RENUNGAN Minggu 09 Februari 2025
RENUNGAN HARIAN
MINGGU BIASA V
Yes
6:1-2a.3-8; 1Kor 15:1-11, Luk 5:1-11_
Hari ii kita diajak melihat perjalanan kemuridan Simon Petrus. Ia adalah satu dari 12 murid Yesus yang dipanggil oleh Yesus secara istimewa; dari penjala ikan menjadi penjala manusia. Cukup menarik kisah panggilan Simon Petrus yang disampaikan oleh Lukas. Berbeda dengan Mateus dan Markus, yang tidak menceritakan penangkapan ikan yang terjadi, Lukas menunjukkannya sebagai tanda yang diberikan Yesus di hadapan para murid-Nya, serta mengajarkan banyak hal juga dalam panggilan kita sebagai murid.
Dari kisah ini kita dapat melihat bahwa panggilan
kemuridan dapat dimulai dari lingkup yang sederhana, terkait dengan kehidupan
sehari-hari. Simon, contohnya, seorang nelayan, yang kesehariannya hidup di
laut, dipanggil Yesus untuk menjadi murid-Nya. Keseharian Simon adalah mencari
ikan. Kini Yesus mengundangnya untuk menjadi penjala manusia. Peristiwa yang
sangat menarik, bagaimana gerakan hati Simon, sebagai seorang nelayan akhirnya
menjadi murid Yesus, yang harus meninggalkan pekerjaan hariannya.
Sesungguhnya ada banyak pesan yang dapat kita petik dari perikopa
ini. Tetapi kita akan membatasi pada sikap ketaatan Simon Petrus dan buah yang
diperoleh Simon dari ketaatannya itu.
Mari kita lihat bagaimana ketaatan Simon itu disajikan
oleh Penginjil Lukas
Pada pada ayat 3 dinyatakan: Ia naik ke dalam salah satu perahu itu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh
dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu Ia duduk dan
mengajar orang banyak dari atas perahu.” Penginjil Lukas tidak memberikan penjelasan bagaimana tanggapan Simon. Kita
bisa membayangkan bagaimana kondisi Simon dan teman-temannya. Mereka adalah nelayan
yang setiap harinya mencari ikan. Mereka sangat tahu kondisi laut. Baru saja mereka
selesai menepi dari laut, semalaman tidak menangkap apa-apa, lalu Yesus datang,
duduk, mengajar banyak orang dan meminta mereka menolak perahu jauh ke tempat
yang dalam dan menebarkan jala. Simon tidak memberikan reaksi pada apa yang
dilakukan oleh Yesus itu. Dengan ungkapan Yesus naik ke perahu, duduk dan
mengajar kita bisa menangkap bahwa simon Petrus menuuruti apa yang diminta oleh
Yesus.
Pada ayat 4 dinyatakan; ”setelah selesai
berbicara, Ia berkata kepada Simon:”Bertolaklah ke tempat yang dalam dan
tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan.” Rasanya sulit dipahami. Sudah jelaskerja semalaman, sudah letih lelah, tidak mendapatkan apa-apa, masih
di suruh menebarkan jala. Itulah sebabnya Penginjil menampilkan Simon yang semula
diam, sekarang berbicara. Kita akhirnya bisa menangkap dengan ebih jelas
ketaatan Simon kepada Yesus.dlam suasana hati yang kecewa, ia melakukan apa
yang diperintahkan oleh Yesus. Guru,
telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa,
tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga."
Ketaatan Simon kepada yesus mendapatkan buah yang indah. Ketaatannya kepada
Yesus tidak pernah sia-sia. ”Mereka menangkap sejumlah besar ikan sehingga ala
mereka mulai koyak”. Mereka mendapatkan ikan yang sangat banyak.
Pada akhir kisah tidak dijelaskan bagaimana
dengan hasil yang mereka perolah. Tetapi Penginjil Lukas mengatakan ”Dan
sesudah mereka menghela perahu-perahunya ke darat, merekapun meninggalkan
segala sesuatu, lalu mengikut Yesus.”
Dari kisah panggilan simon Petrus ini kita
dapat melihat bagaimana proses panggilan oleh Yesus terjadi.setelah Simon
Petrus berjumpa dengan Yesus, disapa oleh-Nya, ia meninggalan perahu dan
mengikut Yesus. Meninggalkan perahu berarti meninggalkan pekerjaan lama, kehidupan
lama. Setelah itu ia mengiuti mengiuti yesus. Mengikuti berarti mengarahkan pandangan dan
berjalan ke depan.mengikuti Yesus berarti sedia untuk berjalan dan bekerja sama
Yesus untu melakukan apa yang dilakukan oleh Yesus.
Kitapun diundang Yesus untuk meninggalkan
kehidupan lama kita, dan mengikuti Yesus, mengatukan diri dengan-Nya untuk
memahami kehendak-Nya dan bersama-Nya melaksanakan apa yang menjadi visi-Nya.
Dengan begitu, seperti dijanjikan-Nya, kita
akan memperoleh berkat krunia yang melimpah dari Allah.
Sanggupkah kita meninggalkan dunia lama kita
dan mengikuti Yesus? Apa saja yang akan kita upayakan untuk dapat selalu
bersama Yesus? Mari kita terus beruaya membentuk diri menjadi murid Yesus
sebagaimana Yesus inginkan.
Comments