Kel. 32: 7-11, 13-14
Tim. 1:12-17
Lukas 15: 1 – 32
Bacaan Lukas 15: 1 – 32
Luk 15:1 Para
pemungut cukai dan orang-orang berdosa biasanya datang kepada Yesus untuk
mendengarkan Dia.
Luk 15:2 Maka
bersungut-sungutlah orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, katanya: "Ia
menerima orang-orang berdosa dan makan bersama-sama dengan mereka."
Luk 15:3 Lalu
Ia mengatakan perumpamaan ini kepada mereka:
Luk 15:4 "Siapakah
di antara kamu yang mempunyai seratus ekor domba, dan jikalau ia kehilangan
seekor di antaranya, tidak meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di
padang gurun dan pergi mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya?
Luk 15:5 Dan
kalau ia telah menemukannya, ia meletakkannya di atas bahunya dengan gembira,
Luk 15:6 dan
setibanya di rumah ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetanggan serta
berkata kepada mereka: Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab dombaku
yang hilang itu telah kutemukan.
Luk 15:7 Aku
berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita di sorga karena satu orang
berdosa yang bertobat, lebih dari pada sukacita karena sembilan puluh sembilan
orang benar yang tidak memerlukan pertobatan."
Perumpamaan tentang dirham yang hilang
Luk 15:8 "Atau
perempuan manakah yang mempunyai sepuluh dirham, dan jika ia kehilangan satu di
antaranya, tidak menyalakan pelita dan menyapu rumah serta mencarinya dengan
cermat sampai ia menemukannya?
Luk 15:9 Dan
kalau ia telah menemukannya, ia memanggil sahabat-sahabat dan
tetangga-tetangganya serta berkata: Bersukacitalah bersama-sama dengan aku,
sebab dirhamku yang hilang itu telah kutemukan.
Luk 15:10 Aku
berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita pada malaikat-malaikat Allah
karena satu orang berdosa yang bertobat."
Perumpamaan tentang anak yang hilang
Luk 15:11 Yesus
berkata lagi: "Ada seorang mempunyai dua anak laki-laki.
Luk 15:12 Kata
yang bungsu kepada ayahnya: Bapa, berikanlah kepadaku bagian harta milik kita
yang menjadi hakku. Lalu ayahnya membagi-bagikan harta kekayaan itu di antara
mereka.
Luk 15:13 Beberapa
hari kemudian anak bungsu itu menjual seluruh bagiannya itu lalu pergi ke
negeri yang jauh. Di sana ia memboroskan harta miliknya itu dengan hidup
berfoya-foya.
Luk 15:14 Setelah
dihabiskannya semuanya, timbullah bencana kelaparan di dalam negeri itu dan
iapun mulai melarat.
Luk 15:15 Lalu
ia pergi dan bekerja pada seorang majikan di negeri itu. Orang itu menyuruhnya
ke ladang untuk menjaga babinya.
Luk 15:16 Lalu
ia ingin mengisi perutnya dengan ampas yang menjadi makanan babi itu, tetapi
tidak seorangpun yang memberikannya kepadanya.
Luk 15:17 Lalu
ia menyadari keadaannya, katanya: Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang
berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan.
Luk 15:18 Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan
berkata kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa,
Luk 15:19 aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa;
jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan bapa.
Luk 15:20 Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya.
Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh
belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium
dia.
Luk 15:21 Kata anak itu kepadanya: Bapa, aku telah
berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak
bapa.
Luk 15:22 Tetapi ayah itu berkata kepada
hamba-hambanya: Lekaslah bawa ke mari jubah yang terbaik, pakaikanlah itu
kepadanya dan kenakanlah cincin pada jarinya dan sepatu pada kakinya.
Luk 15:23 Dan ambillah anak lembu tambun itu,
sembelihlah dia dan marilah kita makan dan bersukacita.
Luk 15:24 Sebab anakku ini telah mati dan menjadi
hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali. Maka mulailah mereka
bersukaria.
Luk 15:25 Tetapi anaknya yang sulung berada di ladang
dan ketika ia pulang dan dekat ke rumah, ia mendengar bunyi seruling dan
nyanyian tari-tarian.
Luk 15:26 Lalu ia memanggil salah seorang hamba dan
bertanya kepadanya apa arti semuanya itu.
Luk 15:27 Jawab hamba itu: Adikmu telah kembali dan
ayahmu telah menyembelih anak lembu tambun, karena ia mendapatnya kembali
dengan sehat.
Luk 15:28 Maka marahlah anak sulung itu dan ia tidak
mau masuk. Lalu ayahnya keluar dan berbicara dengan dia.
