Perempuan-perempuan
ini melayani rombongan itu dengan kekayaan mereka.
Pekan
Biasa XXIV
Pw
St. Andreas Kim Tae-gon, Imdan Paulus Chong Hasang, dkk, Mrt-Korea (M)
Sta.
Kolumba dan Pamposa; St. Eustakius
Bacaan I: 1Tim. 6:2c–12
Mazmur:
49:6–10.17–20; R:Mat. 5:3
Bacaan
Injil: Luk. 8:1-3
Luk
8:1 Tidak lama sesudah itu Yesus
berjalan berkeliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa memberitakan Injil
Kerajaan Allah. Kedua belas murid-Nya bersama-sama dengan Dia,
Luk 8:2 dan juga beberapa orang perempuan
yang telah disembuhkan dari roh-roh jahat atau berbagai penyakit, yaitu Maria
yang disebut Magdalena, yang telah dibebaskan dari tujuh roh jahat,
Luk
8:3 Yohana isteri Khuza bendahara Herodes, Susana
dan banyak perempuan lain. Perempuan-perempuan ini melayani rombongan itu
dengan kekayaan mereka.
Pengalaman dicintai membuat seseorang mengalami sukacita dan suka cita
itu ditunjukkan dengan membalas cinta orang yang mencintainya. Ia akan
memberikan apapun untuk membalas kasih itu. Ia akan selalu menantikan untuk
dapat bersama dengannya, dan ketika orang yang dicintainya itu akan hadir, ia akan
menyiapkan segala sesuatu untuk menyambutnya dengan penuh cinta.
Situasi itulah yang dialami para wanita, seperti Maria Magdalena,
Yohana, Susana dan banyak perempuan lain. Mereka meninggalkan rasa egonya,
tinggalkan kepentingan dirinya untuk menerima dan menyambut Yesus bersama para
murid-Nya. Bahkan mereka melayani Yesus dengan kekayaan mereka. Mereka tidak
pelit. Mereka rela memberikan kekayaan yang mereka miliki demi mereka yang
dicintainya.
Para wanita tersebut adalh rorang-orang yang pernah diselamatkan oleh
Yesus. Pengalaman mereka itu ternyata mengubah
sikap hidup mereka, tidak lagi menyandarkan hidupnya pada kekayaannya,
melainkan kepada Allah. Kesadaran diri sebagai orang
yang dicintai menyadarkan diri menjadi pribadi-pribadi yang kaya. Kekayaan yang
dimiliki adalah kasih Tuhan itu sendiri.
Kita adalah orang-orang yang dicintai Allah. Allah tidak pernah akan
meninggalkan kita. Apapun dan siapapun kita Allah tetap mencintai kita. Bagaimana
kita membagikan kasih Allah itu kepada sesama kita, sebagai perwujudan tugas
perutusan kita?
DOA SINGKAT
Allah yang maharahim, ajarlah kami untuk lebih
mencintai-Mu dari pada kekayaan yang kami miliki. Jauhkan kami dari dari cinta
diri dan cinta materi agar hidup kami menjadi layak bagi-Mu dan layak membawa
tugas perutusan-Mu. Amin.