dilandasi Iman ada
bahaya bahwa doa rosario menjadi rentetan kata-kata yang kosong.
Doa Rosario adalah doa renungan
Doa Rosario adalah doa renungan.
Sambil mendaras doa Salam Maria berulang-ulang
(10 kali) para pendoa merenungkan salah satu misteri yang dirangkai dalam rosario.
Pemahaman dan praktik ini sangat ditekankan oleh sejumlah dokumen/pernyataan
pimpinan Gereja:
- Doa rosario adalah salah
satu tradisi kontemplasi Kristiani yang
terbaik dan paling berharga. Rosario adalah doa renungan yang khas.
(Surat Apostolik Rosario
Perawan Maria [RPM] no. 5)
- Doa Rosario adalah sarana yang
paling efektif untuk mengembangkan diri di kalangan kaum beriman, suatu
komitmen untuk merenungkan misteri Kristiani; ini sudah saya usulkan dalam
surat Apostolik Novo Millennio Ineunte sebagai
"latihan kekudusan" yang sejati. Kita memerlukan kehidupan
Kristiani yang menonjol dalam seni berdoa. (No. 32: AAS 93 (2001), 288)
- Doa Rosario adalah doa renungan
yang sangat indah. Tanpa unsur renungan, doa Rosario akan kehilangan
maknanya. Tanpa renungan, doa Rosario menjadi ibarat tubuh tanpa jiwa, dan
ada bahaya bahwa pendarasannya akan menjadi pengulangan kata-kata secara
mekanis. Ini bertentangan dengan anjuran Yesus:
'Dalam doamu, janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang
tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata
doanya akan dikabulkan' (Mat 6:7). Sedari hakikatnya, pendarasan Rosario
membangun irama yang tenang dan tetap. Ini akan membantu orang untuk
merenungkan misteri-misteri kehidupan Kristus. (Anjuran Apostolik Marialis
Cultus, 2 Februari 1974, 156; RPM no. 12)
Doa Rosario adalah ringkasan Injil
Doa Rosario adalah "ringkasan
Injil", karena di dalamnya dirangkai dan direnungkan sejarah keselamatan
yang dipaparkan dalam Injil;
mulai kisah-kisah sekitar inkarnasi sampai dengan kebangkitan dan kenaikan Tuhan. Dengan
ditambahkannya satu rangkaian peristiwa baru, yakni peristiwa terang, doa
Rosario menjadi ringkasan Injil yang lebih utuh. Kini renungan Rosario
mencakup: peristiwa-peristiwa sekitar inkarnasi dan masa kecil Yesus (peristiwa-peristiwa
gembira), peristiwa-peristiwa amat penting dalam pelayanan Yesus di hadapan umum
(peristiwa-peristiwa terang), peristiwa-peristiwa sekitar sengsara-Nya (peristiwa-peristiwa
sedih), dan kenangan akan kebangkitan-Nya (peristiwa-peristiwa mulia).
(RPM no. 19)
Doa Rosario adalah doa Kristologis
Doa Rosario adalah salah satu doa
Kristiani yang sangat Injili, yang intinya adalah renungan tentang Kristus.
Sebagai doa Injil, Rosario dipusatkan pada misteri inkarnasi yang
menyelamatkan, dan memiliki orientasi Kristologis yang gamblang. Unsurnya yang
paling khas adalah pendarasan doa Salam Maria secara
berantai. Tetapi puncak dari Salam Maria sendiri
adalah nama Yesus. Nama ini menjadi puncak baik dari kabar/salam malaikat,
"Salam Maria penuh rahmat, Tuhan sertamu," maupun dari salam
ibu Yohanes Pembaptis, "Terpujilah buah
tubuhmu" (Luk 1:42). Pendarasan Salam Maria secara
berantai itu menjadi bingkai, dimana dirajut renungan atau kontemplasi atas
misteri-misteri yang ditampilkan lewat Rosario. (Paus Paulus VI,
Anjuran Apostolik Marialis Cultus, 2 Februari 1974, 46)
Untaian Rosario
Doa Rosario melahirkan sebuah alat
untuk menghitung jumlah doa Salam Maria yang
didaraskan, yakni Rosario atau kalung Rosario. Jari-jari
tangan bergerak dari satu manik-manik ke satu
manik-manik lainnya sejalan dengan didaraskannya doa. Tanpa harus menghitung di
dalam ingatan jumlah doa Salam Maria yang didaraskan, pikiran seseorang akan lebih
bisa mendalami, dalam meditasi, peristiwa-peristiwa suci dalam Doa Rosario.
Lima dekade rosario
meliputi lima kelompok sepuluh manik-manik, dengan tambahan manik-manik besar
pada tempat longgar sebelum tiap dekade-nya. Doa Salam Maria diucapkan
pada tiap manik-manik dalam sebuah dekade, sementara doa Bapa Kami diucapkan
pada manik-manik besar. Sebuah peristiwa baru diumumkan dan didalami pada saat
jari tangan berhenti pada manik-manik yang besar.
