Selasa,
24 September 2013
Pekan Biasa XXV (H) Hari Agraria
St. Gerardus dr Hungaria; St.
Pasifikus; St. Vinsensius Maria Strambi
Bacaan I : Ezr.
6:7–8.12b.14–20
Mazmur : 122:1–5;
R:1
Bacaan
Injil : Luk.
8:19–21
Ibu dan saudara-saudara Yesus
datang kepada-Nya, tetapi mereka tidak dapat mencapai Dia karena orang banyak.
Orang memberitahukan kepada-Nya: ”Ibu-Mu dan saudara-saudara-Mu ada di luar dan
ingin bertemu dengan Engkau.” Tetapi Ia menjawab mereka: ”Ibu-Ku dan
saudara-saudara-Ku ialah mereka, yang mendengarkan firman Allah dan
melakukannya.”
Renungan Singkat
Mengapa
pesan Sabda Tuhan yang dijelaskan lewat homili dalam Misa sering kali tidak
sungguh-sungguh diwujudkan dalam hidup sehari-hari? Mari kita melihat salah
satu kemungkinan penyebabnya, yaitu perilaku kita saat Sabda Tuhan dibacakan.
Bagaimana sikap kita saat Sabda Tuhan dibacakan? Apakah kita sungguh-sungguh
mendengarkannya saat Sabda itu dibacakan oleh lektor atau imam? Tidak jarang,
pada saat Sabda dibacakan kita ikut membaca dari teks Misa yang disediakan atau
dari buku Misa yang dibawa. Demikian juga saat mendengarkan homili, kita kurang
serius. Malahan kadang ada yang mengantuk atau malah melakukan aktivitas lain,
semisal bermain dengan telepon genggam yang dibawa. Jika demikian yang terjadi,
tentu Sabda Tuhan itu tidak sungguh meresap dalam hati. Jika tidak masuk ke
dalam hati, bagaimana mungkin Sabda itu menggerakkan kita untuk bertindak?
Sabda Tuhan
itu menggerakkan, tetapi menuntut peran serta kita sebagai pendengar-Nya.
Sebagai pendengar Sabda, kita memerlukan kehendak dan sikap yang memadai agar
Sabda itu sungguh-sungguh bekerja di dalam diri kita. Kita perlu menyediakan
telinga dan hati supaya dapat menangkap pesan Sabda Tuhan dengan lebih baik.
Kemampuan mendengarkan Sabda Tuhan dan kemudian mewujudkannya dalam hidup
sehari-hari inilah yang dijadikan ukuran oleh Yesus untuk menentukan apakah
seseorang boleh disebut ibu atau saudara-saudari Yesus. ”Ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku ialah mereka,
yang mendengarkan firman Allah dan melakukannya” (Luk. 8:21). Bunda
Maria adalah contoh pribadi yang sungguh-sungguh mendengarkan Sabda Tuhan dan
melakukannya. Bagaimana dengan kita? Apakah kita mau mengusahakan diri menjadi
pendengar dan pelaksana Firman?
Doa
Singkat
Ya Yesus, semoga aku mengusahakan diri menjadi orang-orang yang selalu mendengarkan Firman-Mu dan melakukannya setiap hari. Amin.
Dikutip
dari http://www.obormedia.com/content/renungan-ziarah-batin-2013-2
No comments:
Post a Comment