Luk 15:29 Tetapi ia menjawab ayahnya, katanya: Telah
bertahun-tahun aku melayani bapa dan belum pernah aku melanggar perintah bapa,
tetapi kepadaku belum pernah bapa memberikan seekor anak kambing untuk
bersukacita dengan sahabat-sahabatku.
Luk 15:30 Tetapi baru saja datang anak bapa yang telah
memboroskan harta kekayaan bapa bersama-sama dengan pelacur-pelacur, maka bapa
menyembelih anak lembu tambun itu untuk dia.
Luk 15:31 Kata ayahnya kepadanya: Anakku, engkau
selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu.
Luk 15:32 Kita patut bersukacita dan bergembira karena
adikmu telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat
kembali."
RENUNGAN
Kehilangan, apa lagi barang yang dianggap bernilai tinggi,
merupakan pengalaman yang tidak menyenang kan. Siapapun yang kehilangan sesuatu miliknya yang berharga akan
merasakan sedih. Karena itu ia tidak akan tinggal diam. Ia aakan mencarinya ke
manapun hingga di dapatinya. Saya ingat, ketika masih tinggal dikampung
halaman, setiap ada orang yang kehilangan sapi, ia akan memberitahukan kepada
tetangga kanan kirinya kanan kirinya untuk bersama-sama mencarinya. Ketika sapi
itu diketemukan, mereka akan bergembira, dan mengajak orang-orang yang ikut
mencarinya makan bersama.
Bacaan minggu ini mengajak kita merenungkan
tentang “mencari’ dan “menyelematkan. Ketiga kisah
dalam bacaan Injil menggambarkan pandangan dan keyakinan Yesus tentang siapa
itu Allah, yakni Allah yang tidak hanya merindukan, tetapi juga aktif mencari
dan menyelamatkan yang “hilang”. Allah tidak tinggal diam ketika milik-Nya ada
yang hilang. Allah tidak menunggu dan membiarkan milik-Nya yang telah hilang
kembali dengan sendirinya.
Allah
berinisiatif mencari dan merangkul mereka yang hilang dalam pelukan kasih-Nya,
tanpa syarat, baik terhadap anak yang hilang karena melulu kebodohannya belaka
(Luk 15:1-7), anak hilang yang disesatkan oleh jebakan godaan dari pihak luar
(Luk 15:8-10), maupun anak hilang yang membangkang dan berkhianat (Luk
15:11-32). Kerahiman Allah yang diajarkan Yesus, Tuhan kita, selalu akan
mendahului kesadaran, penyesalan, dan langkah-balik seorang pendosa. Allah yang
diperkenalkan Yesus ialah Allah yang proaktif datang dan mencari. Ekspresi
paling sempurna dari inisiatif proaktif Allah yakni kerelaan-Nya untuk mau
menjadi manusia dan tinggal di antara kita. Misteri besar inkarnasi Allah
menjadi manusia, sesungguhnya harus meyakinkan kita, yang percaya bahwa manusia
amat istimewa di mata dan hati Allah. Karena itu, Ia akan selalu mencari kita
ke manapun kita lari dan menjauhkan diri.
Paulus adalah bukti betapa kasih Allah tanpa batas dan
tanpa syarat. Paulus dapat dikategorikan manusia yang jahat, yang dianggap
secara umum tidak layak dihadapan Allah. Namun justru ia diberi tugas oleh
Allah untuk menjadi penjala manusia. “...aku yang tadinya seorang penghujat dan
seorang penganiaya yang ganas...” (1Tim 1:13). Perubahan mendasar pada diri
Paulus, dari seorang musuh menjadi pewarta Yesus, pasti tak terduga sedikitpun
oleh seorang Saulus. Hanya karena inisiatif kemurahan hati Allah, Saulus
dipanggil menjadi Paulus.
Renungan untuk
kita dari bacaan minggi ini, masihkah ada orang yang bisa memungkiri kebenaran
yang disampaikan Allah sendiri melalui Putra-Nya terkasih Yesus Kristus, yakni
Tuhan kita sungguh Allah yang proaktif mendatangi kita, agar kita tidak hilang
selamanya? Masih beranikah kita menjadi sesama yang latah menghujami sahabat
kita yang berdosa dengan cercaan dan kutukan? Padahal Tuhan sendiri begitu
simpatik merangkul, karena ia telah hilang tetapi didapatkan kembali? Mari belajar
pada Yesus untuk selalu termotivasi menari dan menyelamatkan “mereka” hilang,
agar semakin banyak orang yang diselamatkan.
Sumber inspirati: http://www.hidupkatolik.com
DOA
SINGKAT
Ya
Allah, ajarilah aku menjadi anak-anak yang setia kepada-Mu. Jangan biarkan aku
menjauh dari pada-Mu, tetapi biarlah selalu dekat dengan-Mu.