Beberapa rosario, terutama yang
digunakan oleh beberapa ordo/tarekat keagamaan,
memiliki lima belas dekade, merujuk pada lima belas peristiwa suci
tradisional dari Doa Rosario. Baik rosario dengan lima maupun lima belas dekade semuanya
terikat pada sebuah untaian pendek, yang bermula pada sebuah Crucifix diikuti
oleh sebuah manik-manik besar, tiga manik-manik kecil dan sebuah manik-manik
besar sebelum menyambung pada keseluruhan rosario tadi. Pendarasan rosario
dimulai pada untaian pendek, mengucapkan Kredo Para Rasul (Aku Percaya)
di Crucifix,
satu doa Bapa Kami pada
manik-manik besar pertama, tiga doa Salam Maria pada
tiga manik-manik kecil berikutnya, dan doa Kemuliaan pada manik-manik besar
berikutnya. Pendarasan dekade-dekade rosario lantas mengikuti.
Walaupun menghitung doa dengan
menggunakan untaian manik-manik telah menjadi kebiasaan, Doa Rosario nyatanya
tidak mengharuskan penggunaan untaian manik-manik tersebut. Doa ini bisa
didaraskan dengan menggunakan alat-alat menghitung lainnya, dengan menghitung
menggunakan jari tangan seseorang, atau menghitungnya tanpa alat apa pun.
Doa Berikut dapat disampaikan sebelum
doa Rosario:
Bunda Maria, Ratu Rosario Engkau sudi
datang ke Fatima, memberitakan kepada ketiga anak
gembala harta rahmat yang terkandung dalam doa Rosario. Sudilah membangkitkan
dalam hatiku devosi ini, agar dengan merenungkan misteri" penebusan
puteraMu aku diperkaya dengan hasil buahnya, membawa perdamaian bagi dunia dan
pertobatan bagi para pendosa, serta memperoleh anugerah khusus yang kumohon
dalam doa Rosario ini, yaitu .... (Sebutlah di sini permohonanmu) Aku mohon semuanya
itu demi kemuliaan Allah, untuk menghormat Engkau dan untuk mendapatkan
keselamatan jiwa bagiku dan bagi sekalian orang, Amin.
Dapat diakhiri dengan doa
penutup :
Salam, Ya Ratu, Bunda yang berbelas kasih, hidup, hiburan dan
harapan kami. Kami semua memanjatkan permohonan, kami amat susah, mengeluh,
mengesah dalam lembah duka ini. Ya Ibunda, ya pelindung kami, limpahkanlah
kasih sayangMu yang besar kepada kami. Dan Yesus, PuteraMu yang terpuji itu,
semoga Kau tunjukkan kepada kami. O Ratu, O ibu, O Maria, Bunda Kristus.
V. Doakanlah kami, ya Santa Bunda Allah
R. Supaya kami dapat menikmati Janji Kristus.
Marilah Berdoa : "Ya Allah, Putera-Mu telah
memperoleh bagi kami ganjaran kehidupan kekal melalui hidup, wafat dan kebangkitan-Nya.
Kami mohon, agar dengan merenungkan misteri Rosario Suci Santa Perawan Maria,
kami dapat menghayati maknanya dan memperoleh apa yang dijanjikan. Demi
Kristus, Tuhan kami. Amin."
Tata Cara Doa Rosario :
- Dalam Nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus, amin.
- Aku percaya
- Kemuliaan Kepada Bapa
- Terpujilah
- Bapa Kami
- Salam, Putri Allah Bapa, Salam Maria....
- Salam, Bunda Allah Putra, Salam Maria...
- Salam, Mempelai Allah Roh Kudus, Salam Maria....
- Lalu menyusul Kemuliaan dan Terpujilah
Kemudian Pemimpin membcakan
peristiwa-peristiwa dari rangkaian misteri yang dipilih (Salah satu dari 3
Rangkaian misteri).
Selanjutanya menyusul Bapa Kami, 10 x
Salam Maria, Kemuliaan, Terpujilah lalu menyusul peristiwa kedua dan seterusnya
sampai peristiwa kelima.
Ketiga Rangkaian Misteri :
I. Peristiwa-peristiwa gembira,
khususnya selama masa Adven dan Natal
1. Maria Menerima Kabar Gembira dari
Malaikat Gabriel (Luk 1:26-38)
2. Maria Mengunjungi Elizabeth,
saudarinya (Luk 1:39-45)
3. Yesus dilahirkan di Bethlehem (Luk
2:1-7)
4. Yesus dipersembahkan dalam Bait
Allah (Luk 2:22-40) 5. Yesus diketemukan dalam Bait Allah (Luk2:41-52)
II. Peristiwa-peristiwa sedih.
khususnya selama masa Prapaskah dan tiap hari Jumat
1. Yesus berdoa kepada BapaNya dalam
sakratul maut (Luk 22:29-46)
2. Yesus didera (Yoh 19:1)
3. Yesus dimahkotai duri (Yoh 19:2-3)
4. Yesus memanggul salibNya (ke Gunung
Kalvari) (Luk 23:26-32)
5. Yesus Wafat di salib (Luk 23:44-49)
III. Peristiwa-peristiwa mulia,
khususnya selama masa Paskah dan tiap hari Minggu
1. Yesus bangkit dari kematian (Luk
24:1-12)
2. Yesus naik ke surga (Luk 24:50-53)
3. Roh Kudus turun atas para Rasul (Kis
2:1-13)
4. Maria diangkat ke surga (1Kor 15:23;
DS 3903)
5. Maria dimahkotai di surga (Why 12:1;
DS 3913-3917)
Sumber: