google-site-verification=ydrwj_TcX7EKVuIoCDu-3scwDwIHaXOT828Be0zpAR8 MANUSIA PEMBELAJAR: Renungan Harian, Minggu 15 September 2013

Friday 13 September 2013

Renungan Harian, Minggu 15 September 2013



Kel. 32: 7-11, 13-14
Tim. 1:12-17
Lukas 15: 1 – 32

Bacaan Lukas 15: 1 – 32

Luk 15:1    Para pemungut cukai dan orang-orang berdosa biasanya datang kepada Yesus untuk mendengarkan Dia.
Luk 15:2   Maka bersungut-sungutlah orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, katanya: "Ia menerima orang-orang berdosa dan makan bersama-sama dengan mereka."
Luk 15:3    Lalu Ia mengatakan perumpamaan ini kepada mereka:
Luk 15:4  "Siapakah di antara kamu yang mempunyai seratus ekor domba, dan jikalau ia kehilangan seekor di antaranya, tidak meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di padang gurun dan pergi mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya?
Luk 15:5     Dan kalau ia telah menemukannya, ia meletakkannya di atas bahunya dengan gembira,
Luk 15:6   dan setibanya di rumah ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetanggan serta berkata kepada mereka: Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab dombaku yang hilang itu telah kutemukan.
Luk 15:7   Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita di sorga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih dari pada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan."

Perumpamaan tentang dirham yang hilang

Luk 15:8      "Atau perempuan manakah yang mempunyai sepuluh dirham, dan jika ia kehilangan satu di antaranya, tidak menyalakan pelita dan menyapu rumah serta mencarinya dengan cermat sampai ia menemukannya?
Luk 15:9      Dan kalau ia telah menemukannya, ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta berkata: Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab dirhamku yang hilang itu telah kutemukan.
Luk 15:10    Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita pada malaikat-malaikat Allah karena satu orang berdosa yang bertobat."

Perumpamaan tentang anak yang hilang

Luk 15:11    Yesus berkata lagi: "Ada seorang mempunyai dua anak laki-laki.
Luk 15:12  Kata yang bungsu kepada ayahnya: Bapa, berikanlah kepadaku bagian harta milik kita yang menjadi hakku. Lalu ayahnya membagi-bagikan harta kekayaan itu di antara mereka.
Luk 15:13  Beberapa hari kemudian anak bungsu itu menjual seluruh bagiannya itu lalu pergi ke negeri yang jauh. Di sana ia memboroskan harta miliknya itu dengan hidup berfoya-foya.
Luk 15:14 Setelah dihabiskannya semuanya, timbullah bencana kelaparan di dalam negeri itu dan iapun mulai melarat.
Luk 15:15  Lalu ia pergi dan bekerja pada seorang majikan di negeri itu. Orang itu menyuruhnya ke ladang untuk menjaga babinya.
Luk 15:16  Lalu ia ingin mengisi perutnya dengan ampas yang menjadi makanan babi itu, tetapi tidak seorangpun yang memberikannya kepadanya.
Luk 15:17 Lalu ia menyadari keadaannya, katanya: Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan.
Luk 15:18 Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa,
Luk 15:19 aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan bapa.
Luk 15:20 Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia.
Luk 15:21 Kata anak itu kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa.
Luk 15:22 Tetapi ayah itu berkata kepada hamba-hambanya: Lekaslah bawa ke mari jubah yang terbaik, pakaikanlah itu kepadanya dan kenakanlah cincin pada jarinya dan sepatu pada kakinya.
Luk 15:23 Dan ambillah anak lembu tambun itu, sembelihlah dia dan marilah kita makan dan bersukacita.
Luk 15:24 Sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali. Maka mulailah mereka bersukaria.
Luk 15:25 Tetapi anaknya yang sulung berada di ladang dan ketika ia pulang dan dekat ke rumah, ia mendengar bunyi seruling dan nyanyian tari-tarian.
Luk 15:26  Lalu ia memanggil salah seorang hamba dan bertanya kepadanya apa arti semuanya itu.
Luk 15:27  Jawab hamba itu: Adikmu telah kembali dan ayahmu telah menyembelih anak lembu tambun, karena ia mendapatnya kembali dengan sehat.
Luk 15:28   Maka marahlah anak sulung itu dan ia tidak mau masuk. Lalu ayahnya keluar dan berbicara dengan dia.
Luk 15:29 Tetapi ia menjawab ayahnya, katanya: Telah bertahun-tahun aku melayani bapa dan belum pernah aku melanggar perintah bapa, tetapi kepadaku belum pernah bapa memberikan seekor anak kambing untuk bersukacita dengan sahabat-sahabatku.
Luk 15:30  Tetapi baru saja datang anak bapa yang telah memboroskan harta kekayaan bapa bersama-sama dengan pelacur-pelacur, maka bapa menyembelih anak lembu tambun itu untuk dia.
Luk 15:31  Kata ayahnya kepadanya: Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu.

