JANGAN LELAH UNTUK BERDOA
RENUNGAN HARIAN
MINGGU 19 OKTOBER 2025
Kel 17:8-13; 2 Tim 3:14-4:2; Luk 18:1-8
Renungan Singkat
Tetesan air yang terus-menerus pada batu, batu itu akan melunak. Pernyataan
itu memuat pesan bahwa kegigihan, ketekunan akan menghasilkan perubahan besar,
meskipun dilakukan dengan cara-cara yang kecil dan berulang. Ungkapan ini
seiring dengan perumpamaan yang disampaikan Yesus dalam bacaan Injil.
Yesus menyajikan sebuah perumpamaan seorang janda yang tanpa henti memohon
kepada seorang hakim untuk membela haknya. Awalnya hakim itu tidak mau
melayaninya. Namun, karena permintaan janda itu bertubi-tubi, hakim itu
akhirnya mengabulkan permohonannya. Bukan karena kebaikan hatinya hakim
menuruti permintaan itu, tetapi karena tidak mau disusahkan oleh seruan janda
itu. Hal itu jelas dari apa yang dikatakan Yesus: ”Beberapa
waktu lamanya hakim itu menolak. Tetapi kemudian ia berkata dalam hatinya:
Walaupun aku tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorangpun, namun
karena janda ini menyusahkan aku, baiklah aku membenarkan dia, supaya jangan
terus saja ia datang dan akhirnya menyerang aku." Di sini kita melihat betapa besar kuasa dari kegigihan
untuk tidak jemu-jemunya meminta pertolongan, mendapatkan buahnya.
Dalam bacaan pertama kita melihat betapa Allah peduli
kepada doa orang beriman. Dikisahkan Bangsa Israel sedang bertempur dengan
bangsa Amalek. Agar israel dapat memenangkan pertarungan itu, mereka meminta
pertolongan Allah. Nabi Musa berdoa di puncak bukit bersama Harun dan Hur.
Ketika Musa mengangkat tangannya, bangsa Israel menjadi lebih kuat dari Amalek.
Namun ketika tangan Musa turun, kekuatan Amalek yang meningkat, sedangkan
Israel turun. Ketika tangan Musa mulai kelelahan mengangkat tangannya, ia
memohon kepada Harus dan Hus untuk menopangnya sehinga tangan Musa terus
terangkat sampai matahari terbenam.
Paulus mengingatkan Timoteus mengingatkan bahwa menjadi pengikut Kritus
hendaknya bijaksana. Paulus menegaskan tindakan bijaksana itu tiada lain adalah
berpegang pada kebenaran. Ia juga tidak boleh mengenal lelah mewartakan Firman
kehidupan dan membina umat untuk hidup dalam kesalehan sejati. Bentuk pembinaan
itu antara lain menegur dan menasihati yang salah dengan penuh kesabaran.
Hari ini Gereja juga merayakan Hari Pangan sedunia. Kita diingatkan bahwa
misi bukan hanya tentang pewartaan iman, tetapi juga tentang pelayanan kasih yang
konkret kepada sesama kita. Pangan adalah hak dasar manusia. Maka, ketika
Gereja berbicara tentang keadilan sosial, ia juga berbicara tentang pembagian
rezeki yang adil dan pemeliharaaan ciptaan Allah.
Paus Leo XIV, pada Hari Pangan sedunia tahun ini, mendesak setiap paroki
dan seluruh umat Katolik untuk ambil bagian dalam Perayaan Minggu Misi Sedunia.
Doa dan dukungan umat akan membantu menyebarkan Injil, mendukung program-program
pastoral dan katekese. Membantu membangun gereja-gereja baru, serta memenuhi
kebutuhan kesehatan dan pendidikan saudara-saudari kita di tanah misi. Paus
juga mengajak seluruh umat untuk merefleksikan bersama-sama pada panggilan
baptisan kita untuk menjadi misionaris harapan antara segala suku bangsa. Marilah
kita berkomitmen kembali pada tugas mannsi da penuh sukacita, membawa Kristus Harapan
kita.
Apa yang dapat kita petik dari permenungan hari ini?
a.
Usaha dan doa yang
dilakukan dengan sungguh-sunggu dan tidak jemu-jemu, tanpa mengenal rasa bosan
akan membuahkan hasil. Oleh karena itu
Yesus mengajak kita untuk tidak jemu-jemu dan juga bekerja dengan giat dan
penuh semangat.
b.
Kita diundang untuk
turut membantu orang lain agar mampu meraih keselamata. Kita dipanggil untuk
berperan sebagai Harun dan Hur bagi sesama kita, menopang yang lemah,
lapar dan kehilangan harapan.
c.
Allah yang
Mahakasih, tidak akan pernah meninggalkan umat-Nya untuk berjalan sendiri alam
perjuangan hidup. Allah akan senantiasa menyertai, memimpin dan memberikan
perhatian terutama terhadap kebutuhan mereka.
d.
Doa bukan hanya soal
meminta atau memohon tetapi sekaligus membentuk hati kita semakin serupa dengan
Allah. melalui doa kita belajar menjadi sabar, rendah hati, dan percaya.
*Marilah berdoa*
Allah Bapa yang Mahakasih, kami besyukur kepada-Mua atas
semua kasih dan kemurahan yang telah Engkau berikan kepada kami. Engkau selalu
menyertai kami dalam pergulatan kami. Saat kami jatuh Engkau membangunkan kami.
Kami mohon, berilah kami semangat juang yang tinggi agar kami mampu bertahan
dalam iman kami. Dalam situasi dan pergulatan hidup kami. semoga karena kasih
dan penyertaan-Mu kami tidak henti-hentinya untuk bersekutu dengan-Mu. sebab
Engkaulah Allah kami sepanjang segaa masa. Amin
Comments