Luk 15:32 Kita patut bersukacita dan bergembira karena adikmu telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali."

RENUNGAN

Kehilangan, apa lagi barang yang dianggap bernilai tinggi, merupakan pengalaman yang tidak menyenang kan. Siapapun yang kehilangan sesuatu miliknya yang berharga akan merasakan sedih. Karena itu ia tidak akan tinggal diam. Ia aakan mencarinya ke manapun hingga di dapatinya. Saya ingat, ketika masih tinggal dikampung halaman, setiap ada orang yang kehilangan sapi, ia akan memberitahukan kepada tetangga kanan kirinya kanan kirinya untuk bersama-sama mencarinya. Ketika sapi itu diketemukan, mereka akan bergembira, dan mengajak orang-orang yang ikut mencarinya makan bersama.

Bacaan minggu ini mengajak kita merenungkan tentang “mencari’ dan “menyelematkan. Ketiga kisah dalam bacaan Injil menggambarkan pandangan dan keyakinan Yesus tentang siapa itu Allah, yakni Allah yang tidak hanya merindukan, tetapi juga aktif mencari dan menyelamatkan yang “hilang”. Allah tidak tinggal diam ketika milik-Nya ada yang hilang. Allah tidak menunggu dan membiarkan milik-Nya yang telah hilang kembali dengan sendirinya.
Allah berinisiatif mencari dan merangkul mereka yang hilang dalam pelukan kasih-Nya, tanpa syarat, baik terhadap anak yang hilang karena melulu kebodohannya belaka (Luk 15:1-7), anak hilang yang disesatkan oleh jebakan godaan dari pihak luar (Luk 15:8-10), maupun anak hilang yang membangkang dan berkhianat (Luk 15:11-32). Kerahiman Allah yang diajarkan Yesus, Tuhan kita, selalu akan mendahului kesadaran, penyesalan, dan langkah-balik seorang pendosa. Allah yang diperkenalkan Yesus ialah Allah yang proaktif datang dan mencari. Ekspresi paling sempurna dari inisiatif proaktif Allah yakni kerelaan-Nya untuk mau menjadi manusia dan tinggal di antara kita. Misteri besar inkarnasi Allah menjadi manusia, sesungguhnya harus meyakinkan kita, yang percaya bahwa manusia amat istimewa di mata dan hati Allah. Karena itu, Ia akan selalu mencari kita ke manapun kita lari dan menjauhkan diri.

Paulus adalah bukti betapa kasih Allah tanpa batas dan tanpa syarat. Paulus dapat dikategorikan manusia yang jahat, yang dianggap secara umum tidak layak dihadapan Allah. Namun justru ia diberi tugas oleh Allah untuk menjadi penjala manusia. “...aku yang tadinya seorang penghujat dan seorang penganiaya yang ganas...” (1Tim 1:13). Perubahan mendasar pada diri Paulus, dari seorang musuh menjadi pewarta Yesus, pasti tak terduga sedikitpun oleh seorang Saulus. Hanya karena inisiatif kemurahan hati Allah, Saulus dipanggil menjadi Paulus.

Renungan untuk kita dari bacaan minggi ini, masihkah ada orang yang bisa memungkiri kebenaran yang disampaikan Allah sendiri melalui Putra-Nya terkasih Yesus Kristus, yakni Tuhan kita sungguh Allah yang proaktif mendatangi kita, agar kita tidak hilang selamanya? Masih beranikah kita menjadi sesama yang latah menghujami sahabat kita yang berdosa dengan cercaan dan kutukan? Padahal Tuhan sendiri begitu simpatik merangkul, karena ia telah hilang tetapi didapatkan kembali? Mari belajar pada Yesus untuk selalu termotivasi menari dan menyelamatkan “mereka” hilang, agar semakin banyak orang yang diselamatkan.
Sumber inspirati: http://www.hidupkatolik.com

DOA SINGKAT
Ya Allah, ajarilah aku menjadi anak-anak yang setia kepada-Mu. Jangan biarkan aku menjauh dari pada-Mu, tetapi biarlah selalu dekat dengan-Mu.

RENUNGAN HARIAN 6 MEI 2023

DOA PEMBUKA Allah Bapa yang Mahakasih, kami mengucap syukur atas rahmat-Mu yang kami terima pada hari ini. Bukan saja Engkau membangunkan ...